Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Studi: Virus Corona dari Kelelawar Diam-Diam Menginfeksi Banyak Orang Asia Tenggara

Studi: Virus Corona dari Kelelawar Diam-Diam Menginfeksi Banyak Orang Asia Tenggara ilustrasi kelelawar. ©AFP/Biju Boro

Merdeka.com - Terdapat sekitar 65,000 kasus virus corona dari kelelawar yang secara diam-diam menginfeksi manusia setiap tahunnya di Asia Tenggara. Demikian menurut sebuah penelitian baru yang bisa membawa kita meningkatkan kesiapsiagaan terhadap pandemi di masa depan.

Dikutip dari laman Independent, Rabu (10/8), mamalia yang dapat terbang ini diketahui menjadi inang virus corona yang menular pada manusia, termasuk virus corona yang terkait SARS.

Studi sebelumnya menunjukkan penularan virus ini ke manusia mungkin relatif umum di beberapa bagian dunia. Namun, interaksi manusia-kelelawar juga diketahui bervariasi di seluruh wilayah, dipengaruhi berbagai faktor sosial, ekologi, dan ekonomi pada skala individu dan komunitas.

Penelitian yang diterbitkan dua hari lalu di jurnal Nature Communications, menggunakan kerangka kerja baru untuk memperkirakan dan memetakan risiko potensi penyebaran virus corona dari kelelawar yang berkaitan dengan SARS ini.

Para peneliti, termasuk dari EcoHealth Alliance di Amerika Serikat, mengembangkan metode untuk menilai distribusi dan frekuensi risiko virus corona dari kelelawar yang bermunculan di Asia Tenggara.

Mereka membangun model prediksi untuk 26 spesies kelelawar yang diketahui menjadi inang virus corona terkait SARS di wilayah yang memungkinkan mereka memetakan populasi manusia tumpang tindih dengan kelelawar ini.

Kemudian para ilmuwan menggunakan data prevalensi dan demografi penyakit serta penilaian risiko untuk menghitung jumlah orang yang terinfeksi virus corona (SARSr-CoV) asal kelelawar di Asia Tenggara setiap tahun.

Para peneliti memperkirakan rata-rata sekitar 66.000 kasus tahunan virus corona terkait SARS menyebar ke manusia.

"Perkiraan kami rata-rata 66.000 orang terinfeksi SARSr-CoV setiap tahun di Asia Tenggara menunjukkan penyebaran SARSr-CoV dari kelelawar ke manusia umum di wilayah tersebut, dan tidak terdeteksi oleh program pengawasan serta studi klinis di sebagian besar wilayah kasus,” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.

Bukti penularan yang tidak terdeteksi juga terjadi pada kelelawar lainnya yang infeksinya dikenal banyak.

Mengutip sebuah contoh, para peneliti mengatakan pengawasan yang ditargetkan terhadap pasien ensefalitis di sejumlah kecil klinik di Bangladesh menunjukkan virus Nipah yang mematikan menyebabkan wabah setiap tahun dengan tingkat kematian keseluruhan sekitar 70 persen, “meskipun hanya baru-baru ini dilaporkan di negara itu. ”.

"Perhitungan kami atas banyaknya kasus yang tidak terdeteksi ini menggambarkan upaya pertama kita untuk mengetahui serta mengidentifikasi risiko banyaknya kasus SARSr-CoV dari kelelawar ke manusia," kata para peneliti.

Wilayah di China selatan, Myanmar timur laut, Vietnam utara, dan “wilayah terpadat dari Indonesia” memiliki keragaman spesies inang kelelawar SARSr-CoV tertinggi, catat penelitian tersebut.

Para ilmuwan mengatakan banyaknya kasus ini mungkin tidak terdeteksi karena pengawasan terbatas atau karena mereka mungkin menyerupai penyakit lain.

Meski masih dibutuhkan lebih banyak data untuk memvalidasi temuan ini dan untuk memprediksi risiko penularan melalui inang perantara, para ilmuwan mengatakan penelitian ini dapat membantu desain program pengawasan dan pencegahan di wilayah yang memungkinkan penyakit ini muncul.

Temuan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap penyakit baru yang berasal dari kelelawar.

“Data geografi dan skala luapan ini dapat digunakan untuk menargetkan program pengawasan dan pencegahan potensi munculnya kelelawar-CoV di masa depan,” tulis peneliti dalam laporan itu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat

Kasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?
Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?

Kelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024
Darurat Virus Monkeypox di Indonesia, Kemenkes Siapkan 4.450 Dosis Vaksin pada 2024

virus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia, yang sudah masuk sejak tahun 2022 silam

Baca Selengkapnya
Segini Ternyata Jumlah Populasi Nyamuk di Seluruh Dunia
Segini Ternyata Jumlah Populasi Nyamuk di Seluruh Dunia

Jumlah populasi nyamuk di seluruh dunia terungkap. Angkanya begitu fantastis.

Baca Selengkapnya
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Kini jadi 28 Orang, 1 di Antaranya Sudah Sembuh

Kemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung
FOTO: Berantas Nyamuk DBD, Museum Tekstil Jakarta Difogging Demi Keamanan Pengunjung

Kegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya