Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge mengambil swab oral dari kelelawar yang ditangkap di Bukit Chhngauk, Distrik Thala Borivat, Provinsi Steung Treng, Kamboja (30/8/2021). Misi yang dilakukan para peneliti ini untuk melacak asal usul virus corona (Covid-19).

Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge memasang jaring kabut untuk menangkap kelelawar di dekat Bukit Chhngauk. Penelitian ini untuk memahami pandemi virus corona di wilayah tersebut dimana virus yang sangat mirip ditemukan pada hewan satu dekade lalu.

Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge memegang tas kain berisi kelelawar yang ditangkap di Bukit Chhngauk. Tes yang dilakukan pada tahun lalu mengungkapkan kerabat dekat dengan virus corona yang telah menewaskan lebih dari 4,6 juta orang di seluruh dunia.

Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge mengeluarkan kelelawar yang terperangkap dalam jaring kabut di Bukit Chhngauk. Kelelawar yang diketahui menjadi inang virus corona biasanya tidak menunjukkan gejala patogen, tetapi bisa sangat merusak jika tertular ke manusia atau hewan lain.

Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge menunjukkan kelelawar tapal kuda yang berhasil ditangkap di Bukit Chhngauk untuk diambil sampelnya lewat swab oral.

Peneliti mengambil sampel darah dari kelelawar yang ditangkap di Bukit Chhngauk. Seperti diketahui virus mematikan yang berasal dari kelelawar antara lain Ebola dan virus corona lainnya seperti Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS).

Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge saat mengambil swab oral dari kelelawar yang ditangkap di Bukit Chhngauk, Distrik Thala Borivat, Provinsi Steung Treng, Kamboja.

Peneliti dari Institut Pasteur du Cambodge saat bersiap untuk mengumpulkan sampel dari kelelawar yang ditangkap di Bukit Chhngauk di Distrik Thala Borivat, Provinsi Steung Treng, Kamboja.