Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, rupanya sangat akrab dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Melihat lagi momen persahabatan Puti Soekarno dan Walikota Risma
Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri
Kedua perempuan yang berkiprah di politik dan bersahabat sejak lama itu menghabiskan waktu cukup lama berdiskusi dengan beragam bidang bahasan.
Mereka berdiskusi di ruang terbuka hijau soal pembangunan infrastruktur untuk menyejahterakan rakyat.
"Kami diskusi banyak hal, bicara evaluasi dan relevansi program. Mulai pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, lingkungan, sampai reformasi birokrasi. Ini melengkapi diskusi dengan kepala daerah lainnya yang sudah saya lakukan sepekan terakhir," kata Puti, cucu Bung Karno yang juga menjadi pengajar di Kokushikan University Jepang tersebut.
Tempat diskusi lalu bergeser sambil melihat rumah susun. Mereka pun berkeliling sembari mendiskusikan strategi pembangunan perkotaan.
Tampak menemani Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana saat melihat rumah susun.
Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terlihat akrab mengajak dialog warga penghuni rumah susun di Surabaya.
PKB menyarankan masyarakat yang keberatan terhadap pemberlakuan kebijakan PPN 12 persen, sebaiknya mengajukan uji materi (judicial review) UU HPP di MK.
Baca SelengkapnyaPSI menyesalkan sikap PDIP yang menolak kebijakan kenaikan PPN 12 persen.
Baca SelengkapnyaFaktanya selama ini setelah negara menghukum pelaku tindak pidana khususnya korupsi, maka vonis besaran uang pengganti tidak sesuai dengan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaRieke Diah menekankan bahwa keputusan mengenai PPN 12% harus mempertimbangkan aspek konstitusional dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak bertanya-tanya siapa inisiator dari kebijakan yang membuat rakyat menjerit.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diusulkan pemerintahan Jokowi lewat UU HPP yang disahkan dalam rapat paripurna DPR pada 7 Oktober 2021.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim menegaskan, PDIP bukan inisiaor UU tersebut.
Baca SelengkapnyaKedua partai besar itu saling sindir terkait kebijakan fiskal yang berlaku pada Januari 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai PDIP tidak konsisten karena telah mengkhianati atau mengingkari kesepakatan yang dibuat bersama antara Pemerintah dan DPR.
Baca SelengkapnyaPenolakan bahkan muncul dari PDIP yang merupakan salah satu partai yang ikut menyetujui RUU HPP tersebut.
Baca SelengkapnyaPAN menyesalkan sikap PDIP yang menolak kebijakan kenaikan PPN menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah partai Koalisi KIM dan KIM Plus terlihat hadir pada saat acara HUT ke-18 Hanura.
Baca Selengkapnya