Kisah Belum Usai, Transkrip Percakapan Kim Hieora dan Teman SMP Terkuak, Ini Isinya
Transkrip percakapan Kim Hieora dan orang berinisial H diungkap Dispatch. Semakin memanas dan banyak pula yang bersimpati dan menilai Dispatch tidak seimbang.
Kisah Belum Usai, Transkrip Percakapan Kim Hieora dan Teman SMP Terkuak, Ini Isinya
Perang klaim antara aktris drakor The Uncanny Counter 2, Kim Hieora, dan individu yang mengklaim sebagai korban perundungan semasa sekolahnya kian memanas.
Dispatch, media berita hiburan terkenal Korea, merilis transkrip percakapan telepon tanggal 8 September 2023 antara Kim Hieora dan sosok yang menggunakan inisial "H." Dalam percakapan ini, Kim Hieora tampak berulang kali dihadapkan pada tudingan bahwa ia adalah perundung yang melakukan kekerasan.
Kim Hieora nampak relatif pasif dalam percakapan tersebut dan bahkan beberapa kali meminta maaf. Ini merupakan perkembangan mengejutkan dalam kasus yang telah memenuhi berita utama selama beberapa waktu terakhir.
Berikut transkrip percakapan Kim Hieora dan teman SMP yang dibuka oleh Dispatch.
Dalam percakapan versi ini, sang aktris The Glory tampak beberapa kali menyanggah pernyataan H.
Kim Hieora: “Aku juga punya ingatan sendiri…dalam ingatanku, kamu enggak berada di sekolah,” kata Kim Hieora.
H membalas, “Aku dengar kamu memukul F sampai hidungnya berdarah.”
Kim Hieora menimpali, “Aku?”
“Sejujurnya, aku enggak ingat segala hal. Tapi benar bahwa aku melakukannya kepadamu,” kata dia.
Percakapan selanjutnya, H memojokkan Kim Hieora. H mendorong wanita kelahiran 18 Maret 1989 ini dulu pernah memukul dan mengganggu mereka.
Dalam transkrip ini, juga disebutkan bahwa Kim Hieora menghawatirkan informasi mengenai kawan-kawannya. Sementara H awalnya terkesan tak peduli. Berikut petikannya:
H: Kamu secara khusus menyiksaku.
Kim Hieora: Maafkan aku. Kamu tak perlu memahami perasaanku, tapi aku ingin menjelaskan. Ada beberapa hal yang kukhawatirkan. Yang paling kucemaskan sekarang adalah jika foto ini disebar, teman-temanku atau anak-anak lain di foto itu, yang bukan orang yang kamu ingat, mungkin akan disebutkan nama aslinya, dan identitas mereka mungkin terungkap. Akan ada banyak sekali orang yang mengalami kerugian karena aku.
Kim Hieora: Bukan, mereka bukan anak-anak seperti itu. Apa kamu ingat [identitas dirahasiakan] dan [identitas dirahasiakan]?
H: Ah… anak-anak yang baik? Gara-gara Big Sangji?
Kim Hieora: Ya.
H: Tapi mereka itu bagian dari Big Sangji. Seperti yang kamu bilang, mereka itu penonton kan? Seperti yang kamu bilang, mereka semua penonton. Adil kan kalau mereka diperlakukan sama?
Kim Hieora: Tapi mereka tidak ada di sana.
H: Aku enggak tahu
Kim Hieora: Tapi anak-anak seperti itu…
H: Aku ingin mengecualikan [nama dihapus] dan [ nama dihapus] dari Big Sangji. Aku hanya ingin mengecualikan keduanya.
Kim Hieora menyanggah dirinya melakukan bullying pada orang yang lebih lemah darinya. Di sisi lain, wanita yang booming lewat drama The Glory ini balik menuding bahwa H dan teman-temannya juga melakukan hal yang tak baik kepadanya.
H: Mengapa kamu menyiksaku?
Kim Hieora: Dalam pikiranku yang belum dewasa… tentu saja, aku tidak menari-cari alasan pembenaran. Tapi aku enggak merasa menyiksa orang yang lemah tanpa alasan. Dalam hal ini kamu bukanlah orang yang lemah.
Kim Hieora: Tentu saja aku tidak seharusnya melakukan ini, tapi saya menganggap ini sebagai rasionalisasi saya. Dalam ingatanku, kamu, E, dan F menghabiskan waktu bersama beberapa pria. Tapi kemudian seorang siswi yang lebih tua dari sekolah lain sering menghinaku dan menyebutku (maaf) pelacur. Saya bertanya-tanya, “Ini kenapa?” Dan siswa dari sekolah lain yang lewat saat itu juga menjelek-jelekkanku. Selain itu, ada guru yang mengatakan aku merokok di gang dan sering memukulku. Itu semua kalian. Aku ingat mengatakan ini, meskipun seharusnya aku tidak melakukannya: Aku pikir aku menderita kerugian karena kamu, kamulah alasan aku dijelek-jelekkan.
H: Aku paham. Wow, pikiran yang luar biasa.
Kim Hieora: Tapi semua ini tidak penting. Apa yang kukatakan kepada E dan F adalah kebenaran, dan saya tulus.
H: Sekarang situasinya sudah seperti ini, aku berencana menemui seorang reporter hari Minggu. Aku enggak akan tinggal diam saja.
Kim Hieora: Menurutmu apa yang harus kulakukan untuk meredakan amarahmu?
H: Sekarang ini, aku ingin membunuhmu. Jadi tunggu saja. Kamu kan sudah menghasilkan banyak uang, bukankah itu cukup? Jangan menyangkal.
Kim Hieora: Aku tidak menyangkal semuanya.
Emosi H terhadap Kim Hieora ternyata tak terbendung. Ia menyatakan ingin menuntut balas hingga punya keinginan yang ekstrem.
Agensi Kim Hieora, Gram Entertainment, mengaku sangat terkejut dengan dipublikasikannya transkrip percakapan ini. Mereka juga menyatakan keyakinan bahwa transkrip tersebut telah diedit. Sebagai respons, agensi merilis versi transkrip rekaman percakapan dalam pandangan mereka sendiri.
Seiring berlanjutnya perkembangan ini, banyak netizen Korea yang mengkritik perlakuan Dispatch terhadap Kim Hieora
Mereka membandingkannya dengan bagaimana Dispatch telah menangani kontroversi yang melibatkan selebriti lain, seperti Nam Joo Hyuk dan Hyunjin Stray Kids, yang juga terlibat dalam kasus perundungan selama masa sekolah mereka.
Nam Joo Hyuk pernah terlibat dalam kasus pelecehan seksual dalam sebuah grup obrolan, sementara Hyunjin Stray Kids mengakui terlibat dalam kasus perundungan dan bahkan meminta maaf serta mengambil hiatus sebagai respons atas perbuatannya. Namun, Dispatch memberikan perlakuan berbeda terhadap Kim Hieora dalam kasusnya.
Dalam kasus-kasus selebriti lain yang terlibat dalam kontroversi perundungan, Dispatch seringkali memberikan liputan yang lebih positif dan pembelaan terhadap mereka.
Misalnya, Dispatch memberikan liputan pembelaan positif terhadap aktor Jo Byung Kyu, Nam Joo Hyuk, aktris Park Hye Soo, dan Hyunjin Stray Kids, meskipun mereka mengakui tudingan terhadap mereka dan bahkan meminta maaf secara langsung kepada para korban yang diduga.
Kim Hieora baru-baru ini dituduh sebagai pelaku perundungan selama masa sekolahnya dan bahkan dikabarkan pernah bergabung dengan grup Iljin, kelompok remaja yang dikenal karena perilaku kasar dan penindasan terhadap rekan sebaya mereka.
Kim Hieora dan agensinya dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Namun, Dispatch melawan balik dengan memberikan bukti-bukti dari masa lalu yang menunjukkan bahwa Kim Hieora benar-benar terlibat dalam penindasan terhadap beberapa siswa di sekolahnya.
Kim Hieora sendiri mengakui bahwa ia pernah bergabung dengan grup Iljin dan bahkan bertemu untuk meminta maaf kepada teman-temannya. Namun, ia menolak tuduhan bahwa dirinya melakukan intimidasi, mengklaim bahwa ia hanya bergabung sebagai pengamat.
Banyak dari mereka merasa bahwa Dispatch telah memberikan perlakuan yang tidak adil dan bertanya-tanya apakah ada faktor lain yang memengaruhi sikap media ini.
Netizen Korea telah bereaksi keras terhadap perlakuan Dispatch yang dianggap pilih kasih terhadap Kim Hieora, berbeda dengan pembelaan yang diberikan kepada selebriti lain dalam kasus perundungan.
Beberapa netizen bahkan mengkritik agensi besar yang mungkin mempengaruhi perlakuan media terhadap selebriti, sementara yang lain mengingatkan bahwa beberapa selebriti terlibat dalam kasus perundungan juga berada di bawah label atau agensi besar.
Perbandingan ini semakin menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dalam perlakuan media terhadap berita kontroversial.
Sementara netizen terus mengawasi perkembangan terbaru dalam kasus ini, pertanyaan tentang etika dan konsistensi dalam perlakuan media terhadap selebriti terus muncul.