Polisi Gadungan di Turki Dibekuk karena Ingin Culik Bayi Korban Gempa
Merdeka.com - Polisi Turki menangkap seorang pria yang ingin menculik seorang bayi dari sebuah rumah sakit di Samadag, Provinsi Hatay.
Pria itu masuk ke rumah sakit dengan menyamar sebagai seorang kepala polisi, kata kantor berita Anadolu, seperti dilansir TRT Wilrd, Jumat (17/2).
Pegawai rumah sakit menyadari kartu identitas polisi itu palsu dan langsung menghubungi polisi betulan.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Kemana harus melapor jika KTP disalahgunakan untuk pinjol? 'Tenang saja, jadi untuk menghentikan penagihan tersebut, atau kalian merasa risih, tidak usah pusing, kalian lapor ke polisi dulu, terkait penggunaan data pribadi Anda untuk pinjaman online tersebut,' kata Darmawan Yusuf.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Kenapa pria itu membuat surat penangkapan palsu? Menyatakan bahwa dirinya hanya merasa bosan Wang mengakui bahwa unggahan yang dibuatnya merupakan hasil karangan semata. Ia menjelaskan bahwa rasa bosan dan ketidakpuasan terhadap kehidupannya mendorongnya untuk menciptakan cerita yang sensasional tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
Saat ditangkap, aparat menemukan kartu identitas polisi dan militer palsu, emas dan uang lira, dolar dan eruo yang totalnya senilai sekitar USD 6.5000 atau Rp 988 juta.
Menteri Keluarga Turki Derya Yanik Senin lalu mengatakan setidaknya 1.362 anak terpisah dari keluarga mereka karena gempa dahsyat di Turki dan Suriah hampir dua pekan lalu.
Secara total lebih dari tujuh anak terdampak akibat gempa ini, kata badan PBB UNICEF.
Sembilan hari terkubur
Sembilan hari setelah gempa Turki, tiga perempuan dan dua anak-anak ditemukan masih hidup. Melike Imamoglu (42) dan Cemile Kekec (74) berhasil diselamatkan dari timbunan puing-puing bangunan oleh tim evakuasi di Provinsi Kahramanmaras, Turki selatan.
Video penyelamatan para perempuan ini diunggah di media sosial oleh Wali Kota Darica, Muzaffer Biyik. Video menunjukkan tim evakuasi bertepuk tangan dan saling berpelukan ketika Cemile Kekec dimasukkan ke ambulans, dikutip dari BBC, Kamis (16/2).
Media lokal melaporkan, Imamoglu juga dalam kondisi baik setelah diselamatkan dari bawah reruntuhan.
Di kota Antakya, yang hancur dihantam gempa, seorang ibu dan dua anaknya selamat saat dievakuasi dari bawah puing-puing bangunan.
Saat ini jumlah korban jiwa gempa di Turki dan Suriah telah melampaui 42.000 11 hari setelah bencana, semakin sulit bagi tim evakuasi untuk menemukan warga yang selamat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaAda empat bayi dilahirkan di hari yang sama, pada saat kejadian balita MS tertukar di RS Islam Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sudah berkoordinasi dan meminta klarifikasi tertulis dari pihak manajemen RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ekshumasi hanya ada ibunda korban yang menyaksikan.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan, pihaknya akan mengambil sampel DNA dari bayi.
Baca SelengkapnyaSetelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tambora, Kompol Donny Agung Harvida mengungkapkan, ketiga pelaku melakukan jual beli bayi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca Selengkapnya