4 Alasan pasangan yang jarang umbar kemesraan di sosmed lebih happy
Merdeka.com - Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 mengindikasikan kalau mengunggah bukti kemesraan di jejaring sosial merupakan bukti atas kepuasan terhadap hubungan. Namun penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 justru membuktikan sebaliknya. Penelitian yang dipublikasikan di Social Psychology Bulletin itu mengindikasikan kalau para responden penelitian cenderung memperbarui status, foto, atau pos yang berkaitan dengan pasangan saat merasa galau dengan hubungan yang tengah dijalani.
Lalu apa yang membuat pasangan-pasangan anti PDA (Public Display of Affection) ini lebih bahagia? Berikut beberapa alasannya.
Lebih fokus terhadap satu sama lain
-
Kenapa orang jarang update media sosial lebih bahagia? Dengan mengurangi penggunaan media sosial, seseorang dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dan benar-benar terlibat dalam realitas sekitar.
-
Kenapa pasangan bahagia jarang berbagi cerita di medsos? Mereka lebih suka menikmati pengalaman mereka tanpa perlu memberi tahu dunia online tentang setiap langkah yang mereka ambil. Sebagai gantinya, mereka mengunggah foto-foto setelah mereka kembali dari perjalanan atau setelah mereka benar-benar menikmati momen tersebut tanpa gangguan teknologi.
-
Apa tanda hubungan harmonis tanpa publikasi di media sosial? Ketika komunikasi yang jujur menjadi bagian integral dari hubungan, kamu tidak lagi merasa perlu mencari pengakuan dari orang lain melalui media sosial. Hubungan menjadi lebih solid karena ada rasa saling percaya tanpa campur tangan pihak ketiga.
-
Kenapa hubungan harmonis tidak selalu dipublikasikan di media sosial? Mereka merasa lebih nyaman menjaga keharmonisan hubungan secara pribadi, karena bagi mereka, kebahagiaan tidak perlu diukur dari seberapa sering mereka tampil di beranda orang lain.
-
Apa yang pasangan bahagia rasakan tentang medsos? Perbandingan sosial adalah salah satu aspek yang paling merugikan dari penggunaan media sosial. Orang-orang cenderung merasa tidak aman dengan diri mereka sendiri ketika mereka terus-menerus dibombardir dengan gambar-gambar kehidupan 'sempurna' orang lain. Namun, pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
-
Kenapa pasangan lebih sering bersama teman? Lebih Sering Bersama Teman Jika pasangan anda sudah jarang bertemu anda dan memilih untuk menghabiskan waktu bersama temannya, perlu diwaspadai. Pasangan yang seperti tersebut biasanya sudah mulai bosan dengan hubungan yang dijalin.
Tidak keranjingan update status atau posting foto setiap waktu membuat pasangan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus terhadap satu sama lain. Pasangan seperti ini cenderung lebih menikmati momen kebersamaan daripada mereka yang kelewat sibuk pamer kemesraan di jejaring sosial.
Tidak mencari validasi dari orang lain
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Social Psychology Bulletin pada tahun 2014 mengindikasikan kalau pamer bukti keharmonisan di jejaring sosial justru menandakan para pelakunya sedang berada dalam situasi sebaliknya. Karena merasa tidak puas dengan pasangan, akhirnya mereka berusaha untuk menciptakan ilusi hubungan yang sempurna di mata publik. Tentu saja, ratusan like dan komentar positif bernada iri tak akan mengubah apapun yang harus diperbaiki di dunia nyata.
Melindungi privasi dari campur tangan pihak luar
The less people know, the better. Kadang ungkapan ini memang ada benarnya. Semakin sedikit orang yang tahu 'isi dapur' kamu dan pasangan, semakin sedikit pula pengaruh eksternal yang kalian dapat. Dengan cara ini, kalian bisa mengatasi masalah dan mengembangkan relasi secara mandiri, tanpa campur tangan pihak luar.
Tidak terpengaruh tekanan sosial di dunia maya
Semakin sering kamu mengunggah aktivitas di dunia maya, semakin besar pula ketergantunganmu untuk 'berbagi' dengan khalayak ramai. Pada akhirnya, kebiasaan ini membuatmu tergerus tekanan sosial. Entah itu tekanan sosial untuk selalu terlihat sempurna di depan publik atau tekanan untuk membiarkan orang luar mengomentari kehidupan pribadimu.
Itulah beberapa kemungkinan alasan pasangan yang sekretif terhadap hubungan merekacenderung lebih bahagia. Tetapi perlu diingat, pada dasarnya hanya pasangan itu sendiri yang bisa menilai apakah hubungan mereka benar-benar bahagia, sehat, atau justru destruktif.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Baca SelengkapnyaOrang yang jarang update di sosial media, mungkin membuat orang lain merasa penasaran. Berikut 4 kepribadiannya yang bisa diketahui.
Baca SelengkapnyaMona Ratuliu sedih dengan tren yang tengah viral di media sosial belakangan ini. Tren tersebut soal 'married is scary'.
Baca SelengkapnyaKetika kita merasakan kebahagiaan, sejumlah hal bisa tampak pada diri kita.
Baca SelengkapnyaCaption suami istri bahagia dapat mewakili perasaan Anda terhadap pasangan.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Monmouth University Polling Institute menunjukkan bahwa pernikahan yang diawali dengan persahabatan menghasilkan koneksi batin yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaBagi dia, memiliki suami programmer membuat hidupnya tenang. Terdapat sebuah fakta menyita perhatian yang diungkap. Apakah itu? Simak ulasan berikut.
Baca SelengkapnyaMari kita lihat momen-momen bahagia Nissa Sabyan yang baru saja terungkap telah menikah dengan Ayus!
Baca Selengkapnya