Mengulik Tradisi Bersyukur dengan Bubur Sumsum, Ternyata Punya Makna dan Filosofi Mendalam
Bubur ini bukan sekadar makanan untuk dimakan secara biasa, tetapi memiliki makna yang mendalam dalam konteks tradisi Jawa.


Mengulik Tradisi Bersyukur dengan Bubur Sumsum, Ternyata Punya Makna dan Filosofi Mendalam
Bubur dalam tradisi bersyukur memiliki makna dan filosofi yang dalam di berbagai budaya di Indonesia. Salah satu contohnya adalah bubur sumsum dalam tradisi Jawa, yang menjadi semacam ritual adat.Bubur ini bukan sekadar makanan untuk dimakan secara biasa, tetapi memiliki makna yang mendalam dalam konteks tradisi Jawa.
Selain itu, penyajian bubur dalam berbagai tradisi juga melambangkan rasa syukur, doa, dan harapan orang tua untuk anak-anaknya.
Bubur juga hadir dalam berbagai upacara adat, seperti saat bayi lahir, selamat bayi suai tujuh bulan, upacara selamatan, dan dalam bentuk rasa syukur terhindar dari kecelakaan.
Dalam konteks tertentu, seperti menyambut Tahun Baru Islam, warga juga memiliki tradisi unik membuat bubur sebagai rasa syukur.
Tak Mengandung Sumsum Tulang
Bubur sumsum adalah sejenis makanan berupa bubur berwarna putih yang terbuat dari tepung beras dan dimakan dengan kuah manis yang biasanya berasal dari air gula merah.
Makanan asli dari Indonesia ini juga terdapat di Malaysia.
Sebaliknya, bubur sumsum biasanya disajikan dengan kuah gula merah dan santan, menciptakan perpaduan rasa manis gurih yang lezat.

Bubur sumsum merupakan makanan yang memiliki makna dan filosofi yang dalam dalam berbagai tradisi di Indonesia, seperti dalam upacara adat dan sebagai simbol rasa syukur.
Makna dan Filosofi Bubur Sumsum
Bubur sumsum memiliki makna dan filosofi yang dalam dalam berbagai tradisi di Indonesia.
Umumnya, bubur sumsum disajikan dalam acara besar seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya sebagai ungkapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu kelancaran acara tersebut.

Selain itu, warna putih dari bubur sumsum melambangkan kebersihan hati, sementara rasa manis dari kuahnya menyimpan makna kelembutan dan kehangatan.
Dalam konteks tradisi Jawa, bubur sumsum juga dianggap sebagai simbol rasa syukur dan harapan, serta sebagai ungkapan terima kasih kepada orang-orang yang telah berbaik hati membantu kelancaran acara.
Cara Membuat Bubur Sumsum
Bahan:
- Tepung beras
- Santan
- Garam
- Daun pandan
- Gula merah
- Air
- Larutkan tepung beras dalam 200 gram santan. Aduk rata.
- Campur sisa santan bersama garam dan daun pandan. Masak dengan api sedang sampai mendidih. Tambahkan larutan tepung beras. Aduk sampai adonan mendidih kembali.
- Setelah bubur lembut dan matang, angkat dan sisihkan.
- Untuk saus gula merah: campur gula merah, gula pasir, air, dan daun pandan pada panci. Masak sampai gula larut dan mendidih.
- Tuang saus gula merah di atas bubur sumsum sesuai selera.