Kekayaan Seni Budaya Toraja Menutup Lovely Desember 2018
Merdeka.com - Kekayaan budaya Toraja tersaji dalam penutupan Lovely Desember 2018. Acara ini dilangsungkan di Plaza Toraja, Kabupaten Tana Toraja, Jumat (28/12).
Penutupan Lovely Desember dibuka dengan sajian Tari Maranting. Tarian tersebut dibawakan secara kolosal oleh puluhan penari. Harmonisasi manis tercipta. Semua begitu magis menghipnotis para pengunjung yang datang.
"Kekayaan budaya Toraja memang sudah tak diragukan. Kekayaan ini semakin melengkapi berbagai keunikan lainnya yang menjadi nilai jual lebih bagi pariwisata Toraja," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (28/12).
-
Bagaimana Tari Geol Manis ditampilkan? Tari Geol Manis terkenal memiliki gerakan yang anggun, mengikuti irama musik gambang kromong yang menghentak. Tarian ini juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan seni tradisional Indonesia.
-
Apa itu Tari Geol Manis? Tari Geol Manis gambarkan wajah Jakarta dan Indonesia yang ramah Tari merupakan warisan budaya yang menggambarkan identitas suatu daerah. Salah satu tarian yang menarik untuk disimak adalah Tari Geol Manis.
-
Bagaimana Tari Melinting diiringi? Tari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.
-
Dimana Tari Geol Manis ditampilkan? Tarian ini biasanya dimainkan di sejumlah acara resmi, dan kerap ditampilkan di awal sebagai hiburan tamu undangan yang datang.
-
Siapa pencipta Tari Melinting? Tarian ini sudah ada sejak abad ke-16 yang menggambarkan keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting yang konon sang pencipta dari Tari Melinting ini.
-
Dimana Tari Selapanan ditampilkan? Kesenian tradisional dari Provinsi Lampung ini biasanya dibawakan ketika acara-acara besar di Keratuan Darah Putih.
Penutupan Lovely Desember 2018 ©2018 Merdeka.com
Eksotisme Toraja makin terlihat dengan tampilnya berbagai alat musik tradisional Toraja. Seperti Pa'pompang, Pa'tulali, Pa'pelle, Passuling, hingga Pa'geso-geso'. Semuanya mampu menghibur wisatawan.
Lovely Desember 2018 sendiri telah dilakukan selama sebulan penuh. Sajiannya lengkap penuh warna. Dari mulai gelaran keagamaan, seni, budaya, kuliner, dan sport tourism dirangkum menjadi satu kesatuan.
"Lovely Desember merupakan rangkuman kekayaan budaya Toraja yang eksotis. Meskipun tahun depan berubah nama saya berpesan untuk tetap menampilkan kekayaan budaya Toraja. Karena ini merupakan modal kuat untuk mendatangkan wisatawan. Pemilihan namanya pun harus sesuai mencerminkan kekayaan budaya Toraja," ujar Ketua CoE Kemenpar, Esthy Reko Astuti yang hadir dalam penutupan event tersebut.
Penutupan Lovely Desember 2018 ©2018 Merdeka.com
Dalam sambutannya Esthy kembali menegaskan komitmen Kemenpar untuk mendukung pariwisata Toraja. Terlebih Presiden Joko Wibowo telah berkomitmen untuk membangun aksesibilitas Toraja, sehingga wisatawan lebih mudah masuk ke Toraja.
Memang tak dapat dipungkiri, hingga saat ini aksesibilitas merupakan faktor penghambat perkembangan pariwisata Toraja. Pasalnya wisatawan harus menempuh 8 jam perjalanan dari Makassar. Meskipun juga saat ini Toraja juga dapat ditempuh lewat Palopo yang berjarak 2 jam perjalanan.
Penutupan Lovely Desember 2018 ©2018 Merdeka.com
"Modal Toraja sudah kuat dengan akar budayanya yang mendunia. Tinggal aksesibilitasnya yang perlu di tingkatkan. Saya yakin jika Bandara Buntu Kunik sudah selesai pasti perkembangan pariwisata Toraja makin cepat. Karena atraksi serta amenitasnya sudah mumpuni. Dan Presiden Jokowi sudah berkomitmen untuk melakukan percepatan pembangunannya," terang Esthy yang juga Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar itu.
Acara yang ditutup dengan perayaan Natal bersama itu juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Kemaritiman Bidang Ekonomi Maritim RI, Sugeng Santoso, Bupati Toraja Nicodemus Biringkanae, Wakil Bupati Toraja Victor Datuan Batara, Kadis Pariwisata Toraja Rispita Napa Kadis Pariwisata Provinsi Sulsel Musaffar, serta Asisten I Gubernur Sulsel Abdul Salim. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tari tradisional klasik dari Lampung Timur ini dibawakan oleh penari pria dan wanita dengan iringan musik kolintang yang terbuat dari bahan perunggu.
Baca SelengkapnyaPara pemuda-pemudi Kalimantan Timur tampil memukau membawakan Tari Natana Borneo.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBudayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen
Baca SelengkapnyaTari Sekar Jempiring tahun ini yang dibawakan oleh sebanyak 1.100 siswa dari perwakilan sekolah di Kota Denpasar ini.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca SelengkapnyaTarian ini dilakukan dengan hati yang tulus dan telah memenuhi syarat sebagai warisan budaya tak benda.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Banyuwangi dikenal sangat menjunjung seni dan budaya daerahnya.
Baca SelengkapnyaRibuan prajurit hingga pimpinan TNI tumpah ruah bergoyang mengikuti lagu 'Cikini Gondangdia'.
Baca SelengkapnyaUpacara penutupan yang bakal berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (13/10), tak kalah meriah dengan agenda pembukaan.
Baca SelengkapnyaPenutupan Pekan Budaya Tarakan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Tarakan Khairul didampingi Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto.
Baca SelengkapnyaSelama kurang lebih sepekan terakhir, Pemerintah Kota Tarakan menggelar Festival Iraw Tengkayu.
Baca Selengkapnya