Warga Gaza bikin Tantangan Ember Es diganti puing bangunan
Merdeka.com - Istilah "Ice Bucket Challenge" atau Tantangan Ember Es mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang. Diluncurkan sebagai cara sembrono untuk meningkatkan kesadaran dan dana bagi The ALS Association, setiap orang mulai dari pendiri Microsoft Bill Gates sampai bintang sepak bola David Beckham telah melakukannya dan menantang orang lain untuk membuat hal sama.
Sekarang penduduk Gaza telah meluncurkan versi mereka sendiri dari kegilaan berawal dari Internet itu untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi putus asa dihadapi banyak warga tinggal di wilayah kini dilanda konflik itu, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (26/8).
Namun bukannya menuangkan ember berisi air, yang merupakan sumber berharga di Jalur Gaza, dia justru menuangkan puing-puing bangunan dari sebuah ember ke atas kepalanya.
-
Bagaimana Israel mengatasi kelangkaan air? Menghadapi kelangkaan air kronis, Israel telah menjadi pemimpin dunia dalam teknologi desalinasi. Negara ini memiliki lima pabrik desalinasi besar di sepanjang pantai Mediterania yang mampu menghasilkan hampir 600 juta meter kubik air tawar per tahun.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Dimana air di Bumi? Ternyata, persediaan air di Bumi tersebar di berbagai tempat.
-
Mengapa air ini penting? Namun, uap air merupakan jejak gas penting yang mengungkap sifat quasar.
-
Siapa yang berpartisipasi di perang Gaza? Sementara itu, 4.000 dari pasukan ini berpartisipasi dalam perang di Gaza, dan 65 dari mereka terbunuh.
Ayman al-Aloul, wartawan Palestina yang mengunggah video Tantangan Ember Puing-Puing itu pertama kali berkata: "Saya harus melakukan sesuatu dan untuk mengirim pesan ke seluruh dunia tentang Gaza."
Dalam video itu, yang diambil di jalanan Gaza yang hancur akibat bom, Aloul mengatakan dia menyukai ide Tantangan Ember Es, tetapi dia tidak bisa menggunakan air.
"Penggunaan air lebih penting daripada untuk diguyur di atas kepala kami. Dan bahkan jika air memang tersedia maka sulit untuk dibekukan," ujar dia.
Aloul menjelaskan dia malah memutuskan untuk menggunakan puing-puing diambil dari sisa-sisa bangunan hancur.
Video perdana Tantangan Ember Puing-Puing itu diunggah ke laman Facebook pada Sabtu pekan lalu. Pada Senin pagi, hampir 2.000 orang telah menyukai halaman itu.
Tantangan Ember Es, yang mengajak setiap orang ambil bagian untuk membuat sumbangan sebagai bentuk amal, telah meraup dana sekitar Rp 779 miliar bagi Asosiasi ALS, yang bekerja untuk melawan gangguan neurologis juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig.
Tapi tujuan Aloul lebih sederhana. Dia mengatakan daripada memberi "bantuan materi", dia ingin orang-orang menawarkan "solidaritas dan dukungan" mereka bagi rakyat Gaza.
"Ini bukan untuk orang-orang tertentu tetapi untuk semua orang yang bersimpati dengan rakyat Palestina," jelas Aloul. "Kami tidak memiliki air tetapi hanya ini yang kita miliki. Mungkin saya tidak akan menemukan air untuk mencuci sisa puing-puing ini ketika saya pulang."
Tantangan diperlihatkan Aloul telah beredar di jejaring sosial Facebook dan Twitter, di mana pengguna telah menunjukkan dukungan mereka dengan mengunggah video bersama dengan tanda pagar #rubblebucketchallenge #RemainsBucketChallenge dan #dustbucketchallenge.
Video Aloul datang di saat ratusan warga Palestina dengan putus asa mencoba melarikan diri dari pemboman dilancarkan Israel ke Gaza telah mengantri untuk menyeberang ke Mesir.
Berikut video aksi Ayman al-Aloul saat melakukan tantangan diguyur dengan ember berisi puing-puing:
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebahagiaan bocah laki-laki di Palestina saat hujan turun.
Baca SelengkapnyaMereka pun tak henti-hentinya mengungkapkan rasa syukur dengan turunnya hujan itu.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina terancam kelaparan, setelah Israel memutuskan untuk memblokade sepenuhnya wilayah Gaza.
Baca SelengkapnyaCanggihnya, ia mempraktikan langsung alat buatannya itu untuk memasak telur hingga matang sempurna.
Baca SelengkapnyaWarga Jalur Gaza memutar otak untuk tetap bisa memenuhi kebutuhannya di tengah blokade Israel. Salah satunya menciptakan BBM alternatif dari sampah plastik.
Baca SelengkapnyaMusim dingin segera tiba. Perjuangan dan penderitaan dari jutaan warga Palestina belum juga berakhir.
Baca Selengkapnya1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.
Baca SelengkapnyaWarga Palestina yang mau membangun tadah air hujan harus atas izin otoritas Israel.
Baca SelengkapnyaSudah dua pekan sejak Israel memutus pasokan makanan, air, listrik, bahan bakar dan internet di Gaza.
Baca SelengkapnyaKetiadaan bahan makanan, hingga sumber air membuat para pengungsi merasakan derita tak tertahankan.
Baca SelengkapnyaPasokan bahan bakar minyak dan gas di Gaza semakin menipis setelah Israel memblokade total bantuan kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaDi tengah kesulitan mendapatkan air bersih, usaha yang dilakukan warga Gaza mendapatkan air bersih membuahkan hasil.
Baca Selengkapnya