Kuburan Massal Tantara Salib dari Abad Ke-13 Ditemukan, Jasadnya Bekas Terkelupas dan Terbakar
Kuburan massal tentara Salib ditemukan di sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
Pada 1096 hingga 1291 bangsa Eropa angkat senjata menuju Timur Tengah untuk bertempur merebut kembali Tanah Suci dalam peristiwa yang dikenal dengan nama Perang Salib.
Kuburan Massal Tantara Salib dari Abad Ke-13 Ditemukan, Jasadnya Bekas Terkelupas dan Terbakar
Sebagian dari tentara Kristen itu tak pernah kembali dan kuburan massal mereka banyak ditemukan di Timur Tengah
Sebanyak 25 tulang pemuda dan remaja laki-laki dengan kondisi terkelupas dan terbakar ditemukan di dalam sebuah parit kering di Kastil St. Louis di Sidon, Lebanon.
Lokasi penemuan tulang-tulang ini diduga menjadi kuburan massal tantara salib yang terbunuh pada abad ke-13.
-
Apa yang ditemukan di kuburan massal itu? Selain itu, para ilmuwan menemukan berbagai artefak pemakaman, seperti lebih dari 100 gelang dan 27 manik yang terbuat dari cangkang, vas keramik, mangkuk, piring, periuk, kendi kecil, gelas kimia, pot tanah liat, cangkir air, botol, dan toples.
-
Dimana kuburan massal ditemukan? Dalam Konferensi Alekseyev Readings di Institut Riset Anuchin dan Museum Antropologi Moskow, ilmuwan mengungkapkan ditemukan total 300 mayat pada sembilan liang lahat di Yaroslavl.
-
Apa yang terjadi di kuburan massal? Menurut Pak Darmadi, di makam yang berada tepat di bawah sutet tegangan tinggi itu terdapat puluhan jasad korban anggota PKI.
-
Siapa yang dimakamkan di kuburan massal? Pak Darmadi mengatakan di sanalah letak kuburan massal para anggota PKI yang dieksekusi.
-
Luka apa yang sering ditemukan pada kerangka di kuburan massal? Kerangka-kerangka yang ditemukan kebanyakan mengalami luka di bagian kepala.
Tim peneliti internasional menjelaskan temuan mereka dalam sebuah artikel yang diterbitkan di PLoS ONE.
Temuan mereka itu menambah wawasan kita tentang Perang Salib terutama di masa abad ke-13 dan memperkaya informasi tentang demografi, persenjataan, dan bagaimana perlakuan terhadap korban tewas.
Para peneliti menggunakan DNA dan isotop radioaktif alami pada gigi tentara remaja untuk membuktikan beberapa dari mereka lahir di Eropa. Hasil analisis para peneliti juga memberikan keterangan semasa akhir hayatnya, tantara ini meninggal dengan cara yang sadis.
Beberapa dari kerangka menunjukan luka pedang di bagian belakang badan yang menandakan mereka diserang dari arah belakang, kemungkinan besar ketika mencoba melarikan diri mereka terbunuh. Selain itu ada pula luka tusuk di bagian belakang leher yang menunjukan mereka mungkin ditangkap dan dipenggal setelah perang.
Piers Mitchell dari Universitas Cambridge yang merupakan ahli Perang Salib menjelaskan, “Ribuan orang tewas di kedua pihak selama Perang Salib, namun sangat jarang arkeolog menemukan tentara yang tewas dalam pertempuran terkenal ini.
Luka yang menutupi tubuh mereka memungkinkan kita untuk mulai memahami kenyataan mengerikan dari peperangan abad pertengahan.”
Sumber: Arkeonews
Menurut sejarah Perang Salib, saat itu Sidon sedang dikepung dan dihancurkan pada tahun 1253 oleh tentara Mamluk dan tahun 1260 oleh bangsa Mongol. Kemungkinan besar para prajurit ini tewas dalam salah satu pertempuran ini.