Kompleks perumahan mewah yang diperkirakan berdiri pada tahun 1970 tersebut diketahui berlokasi di Semarang, Jawa Tengah.
Melihat Kompleks Perumahan Elit Tahun 1970, Kini Terbengkalai dan Tak Terurus
Perumahan
"Dulu waktu aku lahir, lokasi ini sudah terbengkalai, teman-teman. Jadi mungkin ini sekitaran tahun 1970," terang salah satu warga sekitar.
Beberapa rumah nampak berukuran besar masih berdiri kokoh meski kini sama sekali tak digunakan sebagai tempat tinggal.
Begitu pula dengan beberapa rumah sederhana yang nampak berukuran lebih kecil pun juga banyak ditumbuhi semak-semak serta rumput liar.
Sama sekali tak berpenghuni, kondisi jalanan depan kompleks perumahan nampak begitu sepi dan sunyi.
Merasa ada kejanggalan, sebagian peserta mendatangi Kantor Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaProduk ini dipasarkan secara terbatas hanya sebanyak 14 unit dan berhasil terjual habis, menghasilkan pendapatan total Rp103 miliar.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta Timur bernama Fatmawati (31) harus kecewa lantaran menjadi korban penggelapan dan penipuan saat membeli rumah.
Baca SelengkapnyaBegini ketika debt collector ketemu sesama profesi di jalan, endingnya maaf-maafan.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, pembangunan infrastruktur juga meningkatkan pertumbuhan total kesediaan rumah baru.
Baca SelengkapnyaPolisi yang menembak siswa SMKN 4 Semarang, Aipda Robiq Zaenudin, kini harus menjalani sidang etik dan berisiko dipecat secara tidak hormat.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaBerikut nasihat menohok pensiunan Jenderal Polisi ke Kapolres usai anak buahnya tembak siswa SMK Semarang hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKPK sedang melakukan investigasi terhadap Hendrar Prihadi, mantan Wali Kota Semarang, yang saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III dari Fraksi PDIP I Wayan Sudirta meminta kepada Irwan sebagai Kapolrestabes untuk tidak pasang badan
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi III Fraksi PDIP, I Wayan Sudirta, meminta agar Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, tidak memberikan perlindungan kepada Aipda Robig.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan seperti disampaikan Kombes Aris bahwa Robig empat kali mengeluarkan tembakan.
Baca Selengkapnya