Video Pegawai Ramai-Ramai Bersujud untuk Sambut Kedatangan Bos Jadi Viral di China
Budaya kerja yang dianggap merendahkan martabat karyawan sering kali menjadi perhatian utama di China.
Video yang memperlihatkan sekitar 20 karyawan tergeletak di lantai kantor untuk menyambut atasan mereka telah menjadi viral di media sosial China. Kejadian ini memicu diskusi yang luas mengenai praktik kerja toxic yang masih berlangsung di sejumlah perusahaan. Menurut laporan dari SCMP pada Jumat (13/12/2024), dalam video tersebut, para pegawai dari sebuah lembaga pendidikan di Guangzhou tampak berbaring dengan wajah menghadap ke lantai di sepanjang koridor, menyambut kedatangan bos mereka, Huang, yang sedang melakukan pemeriksaan. Dengan antusias, mereka meneriakkan kalimat: "Cabang Qiming menyambut Bos Huang! Cabang Qiming, baik hidup maupun mati, kami tidak akan gagal dalam menjalankan misi kerja kami!"
Setelah video ini viral pada 2 Desember lalu, Liu, perwakilan hukum perusahaan, segera membantah insiden tersebut. "Video ini telah menyebabkan dampak negatif yang berkepanjangan bagi perusahaan. Kontennya mungkin telah diedit atau direkayasa," jelas Liu. Ia juga mengungkapkan bahwa tim pendiri lembaga tersebut telah menghentikan operasionalnya sejak akhir 2020, dan saat ini perusahaan sedang dalam proses pembubaran. Pemerintah setempat kini tengah menyelidiki kebijakan perusahaan serta keaslian video tersebut. Video ini langsung menjadi topik hangat di platform Weibo, dengan lebih dari 8 juta penayangan. Seorang pengguna media sosial berkomentar, "Kebijakan seperti ini menginjak-injak martabat karyawan." Sementara itu, yang lainnya menambahkan, "Kita belum bisa menyimpulkan apa pun sampai penyelidikan selesai. Namun, ini mencerminkan budaya kerja toxic yang masih ada, seperti memaksa karyawan berlutut untuk menyambut pimpinan atau ikut dalam acara minum paksa."
Tulis kalimat ini dengan cara berbeda, tetapi tetap mempertahankan maknanya
Kasus peraturan kerja yang aneh dan tidak manusiawi di China bukanlah hal baru. Beberapa contoh yang mencolok adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan "Jaga Kebugaran" di Guangzhou (Oktober 2022). Seorang karyawan yang memilih untuk tetap anonim membagikan pengalamannya di mana perusahaannya mewajibkan pegawai untuk berjalan sejauh 180.000 langkah setiap bulan. Karyawan yang tidak mencapai target tersebut akan dikenakan denda kecil, kurang dari satu yuan untuk setiap langkah yang tidak terpenuhi. Hal ini membuatnya harus mengambil rute yang lebih panjang saat pulang untuk menghindari denda. 2. Kontrol Berat Badan di Henan (April 2021). Di sebuah perusahaan manajemen properti, diterapkan aturan terkait berat badan "ideal," yang dihitung dengan rumus tinggi badan dikurangi 105. Jika karyawan melebihi batas 10 persen dari standar tersebut, mereka akan dikenakan denda. Seorang pegawai pria mengaku harus menurunkan berat badannya sebanyak 25 kg dan mengalami pemotongan gaji hingga 500 yuan (sekitar Rp1 juta) setiap bulannya. 3. Hukuman Makan Camilan Pedas di Chengdu (Juli 2020). Tujuh karyawan dari sebuah perusahaan finansial dipaksa untuk mengonsumsi dua bungkus "death chilli sticks," yaitu camilan pedas yang ekstrem, sebagai hukuman karena kinerja kerja yang buruk. Dua pegawai wanita bahkan harus dirawat di rumah sakit karena mengalami sakit perut dan pingsan.
Menurut undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di China, perusahaan yang memberlakukan aturan atau ritual yang melanggar hak pribadi karyawan dapat dikenakan peringatan oleh otoritas terkait. Mereka juga diwajibkan untuk memberikan kompensasi atas kerugian finansial yang dialami oleh karyawan tersebut.