Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teror modal nekat pakai mobil dikhawatirkan jadi tren global

Teror modal nekat pakai mobil dikhawatirkan jadi tren global Truk maut di Nice Prancis. ©2016 REUTERS/Eric Gaillard

Merdeka.com - Aksi truk dikendarai teroris menghantam kerumunan manusia di Kota Nice, Prancis, mengejutkan seluruh dunia. Insiden itu menewaskan 84 orang, melukai ratusan lainnya. Serangan selepas perayaan Hari Bastille itu menjadi aksi terorisme terburuk sepanjang sejarah Prancis setelah teror di Paris November tahun lalu.

Pelaku, bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel, adalah warga negara Prancis keturunan Tunisia. Tidak banyak yang mengira jika tersangka yang beraksi sendirian sebelum ditembak mati polisi bisa menimbulkan korban jiwa sedemikian banyak.

The Washington Post, Jumat (15/7), membuat analisis khusus terkait betapa risiko insiden ini dalam menginspirasi aksi-aksi sejenis. Militan lain, baik yang terafiliasi maupun bergerak sendiri, dikhawatirkan melihat peluang untuk beraksi memakai modus serupa. Penggunaan mobil, sebuah modal yang tak seberapa untuk ukuran aksi teror, rupanya bisa menimbulkan korban jiwa tak kalah dari bom berdaya ledak tinggi.

Stasiun Televisi Al Arabiya serta Times of Israel dalam liputannya kemarin turut mengulas bahaya di balik 'keberhasilan' aksi Bouhlel. Pelaku memang membawa senapan, granat, serta amunisi dalam jumlah besar di dalam truk. Namun praktis pemicu kematian puluhan korban rata-rata karena ditabrak truk dalam kecepatan tinggi.

Kepercayaan diri para militan mandiri yang sekadar terinspirasi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) akan terbangun. Selanjutnya mereka terdorong untuk meniru atau bergerak menyerang target-target tertentu.

mohamed lahouaiej bouhlel

Sosok Mohamed Lahouaiej Bouhlel pelaku teror di Nice (c) 2016 Merdeka.com/Al Arabiya

The Economist memperingatkan modus ini sejak lama. Juru Bicara Senior ISIS pernah menyerukan para militan agar memakai cara apapun saat menyerang kaum kafir. "Termasuk memakai kendaraan bermotor kalau perlu," ujarnya.

Serangan bermotif politik menggunakan mobil atau truk beberapa kali terjadi di Palestina. Sejak awal tahun ini, terjadi lebih dari lima kali insiden pemuda-pemudi asal Tepi Barat menabrakkan mobil mereka ke arah aparat keamanan Israel. Tindakan ini merupakan aksi protes atas blokade Zionis terhadap Masjidil Aqsa di Yerusalem Timur.

Serangan serupa, namun tak sepenuhnya digerakkan jaringan teroris, terjadi di Inggris, di Skotlandia, serta di Kanada. Untuk kasus Inggris, yang paling dikenang adalah kasus tiga tahun lalu terkait pembunuhan Lee Rigby, personel militer, saat sedang berjalan di trotoar. Duet pelaku adalah imigran asal Nigeria, menabrak veteran perang itu.

Hingga saat ini, pemerintah Prancis belum mengumumkan motif Bouhlel melakukan teror mengerikan di Nice. Walau diyakini aksinya merupakan upaya menciptakan teror, namun aparat belum memperoleh bukti dia bergerak atas perintah jaringan tertentu.

"Bagaimana dia bisa memasuki wilayah pawai, ketika negara ini sedang dalam situasi siaga memang perlu diselidiki. Namun sejauh ini kita sulit menduga apakah dia simpatisan atau anggota jaringan teror tertentu," kata Rodger Shanahan, peneliti terorisme Institut Lowy.

Pelaku diketahui seorang ayah dari tiga anak, setelah menikah dengan WN Prancis bernama Hajar. Bouhlel pernah terlibat kasus kriminalitas ringan seperti dugaan pencurian serta kekerasan dalam rumah tangga. Namun dia tidak pernah masuk radar intelijen Prancis terkait jaringan terorisme.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Pembunuh hingga Pengedar Narkoba di Palembang Kompak Buat Komplotan Curanmor, 31 Kali Beraksi Baru Tertangkap
Pembunuh hingga Pengedar Narkoba di Palembang Kompak Buat Komplotan Curanmor, 31 Kali Beraksi Baru Tertangkap

Komplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.

Baca Selengkapnya
Bongkar Penyelundupan Ribuan Motor ke Luar Negeri, Polri Dorong Perbaikan Syarat Kredit Kendaraan
Bongkar Penyelundupan Ribuan Motor ke Luar Negeri, Polri Dorong Perbaikan Syarat Kredit Kendaraan

Bareskrim Polri membongkar kasus sindikat penggelapan kendaraan jaringan internasional.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Sindikat Penjualan Mobil Bodong Jaringan Sukoharjo, Begini Modus Pelaku Hingga Raup Puluhan Juta
Polisi Bongkar Sindikat Penjualan Mobil Bodong Jaringan Sukoharjo, Begini Modus Pelaku Hingga Raup Puluhan Juta

Pengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta
Fenomena Konvoi Remaja Bawa Bendera dan Petasan Berujung Kerusuhan yang Muncul di Jakarta

Mereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.

Baca Selengkapnya
Terbongkar Siasat Sindikat Penyelundupan Ribuan Motor ke Luar Negeri Hanya Bermodal Rp5 Juta
Terbongkar Siasat Sindikat Penyelundupan Ribuan Motor ke Luar Negeri Hanya Bermodal Rp5 Juta

Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sebanyak 675 unit sepeda motor yang siap dikirim ke luar negeri

Baca Selengkapnya