Alasan Dokter Tetap Lakukan Ekshumasi Kasus Bayi Tertukar Meski Tanpa Kehadiran Sang Ayah
Di lokasi ekshumasi hanya ada ibunda korban yang menyaksikan.
Polisi mulai melakukan ekshumasi atau autopsi ulang balita inisial MS atas kasus bayi yang diduga tertukar di RS Islam Cemapaka Putih. Proses ekshumasi itu tetap dilaksanakan tanpa menunggu pihak ayah dari balita tersebut, Muhammad Rauf (27).
Berdasarkan pantauan, hanya istri dari Rauf saja, Feni Selvinati (26) yang telah tiba di lokasi ekshumasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Jakarta Utara. Dia sambil ditemani oleh salah seorang kerabatnya untuk menyaksikan proses autopsi ulang balita MS.
Sementara itu tim dokter Forensik bersama dengan penyidik Polres Metro Jakarta Pusat telah lebih dulu tiba lokasi.
Sebelum memulai ekshumasi, salah seorang dokter forensik menjelaskan SOP mengenai pengambilan sampel DNA milik balita MS kepada Feni. Sementara itu suaminya hanya bisa mendengarkan percakapan dokter itu dengan Feni melalui video call.
Salah seorang dokter menjelaskan proses ekshumasi harus segera dilakukan, berhubung waktu yang dijanjikan sudah lewat dan cuaca kurang mendukung.
"Proses ekshumasi harus segera dilakukan, pak karena kondisi cuaca kurang mendukung, lalu sudah dijadwalkan kan tadi jam 09.00 WIB," kata salah seorang dokter forensik tersebut, di lokasi, Selasa (17/12).
Dokter tersebut juga meminta izin kepada Rauf agar proses pengambilan sampel ulang dapat segera dilaksanakan karena mengingat kondisi bayi yang kata dia memprihatinkan.
Dokter forensik itu juga masih memberikan kesempatan kepada Feni bersama kerabatnya untuk terlebih dahulu melihat kondisi balita MS. Setelahnya Feni tidak diperkenankan melihat proses ekshumasi.
Proses ekshumasi dilakukan secara tertutup dengan tenda putih yang mengelilingi di sekitar makam balita itu. Sementara Feni dan kerabatntya hanya diperkenankan menunggu di luar tenda.
Hingga berita ini ditulis, Rauf juga tampak belum hadir di lokasi ekshumasi.
Duduk Perkara Kasus Bayi Tertukar
Kasus tertukarnya bayi yang diduga dilakukan oleh salah seorang oknum dari RS Islam Cemapaka Putih, belakangan menjadi banyak sorotan.
Kejadian ini terungkap setelah salah satu orang tua si bayi menaruh rasa curiga dengan perlakuan dari pihak rumah sakit.