Turunnya hujan ini membuat warga Gaza di tempat pengungsian langsung bergegas menampung air hujan yang turun cukup deras itu dengan ember.
FOTO: Di Tengah Kesulitan Air Bersih, Hujan Deras Akhirnya Turun di Jalur Gaza dan Disambut Penuh Syukur Warga Palestina
Di tengah pertempuran pasukan Hamas dengan militer Israel dan kesulitan air bersih, hujan lebat akhirnya turun membasahi Jalur Gaza, Palestina pada (14/11/2023).
Seperti diketahui sudah lebih dari satu bulan warga Palestina di Gaza mengalami kesulitan air bersih akibat blokade pasokan air oleh negeri zionis, Israel.
Hujan deras pertama di Jalur Gaza itu disambut gembira oleh warga Palestina dengan penuh rasa syukur.
Bahkan mereka langsung meminum air yang tertampung pada atap tenda darurat itu dengan tangan.
Momen tersebut membuat warga Gaza di tempat pengungsian bergegas menampung air hujan yang turun cukup deras itu dengan ember.
Mereka pun tak henti-hentinya mengungkapkan rasa syukur dengan turunnya hujan itu.
Namun di sisi lain, kondisi ini berdampak pada para pengungsi yang masih tinggal di tenda-tenda darurat.
Mereka harus menghadapi atap yang bocor hingga air yang masuk ke dalam tenda.
Hujan pertama di Gaza sejak perang Israel-Hamas telah memperburuk kondisi warga Palestina di tempat penampungan pengungsi yang masih menggunakan tenda.
Belum lagi mereka harus menghadapi dampak cuaca buruk tanpa makanan hingga obat-obatan yang cukup.
Sebagai informasi untuk saat ini sudah lebih dari 11.000 orang telah tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, menurut sumber dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Pria Palestina itu berjalan di tengah banjir dan hujan deras dengan menggendong jenazah seorang gadis korban serangan Israel yang terbungkus kain kafan putih.
Krisis air bersih dan bahan bakar minyak (BBM) di Jalur Gaza semakin memprihatinkan setelah Israel menyetop seluruh pasokan kebutuhan hidup ke wilayah tersebut.