Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Birokrasi pendidikan yang menyulitkan buat pemuda ini pilih DO

Birokrasi pendidikan yang menyulitkan buat pemuda ini pilih DO Ilustrasi gagal lulus. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Satu lagi kekecewaan terhadap dunia pendidikan Indonesia didengungkan. Seorang eks mahasiswa salah satu universitas negeri di Surabaya, Muhammad Fahmi Hata, mengaku terpaksa memilih untuk drop out karena birokrasi kampus yang menyulitkan baginya.

"Birokrasi yang sulit dan repot, apalagi dosen pembimbing yang dikirim ke luar negeri dan banyak ilmu yang justru saya dapatkan secara otodidak dan tidak saya dapatkan di bangku kuliah membuat saya akhirnya memilih drop out dan menjadi blogger", ceritanya pada Merdeka.com (23/1).

Setelah keluar dari dunia perkuliahan, pemuda asal Gresik ini tidak lantas menyerah. Dia justru mengembangkan kegemarannya bloging.

"Saat menjadi blogger, saya mendapat fee dari Google Adsense dan Idblognetwork. Uang dari fee ini kemudian saya kumpulkan untuk membuka peluang usaha lain yang disarankan oleh kakak saya yaitu toko online untuk berbagai produk kulit", lanjutnya.

Dengan modal sekitar 50 juta, Fahmi mulai meniti usahanya, Tas Kulit Grosir, dengan mengaplikasikan ilmu yang bahkan tidak dia pelajari dari bangku kuliah. "Saat itu bisnis online mulai berkembang dengan adanya bank situs e-commerce. Sebelumnya kami hanya menjual berbagai produk kulit namun tidak memproduksi sendiri, namun kami ambil di tengkulak atau toko pusat grosir. Sekarang semakin berkembang hingga kami bisa memproduksi sendiri berkat jualan online. Perkembangan kami melesat saat kami menjual produk secara online, memang tidak instan, kami butuh waktu 3-4 bulan untuk dapat menjual satu produk di internet. Tapi alhamdulillah sekarang tiap hari kami bisa menjual 10-20 tas dan aksesoris lain", terang lelaki asal Gresik, Jawa Timur ini.

Fahmi pun mengaku bahwa kelancaran usaha yang dijalaninya ini tidak lepas dari pengalamannya sebagai blogger. "Basic saya blogger. Saya sedikit banyak mengerti Search Engine Optimation. Itu yang membuat website saya bisa berada di page one Google dan tentunya semakin berkembangnya bisnis online melalui situs jual beli seperti tokobagus, berniaga, tokopedia yang mulai mengiklankan di TV itu akhirnya membuat produk yang di online lebih cepat karena promosi melalui internet lebih optimal".

Berkat usahanya ini, Fahmi telah berhasil menjadi salah satu produsen produk kulit asal Jawa Timur yang mampu meraih omzet 50-100 juta rupiah per bulan. Produknya pun tidak kalah dengan merek buatan luar negeri. Jadi, untuk meraih sukses, gelar memang tidak bisa menjadi tumpuan utama.

(mdk/kad)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahasiswa Senang Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus Kuliah: Biar Cepat Masuk Kerja
Mahasiswa Senang Skripsi Tak Lagi Jadi Syarat Lulus Kuliah: Biar Cepat Masuk Kerja

Mahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Banyaknya Gen Z yang Jadi Pengangguran
Ternyata Ini Penyebab Banyaknya Gen Z yang Jadi Pengangguran

Dinamika pasar tenaga kerja berkembang lebih cepat dibandingkan dengan dinamika kapasitas input tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Besarnya Biaya UKT di Kampus Negeri Kubur Mimpi Pemuda di NTT untuk Kuliah
Besarnya Biaya UKT di Kampus Negeri Kubur Mimpi Pemuda di NTT untuk Kuliah

Julianus merupakan pemuda NTT yang tak bisa melanjutkan kuliah karena besarnya biaya UKT.

Baca Selengkapnya
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah
Dua Terobosan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tekan Angka Anak Putus Sekolah

Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua strategi guna menekan angka anak putus sekolah yang beberapa tahun ke belakang mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Unpar Tanya soal Penguasa Seenak Jidat, Ganjar Bukan Menjawab Malah Bilang Begini
Mahasiswa Unpar Tanya soal Penguasa Seenak Jidat, Ganjar Bukan Menjawab Malah Bilang Begini

Di depan Ganjar, Mahasiswi Unpar bicara soal penguasa seenak jidat yang dianggap sering bersikap semena-mena.

Baca Selengkapnya
Mendikbud Hapus Kewajiban Skripsi, Apa Kata Mahasiswa?
Mendikbud Hapus Kewajiban Skripsi, Apa Kata Mahasiswa?

Sebagian mahasiswa menyambut baik kebijakan itu. Tetapi ada pula yang menilai pembuatan skripsi sangat baik untuk bekal ilmu mahasiswa ke depannya.

Baca Selengkapnya