Tak hanya susui bayi, wanita Laos ini berikan ASI untuk tentara
Merdeka.com - Seorang wanita di Laos memberikan air susu ibu (ASI) miliknya tak hanya ke anaknya, namun juga ke sejumlah orang dewasa. Kanchia mendapat banyak permintaan ASI dari orang-orang yang tidak dikenalnya.
Yang dilakukan Kanchia terbilang tabu di komunitas dan negaranya. Pasalnya dia sendiri tidak kenal orang asing yang akan diberikan ASI tersebut.
Hal ini terjadi pada tahun 1950-an, ketika warga Vietnam bersama tentara Lao berperang melawan penjajahan Prancis. Kanchia yang kala itu berusia 18 tahun menetap di dekat mata air Huoi Dua, jauh di dalam hutan Truong Son di Laos.
-
Bagaimana susu kaleng dibagikan? Atas laporan itu, pihaknya berkoordinasi dengan sopir dan membiarkan warga mengambil susu-susu kaleng itu.
-
Kenapa susu kaleng dibagikan? Dalam tangkapan layar dari pihak perusahaan bernama Darsim, disebutkan bahwa lebih dari seribuan susu kaleng itu dibagikan kepada warga karena secara kemasan sudah tidak layak.
-
Dimana pantang larang ini berasal? Mitos Pantang Larang Desa Padang Genting yang terletak di Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara memiliki tradisi berharga yang berperan penting dalam membentuk cara hidup dan pandangan masyarakat.
-
Apa makna tradisi Bajapuik di Minang? Tradisi ini dilakukan ketika prosesi perkawinan dalam adat Padang Pariaman yang terbilang cukup unik dan tidak ada di tradisi manapun.
-
Siapa yang tidak boleh menyusui? Namun, terdapat keadaan di mana seorang ibu tidak boleh menyusui, yaitu jika dia menderita HIV atau hepatitis.
-
Apa tradisi di Kampung Jawa Malaysia? Selain itu, bila ada warga kampung itu yang menikah, mereka juga melaksanakan tradisi rewang.
Dilansir dari AsiaOne, Senin (17/7), saat Kanchia tengah menyusui anaknya, seorang tentara Vietnam datang dan memintanya membawa beberapa ASI untuk membantu rekan kerjanya yang sakit parah. Orang itu terjangkit malaria.
Pasalnya, sebuah gudang milik tentara Vietnam yang berisi makanan telah dihancurkan oleh bom Amerika Serikat. Mereka juga memblokir jalan yang bisa digunakan untuk mengangkut makanan.
Tak punya pilihan lain, para prajurit minta makan ke warga yang mengungsi di hutan, salah satunya kepada Kanchia. Hal ini mereka lakukan, terutama jika ada rekannya yang terluka atau sakit.
Melihat lelah dan lemahnya para tentara Vietnam, karena berperang tanpa 'amunisi' cukup, ibu muda itu memutuskan melepas tabu lama di negaranya. Tanpa takut, dia membagikan ASI untuk menyelamatkan tentara tersebut.
"Awalnya saya sangat malu dan tidak berani menjawab saat diminta memberikan ASI," kata Kanchia.
Dia mengaku, di bawah tradisi Lao, ASI ibu dianggap 'darah' yang hanya bisa diberikan kepada anak-anaknya saja.
"Namun ketika saya melihat tentara Vietnam yang sakit, saya dibawa ke tempat kami, saya memutuskan rasa malu dan mengabaikan kebiasaan tradisional kami," imbuhnya.
Berkat ASI Kanchia, tentara Vietnam itu bisa pulih dan terus berjuang bersama tentara Lao melawan penjajah. Dia mengaku sangat menghormati para tentara Vietnam karena secara sukarela membantu tentara Lao dalam berperang melawan penjajah.
Dia menuturkan banyak yang mempertanyakan keputusannya, tak sedikit mencibir dan menuding dia pelanggar tradisi.
"Namun saya tidak peduli. Tentara Vietnam secara sukarela datang ke negara kami untuk memperjuangkan kami dan bersedia mengorbankan hidup mereka, bagi saya mereka pantas mendapatkan perawatan dari kami," katanya.
Kisah ini diceritakan belum lama oleh Saikhong Sayasin, Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan Laos-Vietnam. Menurut dia, kisah Kanchia sangat istimewa.
"Saya sangat tergerak mendengar cerita ini, jantung seorang ibu. Hanya ibu yang berani dan penuh kasih melakukan hal ini," ujar dia.
Setelah Laos merdeka pada 1975, tentara sukarelawan Vietnam kembali ke negara mereka. Kini, persahabatan dua negara itu sangat baik.
Kanchia sendiri melanjutkan hidupnya dan memiliki 12 anak. Kini, dia tinggal bersama anak dan cucunya di Kabupaten Lamam. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terekam dalam sebuah video viral seorang ibu mengambil selang air dan menyiram para prajurit TNI yang sedan berbaris lewat di jalanan.
Baca SelengkapnyaSetiap prajurit TNI biasanya akan melaksanakan pelatihan patroli jarak jauh dengan berjalan kali berkilo-kilometer.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela momen kedinasannya, dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang gadis cilik.
Baca SelengkapnyaBerikut momen manis Kasad Maruli tengah menimang-timang bayi prajuritnya.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI rela suapi anak Papua sebelum berangkat ke sekolah.
Baca SelengkapnyaLama tak ketemu sang ayah yang bertugas di luar negeri, seorang bayi menangis lantaran tak mengenali ayahnya yang merupakan seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaVideo merekam momen prajurit TNI membantu wanita paruh baya membawa rumput dari ladang.
Baca SelengkapnyaSecara langsung, dia diundang sang jenderal untuk bertandang langsung ke Mabes AD.
Baca SelengkapnyaTiada habis perlakuan menunjukkan kasih sayang dilakukan oleh para prajurit TNI untuk anak-anak Papua.
Baca SelengkapnyaDahulu, Auw Tjoei Lan menjadi pahlawan bagi kalangan perempuan dan anak-anak keturunan Tionghoa yang diperjual belikan sebagai budak.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaDua anak kecil ini terpaksa harus berjualan untuk membantu orang tua memenuhi kebutuhan ekonominya.
Baca Selengkapnya