Seperti di Film-Film, Kisah 6 Tahanan Palestina Gali Terowongan Pakai Sendok Saat Kabur dari Penjara Israel
Enam tahanan Palestina melarikan diri dari penjara Gilboa di Israel pada 2021.

Pada 6 September 2021, enam tahanan Palestina melakukan pelarian spektakuler dari penjara Gilboa di Israel dengan menggali terowongan. Pelarian ini bukan sekadar aksi nekat, melainkan hasil dari perencanaan matang yang berlangsung selama bertahun-tahun. Dengan menggunakan alat sederhana seperti sendok, mereka berhasil meloloskan diri dari penjara yang dikenal ketat dalam sistem keamanannya tersebut.
Kejadian ini mencuri perhatian banyak pihak dan menjadi simbol perlawanan Palestina.Menurut informasi mengutip berbagai sumber, proses penggalian terowongan ini melibatkan lebih dari sekadar sendok. Para tahanan menggunakan berbagai alat, termasuk logam besi dan piring, untuk membantu mereka dalam menggali.
Meskipun rincian spesifik mengenai teknik penggalian tidak diungkapkan, jelas bahwa pelarian ini memerlukan kerja sama yang solid dan strategi yang cermat. Penting untuk dicatat bahwa pelarian dari penjara yang melibatkan penggalian terowongan umumnya memerlukan perencanaan yang terstruktur. Para tahanan harus mengidentifikasi titik lemah dalam sistem keamanan penjara, mengumpulkan alat secara diam-diam, dan memastikan jalur pelarian aman dari pengawasan. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga memerlukan kesabaran dan ketekunan.
Gunakan Piring Sampai Gagang Ketel
Perencanaan pelarian adalah langkah krusial yang tidak bisa dianggap remeh. Para tahanan harus mencari lokasi di dalam penjara yang memiliki keamanan lebih rendah atau celah dalam sistem pengawasan. Dalam kasus penjara Gilboa, mereka mungkin telah mengamati rutinitas petugas keamanan dan mencari celah yang dapat dimanfaatkan.
Setelah menentukan lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan alat yang diperlukan untuk menggali terowongan. Dalam hal ini, sendok menjadi alat utama yang digunakan. Namun, mereka juga memanfaatkan berbagai benda lainnya seperti piring dan gagang ketel.
Pengacara salah satu tahanan, Mahmud Abdullah Ardah, menjelaskan bahwa alat-alat ini digunakan dengan cermat untuk menggali terowongan dari sel mereka.Proses penggalian sendiri berlangsung selama sekitar 10 bulan, menunjukkan betapa seriusnya para tahanan dalam merencanakan pelarian ini.
Mereka mungkin bekerja secara bergantian untuk menghindari kecurigaan dari petugas penjara. Kerja sama tim menjadi sangat penting dalam memastikan keberhasilan pelarian ini, di mana setiap anggota memiliki peran masing-masing dalam menggali dan menjaga agar tidak terdeteksi.
Simbol Perlawanan
Pelarian ini tidak hanya menjadi berita utama, tetapi juga menjadi simbol perlawanan bagi banyak orang Palestina. Setelah Zakaria, salah satu tahanan yang terlibat dalam pelarian, tertangkap kembali, ia mengalami penyiksaan hebat yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit. Peristiwa ini menyoroti kondisi yang dihadapi oleh tahanan Palestina dan menimbulkan gelombang protes di kalangan masyarakat.
Sejak pelarian tersebut, sendok telah menjadi simbol perlawanan Palestina, sejajar dengan bendera dan kain keffiyeh. Media sosial pun ramai dengan foto-foto terowongan yang digali dari bawah wastafel dan lubang keluar yang ada di luar penjara. Simbolisme ini menunjukkan bagaimana alat sederhana dapat menjadi representasi dari perjuangan yang lebih besar.
Penting untuk diingat bahwa meskipun pelarian ini berhasil, tantangan yang dihadapi oleh tahanan Palestina tetap ada. Pengawasan ketat dan tindakan represif dari pihak berwenang Israel terus berlanjut.