Naki sumo, festival bayi menangis di Jepang
Merdeka.com - Banyak festival atau tradisi unik yang dilakukan untuk mendoakan bayi atau anak kecil di berbagai negara. Kebiasaan-kebiasaan dan praktik-praktik tradisional ini kadang terdengar aneh. Namun, sampai sekarang banyak orang masih melakukan tradisi leluhur itu secara turun-temurun. Di Jepang, Anda bisa menikmati sebuah kontes bayi menangis atau Naki sumo, seperti yang dilansir di Boldsky.com.
Naki sumo, festival tangisan bayi di Jepang merupakan kontes untuk balita. Para pegulat menggendong bayi di tangan mereka dan memandangi bayi itu sampai menangis. Ketika bayi menangis, ibu dari anak berdoa untuk kesehatan bayi mereka.
Bayi yang menangis dengan suara keras dan lantang akan terpilih sebagai pemenang kontes bayi menangis. Festival tradisional ini telah berusia 400 tahun. Setiap tahun lebih dari 100 bayi berpartisipasi dalam festival Naki Sumo. Para ibu membawa bayi mereka ke festival ini untuk mendapatkan berkat Tuhan dan melawan roh jahat. Saat bayi diambil oleh pegulat sumo, seorang wasit berkostum tradisional berdiri di samping mereka. Wasit mencatat durasi tangisan dan berdoa untuk kesehatan si Bayi.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Kenapa ucapan ulang tahun Jepang dianggap unik? Mengirimkan ucapan selamat ulang tahun cara mengekspresikan cinta dan kasih sayang pada orang yang kita anggap istimewa.
-
Apa yang dirayakan? Momen wisuda SMP selalu menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan oleh setiap siswa dan keluarganya. Tak terkecuali Bintang Pratama Kurniawan, putra dari Hengky Kurniawan dan Christy Jusung.
Naki Sumo dirayakan dengan rasa sukacita dan keyakinan bahwa bayi yang menangis paling keras adalah anak yang sangat diberkati. Ada pepatah dipercaya oleh orang Jepang, "Bayi menangis tumbuh lebih cepat". Jadi, bayi yang menangis yang paling diberkati dan menerima berkat-berkat besar dari Tuhan dan akan menjadi sehat.
Festival ini sangat unik dan sangat menghibur. Jepang memang selalu menjaga tradisi leluhur agar tidak tergerus pengaruh kehidupan modern. (mdk/des)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun adat dan ritualnya berbeda di setiap negara, tujuannya tetap satu: menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta memastikan kelahirannya dengan lancar.
Baca SelengkapnyaMemanfaatkan waktu liburan sekolah ini TMII menargetkan 300 ribu pengunjung Taman Mini Indonesia Indah.
Baca SelengkapnyaDalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.
Baca SelengkapnyaKetika memasukki bulan keempat sebagian masyarakat biasanya akan membuat syukuran dengan membaca doa selamatan.
Baca SelengkapnyaSecara tersirat, makna tradisi Turun Mandi adalah menyucikan jiwa dan raga anak laki-laki yang akan disunat.
Baca SelengkapnyaMengenal Peutron Aneuk, kearifan lokal turun-temurun masyarkat Aceh ketika kelahiran seorang bayi.
Baca SelengkapnyaDoa tedak siten bahasa Arab, Latin serta artinya ini dapat Anda amalkan.
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaAda makna luhur dari tradisi Mudun Lemah di Cirebon
Baca SelengkapnyaPesta Nelayan Cisolok menjadi event tahunan di Sukabumi yang sayang untuk dilewatkan.
Baca SelengkapnyaTri Suaka dan Nabila Maharani sedang menikmati peran baru mereka sebagai orang tua.
Baca SelengkapnyaPuluhan menarik sekuat tenaga saat akan menerbangkan layang-layang raksasa tersebut.
Baca Selengkapnya