Dari penjual batik jadi kuli mebel
Merdeka.com - Menjadi pedagang sepertinya sudah menjadi bakat Ulin Nuha Rosyadi. Pemuda yang lahir pada tanggal 28 Oktober 1989 ini sudah menjajakan dagangannya yang berupa baju-baju batik semenjak masih kuliah di UIN Yogyakarta.
"Saya mempunyai jiwa entrepreneur itu sejak masih kuliah mbak, dulu saya sempat jualan batik door to door ke kos mahasiswa, dari itu saya sudah terbiasa dalam dunia dagang. Dulu saya kuliah biaya sendiri, hasil batik buat makan, oh iya, saya dulu juga guru les private Bahasa Inggris. Jadi pendapatan saya waktu masih kuliah dari les sama jualan batik", ceritanya sambil tertawa pada Merdeka.com.
Namun ternyata, jualan batik yang ditekuninya sejak kuliah itu tidak terlalu membawa keberuntungan baginya, sehingga Ulin memutuskan untuk meneruskan bisnis keluarganya. "Setelah lulus, saya pernah mendaftar di instansi tapi jarang diterima. Akhirnya saya membangkitkan jiwa usaha saya, namun kendalanya di sini produk batik jarang peminatnya. Posisi saya sudah di Jepara, saat itu saya ingin mengembangkan usaha yang sudah berjalan turun temurun di keluarga saya yaitu bidang furniture. Namun kebanyakan metode jual belinya manual, yaitu offline. Itulah sekelumit cerita saya, dari sales batik menjadi "KULI" mebel", ungkapnya.
-
Dimana pemuda itu bekerja? Pada Minggu malam, biro pegawai negeri Suzhou, sebuah kota di Provinsi Anhui bagian barat daya, mengumumkan penerimaan rekrutmen kedua untuk tahun ini.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Apa pekerjaan impian pemuda itu? Seorang pemuda China bergelar PhD bidang fisika dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, terpilih menjadi pegawai negeri sipil di pedesaan.
-
Apa saja bisnis online yang cocok untuk anak muda? Memasuki era digital, peluang untuk menjalankan bisnis online semakin terbuka lebar, terutama bagi generasi muda. Di usia yang masih prima, generasi muda biasanya penuh dengan kreativitas tinggi dan semangat berwirausaha.Dengan kemudahan teknologi, kini banyak bisnis online yang bisa dijadikan pilihan oleh generasi muda sebagai ide usaha.
-
Dimana sekolah anak pengusaha itu? Dalam video tersebut, Hilman Gumilar ditemani sang istri dan sopirnya datang ke sekolah sang anak bernama Boy untuk berkunjung. Sang anak yang saat itu sedang menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah berasrama yang sangat mewah.
-
Bagaimana anak laki-laki belajar? Jika guru meminta anak laki-laki menggambar atau membuat storyboard dibanding duduk dan menulis, mereka akan bisa lebih baik dalam mempergunakan warna dan detail terkait apa yang mereka tuliskan. Mereka bisa mengakses lebih banyak informasi,“
Menjalani usaha di bidang furniture melalui toko offline dan website belanja furniturenya, MebelJeparaShop.com, ternyata juga tidak pernah mempeng saja. Ulin mengaku banyak pesaing yang membuat harga produknya sangat sulit untuk dinaikkan. "Selain itu mbak, harga bahan baku furniture sudah naik semua sedangkan harga mebel tetap segitu aja. Kalau costumer ditawari harga tinggi pasti pada lari. Karena itu saya ingin memiliki satu saja toko di luar kota saya ini untuk mengembangkan usaha ini", tandasnya.
Namun jangan salah, bergerak dalam bidang furniture ternyata cukup memberikan penghidupan bagi banyak orang di sekitar Ulin. Pria yang baru menginjak usia 24 tahun ini sudah mampu membuka lapangan pekerjaan untuk orang-orang di sekitar rumahnya dengan mendirikan home industry furniture sendiri. "Ya, gitu itulah mbak usaha, tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan, perlu ketekunan, keteguhan, dan kesungguhan mbak, dan jangan pernah lupakan yg namanya berdoa. Man Jadda Wajada", tutupnya.
(mdk/kad)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.
Baca SelengkapnyaFirman berjuang keras untuk mengangkat derajat keluarganya yang selama ini hidup miskin.
Baca SelengkapnyaSaat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung mendapatkan pekerjaan, satu waktu, sang ibu menghubungi Mela dan memintanya untuk kembali ke kampung halaman, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaMembatik tidak hanya mendatangkan cuan tetapi juga melahirkan pengalaman hidup yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaOmesh bagikan kisah masa mudanya. Kuliah sambil kerja hingga ngamen.
Baca SelengkapnyaIa terpaksa harus berjualan di bawah terik sinar matahari karena ingin meraih impian namun terhalang kondisi perekonomiannya.
Baca SelengkapnyaSetelah satu tahun usaha sambal bakarnya berjalan, modal awal yang Rizal gunakan untuk membuka usaha tersebut telah kembali.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan pria meraih kesuksesan di perantauan.
Baca SelengkapnyaKisah inspirasi seorang pemuda yang memutuskan pulang ke kampung halaman untuk memajukan petani di desanya.
Baca Selengkapnya