Apakah Kucing Harus di Steril? Ini Manfaat yang Didapat untuk Anak Bulu Kesayangan
Kucing yang sudah disterilkan cenderung lebih aktif karena energi yang sebelumnya digunakan untuk keinginan kawin, kini dialihkan ke aktivitas seperti bermain.
Kucing, dengan tingkahnya yang lucu dan menggemaskan, dapat menjadi penyemangat bagi pemiliknya. Namun, ketika memutuskan untuk memelihara kucing, penting untuk memahami cara perawatannya yang khusus. Salah satu pertimbangan utama yang sering muncul adalah apakah kucing perlu disterilkan atau tidak.
Apakah Kucing Harus di Steril? Ini Manfaat yang Didapat untuk Anak Bulu Kesayangan
Debat seputar Sterilisasi Kucing
Pertanyaan apakah sterilisasi kucing adalah tindakan yang tepat atau malah melanggar hak kucing untuk memiliki keturunan masih menjadi perdebatan.
Namun, menurut drh. Angela Maharani, sterilisasi kucing sebenarnya lebih dianjurkan dari segi kedokteran.
Ia menjelaskan bahwa kucing, tidak memiliki akal budi, cenderung akan kawin dengan siapa saja, yang dapat menyebabkan penularan penyakit.
"Tapi dari segi kedokteran memang steril atau kebiri lebih dianjurkan. Itu karena kucing tidak punya akal budi, jadi sama siapa saja dia akan kawin. Nah dengan kawinnya kucing sama kucing yang lain itu bisa jadi menyebabkan penyakit. Lebih baik disteril agar lebih aman," kata drh. Angela.
Waktu Tepat untuk Sterilisasi
Waktu yang tepat untuk melakukan sterilisasi pada kucing adalah ketika usianya mencapai enam bulan. Namun, jika kucing sudah hamil, sterilisasi dapat dilakukan setelah anak kucing mulai makan.
Penjelasan drh. Angela mengenai hal ini adalah bahwa sterilisasi mempengaruhi produksi air susu pada betina, sehingga sebaiknya dilakukan setelah kebutuhan susu bukan menjadi prioritas utama.
Dampak Positif Setelah Sterilisasi
Setelah menjalani proses sterilisasi, kucing dapat mengalami berbagai dampak positif. Salah satunya adalah peningkatan aktivitas.
Kucing yang sudah disterilkan cenderung lebih aktif karena energi yang sebelumnya digunakan untuk keinginan kawin, kini dialihkan ke aktivitas seperti bermain."Kemauan dia, hasrat dia untuk kawin yang mengambil energi lebih dari 50 persen dari tubuhnya itu udah nggak ada. Jadi dia balik lagi ke daily activity-nya yang makan, tidur dan main. Apalagi kalau kita sterilisasi sebelum dia birahi pas 6 bulan itu biasanya tingkah kaya pipis sembarangan hilang," jelas drh. Angela.
Apa Itu Sterilisasi?
Sterilisasi adalah metode pengangkatan organ reproduksi pada hewan jantan dan betina melalui prosedur operasi kecil.
Pada hewan jantan, prosedur ini melibatkan pengangkatan testis (kastrasi), sedangkan pada hewan betina, dilakukan dengan mengangkat ovarium (ovariectomy) tanpa atau dengan uterus (ovariohysterectomy).
Prosedur sterilisasi kucing dapat dilakukan di klinik hewan, rumah sakit hewan, atau pusat kesehatan hewan.
Dokter hewan yang berpengalaman akan melakukan prosedur ini setelah kucing dibius agar tidak merasakan sakit.
Setelah sterilisasi, kucing memerlukan waktu pemulihan sebelum dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Meskipun biaya sterilisasi kucing cenderung tinggi, banyak pemilik kucing yang memilih untuk melakukannya karena manfaat yang diperoleh. Beberapa manfaat sterilisasi kucing antara lain:
Manfaat Sterilisasi Kucing
1. Mencegah Kelahiran Tidak Diinginkan
Dengan mencegah perkawinan, sterilisasi menghindari kelahiran yang tidak diinginkan dan pemilik tidak perlu khawatir dengan keturunan yang berlebihan.
2. Meningkatkan Kesehatan dan Umur KucingKucing yang telah disterilkan cenderung lebih sehat karena kebiasaan untuk keluar rumah untuk berkawin dapat dihindari.
3. Mengurangi Risiko Kanker pada Kucing Betina
Kucing betina yang telah disterilkan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker uterus dan kanker ovarium, terutama saat memasuki usia senja.
4. Menekan Populasi dan Mencegah Penyakit
Sterilisasi dapat membantu menekan populasi kucing dan mengurangi risiko penularan penyakit zoonosis seperti rabies.
5. Mengurangi Agresivitas dan Risiko Gigitan
Sterilisasi dapat mengurangi tingkat agresivitas dan risiko menggigit pada kucing, membuatnya menjadi hewan peliharaan yang lebih aman.
Sebelum menjalani sterilisasi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kucing, antara lain:
Syarat-syarat Sterilisasi Kucing
1. Usia Minimal 6 Bulan dan Maksimal 5 Tahun
Kucing yang akan disteril harus berusia minimal 6 bulan dan maksimal 5 tahun, dengan berat lebih dari 2 kilogram.
2. Kondisi Sehat dan Bebas Penyakit
Kucing harus dalam kondisi sehat dan tidak memiliki penyakit. Sterilisasi tidak dilakukan pada kucing yang sedang sakit, hamil, atau menyusui.
3. Pemeriksaan Darah untuk Kucing Berusia 5 Tahun ke Atas
Kucing yang berusia 5 tahun ke atas harus menyertai hasil pemeriksaan darah dan mendapatkan surat layak operasi.
4. Vaksinasi dan Obat Cacing
Sebelum operasi, kucing harus sudah mendapatkan vaksin Felocell 3 dan Felocell 4, serta obat cacing lengkap.
5. Puasa Sebelum Operasi
Sama seperti manusia, sebelum proses steril kucing wajib berpuasa selama 6-8 jam sebelum operasi.
6. Tanda Sayatan Miring pada Telinga
Setelah operasi, kucing akan diberi tanda sayatan miring berbentuk huruf “v” pada telinga sebagai indikasi bahwa mereka telah disterilisasi.