5 Kasus Anak Positif Narkoba dari Makanan dan Minuman Karena Kelalaian Orang Dewasa
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan oleh berita seorang anak yang terbukti positif narkoba karena meminum air putih pemberian tetangganya. Kasus ini membuat netizen miris, karena ada unsur kelalaian orang dewasa di dalamnya.
Kasus seperti yang dialami N, si anak positif narkoba ternyata bukan pertama kalinya. Di negara-negara lain pernah terjadi kasus serupa. Dilansir NPR (3/1/2023), ada 7.043 kasus anak di bawah enam tahun yang tak sengaja mengonsumsi produk kuliner olahan ganja (seperti kukis, permen, dan kue) di Amerika Serikat selama tahun 2017--2021.
Pada sebagian besar kasus, olahan ganja yang dikonsumsi anak berasal dari rumah. Meskipun sebagian besar anak hanya menunjukkan dampak kesehatan ringan, pada 22,7% kasus, anak sampai harus dilarikan ke rumah sakit.
-
Siapa yang terbukti positif menggunakan narkoba? Setelah melalui uji tes, Saipul Jamil dinyatakan tidak terlibat dalam penggunaan barang haram tersebut. Sebaliknya, yang terdeteksi positif adalah asisten yang saat itu berada bersama Saipul Jamil.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Kenapa anak mudah keracunan? Anak-anak memiliki sistem pencernaan dan kekebalan yang masih dalam tahap berkembang, sehingga mereka lebih rentan terhadap keracunan makanan.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
-
Apa gejala keracunan pada anak? Gejala keracunan makanan pada anak yang pertama adalah mual dan muntah lebih dari 3 hari. Anak yang mengalami keracunan makanan seringkali akan merasa mual dan muntah. Ini bisa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan mengandung racun.
Berikut ini beberapa kasus anak positif narkoba dari makanan dan minuman akibat kelalaian orang dewasa yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Balita di Samarinda Positif Sabu Gara-Gara Botol Air Mineral
ilustrasi botol air mineral © unsplash.com/Brian Yurasits
Seorang balita di Samarinda positif metamfetamin setelah meminum air mineral yang diberikan oleh tetangganya. Anak usia 3 tahun itu menunjukkan perilaku hiperaktif yang tak wajar, mengoceh, berkeringat dingin, tak mau makan, dan tak bisa tidur sampai dua hari sepulang dari rumah tetangganya.
Dilansir Liputan6.com (12/6/2023), ibu korban yang bernama Melly Pamela mengatakan kalau anaknya diberi botol air mineral yang isinya tinggal separuh saat main ke rumah tetangga. Orang yang memberikan botol air mineral kepada anak Melly, ST (62) ternyata mengonsumsi sabu-sabu. Botol tersebut difungsikan sebagai bong untuk mengisap sabu.
ST mengaku kalau botol sudah dicuci sebelum diberikan kepada N. Ia tak menduga kalau botol itu masih menyimpan residu narkoba.
2. Anak 5 Tahun di Connecticut Positif PCP Lewat Pasta Buatan Rumah
ilustrasi pasta spaghetti © unsplash.com/Danijela Prijovic
Dilansir ABC News (5/5/2011), seorang anak di Connecticut, Amerika Serikat terbukti positif phenylcyclohexyl piperidine (PCP). PCP adalah halusinogen ilegal yang beredar dengan nama Angel Dust.
Anak perempuan itu dibawa ke Yale New Haven Hospital setelah menunjukkan perilaku yang tak wajar. Setelah diselidiki, si anak menunjukkan gejala seperti orang yang mengonsumsi narkoba setelah menyantap pasta di rumah.
Hope Brodie (26), ibu si anak mengonsumsi PCP lewat panci yang ada di rumahnya. Keesokan harinya, panci itu digunakan oleh kerabatnya untuk memasak pasta buat makan malam si anak.
Hope Brodie dijerat hukum dengan tuduhan membahayakan anak di bawah umur. Department of Children and Families juga dilibatkan dalam kasus tersebut.
3. Bayi di Pennsylvania Tewas setelah Disusui dengan ASI Pecandu Narkoba
ilustrasi ibu menyusui © PxFuel
Dilansir CNN (29/8/2018), RJ, seorang bayi usia 11 minggu di Bucks County, Pennsylvania tewas setelah disusui ibunya yang bernama Samantha Jones. Jones menyusui anaknya sambil mengonsumsi narkoba.
Hasil otopsi menunjukkan adanya metadon, amfetamin, dan metamfetamin di dalam darah RJ. Laporan kepolisian Bucks County menyatakan kalau RJ terpapar narkoba dalam dosis yang mematikan lewat ASI pemberian ibunya.
Jones mengatakan kepada polisi kalau ia memang diresepkan metadon sejak hamil. Tujuannya adalah untuk mengontrol kecanduan terhadap obat pereda nyeri golongan opioid yang dideritanya.
4. Anak 11 Tahun di Maryland Positif Narkoba setelah Diberi Permen Ganja di Sekolah
ilustrasi permen dengan campuran ganja © pixabay.com/elsaolofsson
Dilansir NBC Washington (30/3/2022), seorang anak 11 tahun di Prince George’s County, Maryland positif narkoba setelah mengonsumsi permen dengan campuran ganja. Menurut keterangan sang ibu, anak perempuannya diberi permen oleh seseorang di James Madison Middle School, Marlboro.
Sepulang sekolah, si anak mengeluh tak enak badan dan langsung tidur. Lalu, sang ibu dihubungi oleh orangtua murid lain yang positif tiga jenis narkoba setelah menyantap permen serupa.
Si ibu segera memastikan kondisi anaknya dengan alat tes narkoba mandiri dan kaget saat mengetahui anaknya positif ganja. Ia merasa kecewa kepada pihak sekolah yang tak awas dengan peredaran narkoba di antara murid-muridnya.
"Seharusnya saya tak perlu sampai menyuruh anak saya buang air kecil di gelas pada usia 11 tahun dan kemudian harus menjelaskan apa yang terjadi kepadanya di usia segitu," protesnya.
5. Tiga Anak Usia 5--9 Tahun di Manitoba Dilarikan ke RS setelah Memakan Permen Jeli Mengandung Ganja
ilustrasi permen ganja © pexels.com/Kindel Media
Dilansir CBC News (25/11/22), tiga anak di Manitoba dilarikan ke rumah sakit setelah tak sengaja mengonsumsi ganja. Mereka mengonsumsi ganja dalam bentuk permen jeli di bus sekolah.
Tiga anak tersebut berusia 5 hingga 9 tahun. Dua anak diantar orangtua masing-masing ke rumah sakit. Sementara satu anak harus dibawa dengan ambulans karena kondisinya.
Polisi yakin ketiga anak yang positif narkoba tidak tahu kalau permen jeli yang mereka konsumsi mengandung ganja. Kemungkinan besar salah satu dari mereka menemukan makanan itu di rumah atau tempat lain dan membawanya ke bus untuk dimakan bersama teman-temannya.
Demikian berbagai kasus anak positif narkoba setelah mengonsumsi makanan dan minuman.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaViral Remaja Cekoki Miras ke Anak TK di Tulungagung, Ini Pengakuannya saat Diinterogasi Warga
Baca SelengkapnyaBocah itu mengaku telah dicekoki arak madu oleh teman-temannya.
Baca SelengkapnyaMenurut KPAI, banyaknya anak-anak yang konsumsi makanan dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih menjadi salah satu penyebab gangguan ginjal pada anak.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini berawal dari postingan Instagram dengan akun @linggra.k.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui pada penyidik jika apa yang dilakukannya, yaitu memberikan obat jenis Deksametason dan Pronicy pada bayi adalah hal yang biasa dikalangan teman.
Baca SelengkapnyaTerlihat ada 5 orang remaja putri termasuk korban dengan mengenakan pakaian berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan, Peringatan Hari Anak Nasional diwarnai kabar dari IDAI soal maraknya kasus cuci darah anak-anak.
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaTidak ada pasien anak rujukan dari luar provinsi Jateng di RS Kariadi Semarang.
Baca Selengkapnya