Warga Rohingya korban ranjau: Saya tak ingin hidup lagi, bunuh saja saya
Merdeka.com - Puluhan warga pengungsi Rohingya kini memadati rumah sakit di Bangladesh dalam keadaan luka karena terjangan peluru dan kaki putus karena ranjau darat.
Di sepanjang perbatasan Myanmar-Bangladesh, militer Myanmar diduga memasang ranjau darat untuk melukai dan mencegah warga Rohingya kembali ke desanya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa pekan ini mengatakan lebih dari 300 ribu warga Rohingya sudah mengungsi ke Bangladesh.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Apa tujuan Rohingya? Menurut Andi, pengungsi etnis Rohingya itu berangkat dari Bangladesh dengan tujuan Malaysia.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Kenapa Rohingya mau ke Malaysia? 'Sebanyak 11 orang Rohingya dan 11 lainnya WNI yang mau diberangkatkan ke Malaysia,' ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto, Kamis (4/1).
Sebagian besar dari mereka kehilangan kaki dan mata. Dokter di rumah sakit pemerintah di selatan Bangladesh, Chittagong Medical College, mengatakan mereka cukup kewalahan menangani para korban.
Salah satu pasien, Yusuf Nobi, 32 tahun, buruh harian di Yazdina Para, kehilangan kedua kaki dan matanya karena ledakan ranjau.
"Saya tidak mau hidup lagi. Tolong bunuh saja saya," kata dia, seperti dilansir Arab News, Ahad (17/9).
Istri Yusuf, Rajiv Begum, 26 tahun, juga menyatakan keputusasaan atas nasibnya.
"Keluarga kami bingung. Kami tidak tahu harus bagaimana," kata dia.
"Kami sedang menyeberangi perbatasan. Ada ibu, kakak saya berdua, suami, dua anak laki-laki dan perempuan saya. Kami hampir sampai di perbatasan Bangladesh. Tiba-tiba terdengar ledakan keras. Kami lari kocar-kacir. Beberapa menit kemudian saya baru sadar suami saya tidak ada. Kakak saya balik lagi dan menemukan dia sudah luka kena ranjau, kedua kakinya hancur seketika," ungkap Rajiv.
Dia kemudian mengatakan suaminya digotong dengan bambu dan dibawa ke pusat perawatan Dokter Lintas Batas. Yusuf lalu dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.
Di sebelah ranjang Yusuf ada Muahmmad Hussein yang kakinya juga putus karena ranjau.
"Sewaktu sedang berjalan di perbatasan, saya menginjak salah satu ranjai dipasang militer Myanmar," kata dia.
"Ledakannya membuat saya terpental hingga 3 meter. Saya langsung pingsan dan ketika bangun sudah di tempat perawatan di Bangladesh."
Tanvir Ahmad, dokter jaga di rumah sakit itu mengatakan dia belum pernah melihat korban luka sebanyak dan separah itu karena ledakan ranjau. Saat ini ada 42 warga rohingya dirawat dengan luka serius di rumah sakit Bangladesh. Mereka semua terancam kehilangan salah satu kaki.
"Rumah sakit kami sudah kewalahan dan tidak mampu lagi menyediakan ranjang di bangsal untuk pasien baru. Pasien-pasien terpaksa dirawat di koridor," kata dia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaMereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca Selengkapnya