PM Irlandia Tiba-Tiba Mengundurkan Diri Setelah Kecam Agresi Israel di Depan Joe Biden
Keputusan Leo Varadkar ini mengejutkan masyarakat Irlandia.
Keputusan Leo Varadkar ini mengejutkan masyarakat Irlandia.
PM Irlandia Tiba-Tiba Mengundurkan Diri Setelah Kecam Agresi Israel di Depan Joe Biden
Perdana Menteri (PM) Irlandia, Leo Varadkar tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan Varadkar ini mengejutkan banyak pihak.
Varadkar, yang saat ini memegang jabatan perdana menteri untuk kedua kalinya dan merupakan salah satu pemimpin termuda di Eropa, mengatakan dia merasa tidak lagi menjadi orang terbaik untuk memimpin negaranya.
"Setelah tujuh tahun menjabat, saya bukan lagi orang yang terbaik untuk pekerjaan itu," kata Varadkar, dikutip dari TRT World, Kamis (21/3).
"Alasan saya untuk mengundurkan diri sekarang adalah karena alasan pribadi dan politik, tetapi terutama karena alasan politik," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Awal bulan ini, Varadkar secara luas disalahkan atas kekalahan ganda, termasuk kekalahan referendum terbesar yang pernah dialami sebuah pemerintahan, atas proposal untuk mereformasi referensi tentang perempuan, keluarga dan perawatan dalam konstitusi Irlandia.
"Politikus adalah manusia biasa. Kami memiliki keterbatasan," katanya dalam sebuah pernyataan di tangga Gedung Pemerintah di Dublin, dikelilingi oleh rekan-rekan kabinet Fine Gael-nya.
Keputusan ini dianggap sebagai gempa bumi politik mengingat akan segera berlangsung pemilu hanya dalam beberapa pekan ke depan.
Beberapa hari sebelum pengunduran dirinya, Varadkar mengecam agresi Israel di Gaza. Dia juga menuntut gencatan senjata kemanusiaan di Gaza di hadapan Presiden Joe Biden dalam lawatannya ke Amerika Serikat.
Dalam videonya yang viral, Varadkar meminta Israel membatalkan serangan darat di Rafah, di mana ribuan warga Palestina mengungsi.
Varadkar menyatakan dirinya tidak lagi menjadi orang terbaik untuk memimpin negaranya. Meskipun hasil pemilihan terakhir tidak memihaknya, ia yakin pemerintah masih bisa terpilih kembali. Namun, ia percaya ada orang lain yang lebih baik dalam memperbaharui dan memperkuat tim utama, serta mendorong implementasi kebijakan pemerintah.
Varadkar merupakan perdana menteri termuda dan pertama dari latar belakang etnis minoritas di Irlandia. Menanggapi pengundurannya, partai Fine Gael akan mengadakan pemilihan ketua baru dan Varadkar akan tetap menjabat sampai pemimpin baru terpilih.
Beberapa calon pengganti Varadkar termasuk menteri kabinet Simon Harris, Simon Coveney, dan Helen McEntee. Meski ada permintaan untuk pemilihan umum, tidak diharapkan adanya pemilihan umum baru setelah pengumuman pengunduran diri.