Teror modal nekat pakai mobil dikhawatirkan jadi tren global
Merdeka.com - Aksi truk dikendarai teroris menghantam kerumunan manusia di Kota Nice, Prancis, mengejutkan seluruh dunia. Insiden itu menewaskan 84 orang, melukai ratusan lainnya. Serangan selepas perayaan Hari Bastille itu menjadi aksi terorisme terburuk sepanjang sejarah Prancis setelah teror di Paris November tahun lalu.
Pelaku, bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel, adalah warga negara Prancis keturunan Tunisia. Tidak banyak yang mengira jika tersangka yang beraksi sendirian sebelum ditembak mati polisi bisa menimbulkan korban jiwa sedemikian banyak.
The Washington Post, Jumat (15/7), membuat analisis khusus terkait betapa risiko insiden ini dalam menginspirasi aksi-aksi sejenis. Militan lain, baik yang terafiliasi maupun bergerak sendiri, dikhawatirkan melihat peluang untuk beraksi memakai modus serupa. Penggunaan mobil, sebuah modal yang tak seberapa untuk ukuran aksi teror, rupanya bisa menimbulkan korban jiwa tak kalah dari bom berdaya ledak tinggi.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Bagaimana serangan ini dilakukan? Para penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Kenapa trik ini efektif? Proses ini akan menyebabkan air yang ada dalam minyak panas menghasilkan letupan kecil, yang berfungsi untuk mengubah tepung halus menjadi partikel-partikel kasar yang lebih mudah dibersihkan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Bagaimana cara serangan ini terjadi? SOPHOS menjelaskan bahwa para korban sering kali diarahkan untuk mengklik iklan atau tautan berbahaya yang tampak sah. Di Australia, risiko ini menjadi lebih tinggi karena tautan berbahaya hanya muncul ketika kata 'Australia' disertakan dalam pencarian.
Stasiun Televisi Al Arabiya serta Times of Israel dalam liputannya kemarin turut mengulas bahaya di balik 'keberhasilan' aksi Bouhlel. Pelaku memang membawa senapan, granat, serta amunisi dalam jumlah besar di dalam truk. Namun praktis pemicu kematian puluhan korban rata-rata karena ditabrak truk dalam kecepatan tinggi.
Kepercayaan diri para militan mandiri yang sekadar terinspirasi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) akan terbangun. Selanjutnya mereka terdorong untuk meniru atau bergerak menyerang target-target tertentu.
Sosok Mohamed Lahouaiej Bouhlel pelaku teror di Nice (c) 2016 Merdeka.com/Al ArabiyaThe Economist memperingatkan modus ini sejak lama. Juru Bicara Senior ISIS pernah menyerukan para militan agar memakai cara apapun saat menyerang kaum kafir. "Termasuk memakai kendaraan bermotor kalau perlu," ujarnya.
Serangan bermotif politik menggunakan mobil atau truk beberapa kali terjadi di Palestina. Sejak awal tahun ini, terjadi lebih dari lima kali insiden pemuda-pemudi asal Tepi Barat menabrakkan mobil mereka ke arah aparat keamanan Israel. Tindakan ini merupakan aksi protes atas blokade Zionis terhadap Masjidil Aqsa di Yerusalem Timur.
Serangan serupa, namun tak sepenuhnya digerakkan jaringan teroris, terjadi di Inggris, di Skotlandia, serta di Kanada. Untuk kasus Inggris, yang paling dikenang adalah kasus tiga tahun lalu terkait pembunuhan Lee Rigby, personel militer, saat sedang berjalan di trotoar. Duet pelaku adalah imigran asal Nigeria, menabrak veteran perang itu.
Hingga saat ini, pemerintah Prancis belum mengumumkan motif Bouhlel melakukan teror mengerikan di Nice. Walau diyakini aksinya merupakan upaya menciptakan teror, namun aparat belum memperoleh bukti dia bergerak atas perintah jaringan tertentu.
"Bagaimana dia bisa memasuki wilayah pawai, ketika negara ini sedang dalam situasi siaga memang perlu diselidiki. Namun sejauh ini kita sulit menduga apakah dia simpatisan atau anggota jaringan teror tertentu," kata Rodger Shanahan, peneliti terorisme Institut Lowy.
Pelaku diketahui seorang ayah dari tiga anak, setelah menikah dengan WN Prancis bernama Hajar. Bouhlel pernah terlibat kasus kriminalitas ringan seperti dugaan pencurian serta kekerasan dalam rumah tangga. Namun dia tidak pernah masuk radar intelijen Prancis terkait jaringan terorisme.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus sindikat penggelapan kendaraan jaringan internasional.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaDari hasil penggeledahan, petugas menemukan sebanyak 675 unit sepeda motor yang siap dikirim ke luar negeri
Baca Selengkapnya