Tragedi Lion Air Bisa Jadi Petunjuk Kecelakaan Malaysia Airlines MH370
Merdeka.com - Seorang ahli independen yang telah lama mengikuti kecelakaan pesawat di Malaysia, merasa tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 mungkin dapat memberikan penjelasan alternatif mengenai kegagalan petugas menemukan tanda-tanda puing jatuhnya hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370.
Data ADS-B (Automatic dependent surveillance – broadcast) berbasis satelit menunjukkan penerbangan JT 610 terhempas ke lautan dengan kecepatan dan dengan energi tinggi dari ketinggian sekitar 5.000 kaki, tak lama setelah meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 29 Oktober 2018 dengan 189 orang di dalamnya.
Ahli independen Victor Iannello mencatat dalam posting blog baru-baru ini bahwa nilai-nilai burst frequency offset (BFO) yang berasal dari data satelit menunjukkan, MH370 juga menghantam laut dengan energi tinggi pada tingkat penurunan sekitar 15.000 kaki per menit, dengan asumsi pilot tidak memegang kontrol.
-
Bagaimana para peneliti mencari jawaban tentang MH370? Dalam upaya mereka mencari jawaban, para peneliti dari Universitas Cardiff mengambil pendekatan baru: menggunakan mikrofon bawah air – yang disebut hidrofon – yang menangkap gelombang suara dan perubahan tekanan di lautan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana MH370 diperkirakan hilang? Untuk studi mereka, Kadri dan rekan-rekan timnya menganalisis data dari stasiun hidroakustik di wilayah di mana MH370 diyakini telah hilang – dengan fokus pada Cape Leeuwin di Australia Barat dan Diego Garcia, sebuah pulau di Samudra Hindia.
-
Mengapa sinyal jatuh MH370 bisa direkam? Saat dikecepatan itu, ia akan melepaskan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil' dan akan 'cukup besar untuk direkam oleh hidrofon yang berjarak ribuan kilometer.'
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
Iannello mengatakan puing-puing yang dihasilkan dari kecelakaan JT 610 memberi indikasi tentang kondisi serupa yang mungkin dihasilkan oleh kecelakaan MH370, demikian seperti dikutip dari Airlineratings.com, Sabtu (10/11).
Dia merujuk sebuah video yang menunjukkan puing-puing kecil dari JT 610 yang mengambang dan tersebar di perairan.
"Memang, B777 (pesawat yang digunakan penerbangan MH370) jauh lebih besar daripada B737 (pesawat JT 610) dan seharusnya membuat puing-puing substanstif lebih mudah ditemukan," kata Iannello.
"Tapi, pencarian MH370 di Samudera Hindia Selatan dari udara dimulai beberapa pekan setelah pesawat itu dilaporkan hilang, dan efek penyebaran gelombang serta arus laut di Hindia Selatan sangat kuat."
"Kombinasi bidang sebaran yang luas dan pesawat yang berubah menjadi puing kecil mungkin menjelaskan kegagalan pencarian udara untuk mendeteksi MH370."
"Ukuran kecil dari bagian mengambang mungkin juga menjelaskan mengapa citra satelit belum menemukan puing substantif dari bangkai pesawat."
Ahli independen mengatakan, pencari di bawah air untuk MH370 diperkirakan akan menemukan bidang puing-puing yang cukup besar, termasuk objek substantif seperti landing gear dan mesin.
Ini konsisten dengan kondisi puing tragedi pesawat Air France 447, yang terjun ke Samudra Atlantik dalam kecepatan tinggi pada tahun 2009, dan puing JT 610 yang telah ditemukan di dasar laut, katanya.
Hingga penyelidikan ditutup tahun ini, peninjauan data satelit BFO dan analisis komponen kunci sayap pesawat menyebabkan penyelidik Australia menyimpulkan bahwa MH370 jatuh dengan energi tinggi dalam kondisi yang tidak terkendali.
Malaysia Airlines Penerbangan MH370 (MH370/MAS370) adalah penerbangan penumpang internasional terjadwal yang menghilang pada tanggal 8 Maret 2014 dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing.
Pesawat Boeing 777-200ER ini terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas. Dioperasikan oleh Malaysia Airlines (MAS), pesawat ini mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga negara Tiongkok.
Pada hari yang sama, upaya pencarian dan penyelamatan gabungan yang kabarnya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah dilancarkan di Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan. Wilayah pencariannya diperluas hingga Selat Malaka dan Laut Andaman.
Tanggal 15 Maret, setelah muncul laporan media bahwa penyidik AS percaya bahwa pesawat ini berbelok ke barat melintasi Semenanjung Malaya setelah pengawas lalu lintas udara kehilangan kontak dan sebuah satelitmasih menerima "ping" dari pesawat selama beberapa jam, pencarian diperluas hingga Samudra Hindia. Per 18 Maret, ada 26 negara yang terlibat dalam pencarian pesawat ini.
Pada tanggal 20 Maret, serangkaian foto satelit yang memperlihatkan kemungkinan adanya serpihan pesawat di Samudra Hindia selatan di sebelah barat daya Australia, tepatnya di ujung paling tenggara lokasi selatan, membuat aktivitas pencarian difokuskan di wilayah tersebut.
Serpihan lain di sekitarnya terlihat oleh pesawat militer Australia dan Tiongkok pada 24 Maret. Namun, dari berbagai temuan itu, petugas tidak menemukan serpihan yang bersifat substantif --seperti mesin atau black box-- yang bisa memberikan petunjuk soal kecelakaan nahas tersebut.
Hingga tanggal 24 Maret, pejabat Malaysia Airlines masih belum menemukan keberadaan pesawat MH370, namun mereka percaya bahwa pesawat tersebut jatuh di Samudra Hindia Selatan tanpa korban selamat.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah kecelakaan maut terjadi sore kemarin di Malaysia ketika jet pribadi jatuh di jalan tol di pinggiran Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui kondisi pilot dan jumlah penumpang pesawat tersebut.
Baca Selengkapnya