Apa Itu Silent Treatment, Dan Kenapa Termasuk Kekerasan Non-Verbal? Ini Penjelasannya
Tindakan silent treatment, merupakan sebuah bentuk kekerasan non-verbal yang dapat merusak hubungan.
Apa Itu Silent Treatment, Dan Kenapa Termasuk Kekerasan Non-Verbal? Ini Penjelasannya
Tindakan ini dikenal sebagai silent treatment, sebuah bentuk kekerasan non-verbal yang dapat merusak hubungan. Artikel ini akan membahas apa itu silent treatment, alasan di baliknya, efeknya terhadap hubungan, dan kapan tindakan ini dapat dianggap sebagai kekerasan.
Bertengkar dalam hubungan adalah hal yang umum, namun, bagaimana jika pasangan Anda memilih untuk tidak berbicara dan mengabaikan keberadaan Anda?
Silent treatment adalah sikap seseorang untuk memilih diam ketika menghadapi konflik.
Tidak hanya terjadi dalam hubungan asmara, tetapi juga dapat ditemui dalam hubungan keluarga, persahabatan, atau di lingkungan kerja.
Tindakan ini seringkali muncul sebagai respons terhadap kemarahan, frustrasi, atau perasaan kewalahan terhadap suatu masalah. Silent treatment kadang bisa menjadi bentuk kekerasan emosional saat satu orang menggunakannya untuk mengontrol dan memanipulasi yang lain.
Alasan Orang Melakukan Silent Treatment
1. Menghindarkan DiriBeberapa orang memilih untuk diam karena tidak tahu bagaimana menghadapi konflik atau ingin menghindari konfrontasi.
2. Cara Berkomunikasi
Seseorang bisa menggunakan silent treatment sebagai cara untuk menyampaikan bahwa mereka kesal tanpa harus mengungkapkannya secara verbal.
3. Hukuman
Jika digunakan sebagai bentuk hukuman atau kontrol, silent treatment dapat menjadi pelecehan emosional yang merugikan.
Efek Silent Treatment terhadap Hubungan
Melakukan silent treatment untuk menyelesaikan konflik bukanlah cara terbaik. Hal ini dapat merugikan hubungan karena menyulitkan komunikasi dan menciptakan emosi negatif seperti kemarahan.
Pasangan yang sering menerima perlakuan ini mungkin merasa diabaikan dan kehilangan keinginan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat. Komunikasi yang jelas adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap sehat.
Sebelum menganggap silent treatment sebagai kekerasan emosional, perlu dipertimbangkan beberapa faktor:
Kapan Silent Treatment Bisa Dianggap Kekerasan?
1. Maksud untuk Melukai: Jika tujuan dari diam adalah melukai perasaan orang lain.
2. Mengabaikan Pasangan: Jika seseorang mencari dukungan atau berbicara dengan orang lain, tetapi tidak dengan pasangannya.
3. Manipulasi dan Menyalahkan: Jika keheningan digunakan untuk memanipulasi atau mengubah perilaku orang lain.
4. Durasi yang Lama: Jika keheningan berlangsung untuk waktu yang lama tanpa adanya upaya untuk memecahkan masalah.
Dampak dari silent treatment tidak hanya terbatas pada aspek psikologis tetapi juga dapat berdampak fisik.
Beberapa dampak umum termasuk rusaknya kepercayaan, munculnya kebencian, perasaan dikucilkan, penurunan keintiman, dan self-esteem yang rendah. Penelitian menunjukkan bahwa otak merespons silent treatment dengan aktivasi korteks cingulate anterior, yang mencatat rasa sakit.
Mengatasi silent treatment memerlukan kesabaran dan pendekatan yang bijaksana:
Cara Mengatasi Silent Treatment
1. Beri Waktu Sendiri: Berikan waktu untuk diri sendiri jika seseorang membutuhkannya, tetapi tetap komunikatif.
2. Cari Sumber Masalah: Identifikasi sumber konflik dan berusaha mencari solusi bersama.
3. Menetapkan Batasan: Buat kesepakatan tentang cara mengatasi konflik di masa depan.
4. Sampaikan Perasaan Anda: Jujur tentang perasaan Anda dan dampak yang dirasakan akibat silent treatment.
5. Fokus pada Diri Sendiri: Jika semua upaya gagal, pertimbangkan untuk fokus pada diri sendiri dan mengevaluasi keberlanjutan hubungan.
Silent treatment, meskipun terlihat sebagai respons alami terhadap konflik, dapat merusak hubungan jika digunakan secara berlebihan atau dengan niat yang salah.