Jika dulu kerap wara-wiri di televisi menghibur penonton dengan grup Bajaj, kini Melki terbilang jarang muncul di layar kaca.
Ingat Komedian Melki Bajaj, Begini Potret Terbarunya Doyan Kulineran
Melki Bajaj
Meski begitu, Melki cukup aktif menyapa penggemarnya di akun instagram pribadinya. Ia rajin mengunggah foto atau video terbaru.
Kini Melki memiliki konten kulineran lho. Di mana ia kerap mencoba aneka makanan yang ada di pinggir jalan. Mulai dari mie, tahu gejrot, hingga batagor.
Sederet unggahan Melki saat makan begitu menggiurkan. Banyak netizen yang mengaku ikut tertarik mencoba makanan yang disantap Melki.
Sebagai komedian, tentu saja Melki juga kerap melempar candaan disela-sela makannya. Ia tetap kocak seperti dulu.
Setiap kali makan, Melki terlihat sangat lahap. Bukan hanya menyantapnya hingga habis, Melki juga kerap memuji makanannya begitu lezat.
Menurut Ridwan Kamil, udara yang panas bisa bikin warga gampang emosi.
Baca SelengkapnyaAlat ini akan didorong saat menuju hutan dan dinaiki saat bak sudah terisi penuh. Cara berjalannya memanfaatkan gaya gravitasi.
Baca SelengkapnyaDefile kendaraan tempur TNI melintasi Jalan MH. Thamrin, Jakarta dalam rangka menyambut HUT TNI ke 79.
Baca SelengkapnyaTugu yang dibangun sejak 1969 itu bakal 'pindahan'. Terimbas proyek PT MRT Jakarta (Perseroda) jalur MRT Fase 2A Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaDi balik keasriannya, ada cerita kelam ketika puluhan rumah dibakar paksa oleh pemberontak. Dari 80 rumah yang ditinggali warga, kini tersisa hanya 10 bangunan.
Baca SelengkapnyaDalang bernama Kang Bayu ini memilih hidup menyepi dan hanya ditemani oleh wayang serta istri dan beberapa anak. Ada beberapa kejadian di dekat rumahnya.
Baca SelengkapnyaUsai 15 tahun berlalu, rumah ini masih berdiri dan kembali ditempati oleh pemiliknya. Namun, bekas peluru masih bisa dilihat dengan jelas di beberapa titik
Baca SelengkapnyaKonservasi tersebut dilakukan guna merawat dan melestarikan monumen-monumen bersejarah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBakteri Wolbachia ini mampu menghambat infeksi virus Dengue, sehingga dapat menurunkan risiko penularan penyakit DBD di masyarakat.
Baca SelengkapnyaUrbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSekolah lansia ini menghadirkan berbagai program menarik, seperti kelas seni, olahraga hingga keterampilan bisnis serta finasial.
Baca SelengkapnyaPara penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan
Baca Selengkapnya