Tradisi Unik Ibu Hamil Dari Berbagai Negara, Mempertahankan Kebudayaan Leluhur
Meskipun adat dan ritualnya berbeda di setiap negara, tujuannya tetap satu: menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta memastikan kelahirannya dengan lancar.
Ketika sebuah keluarga menantikan kehadiran buah hati, tak hanya kebahagiaan yang mengiringi, tetapi juga serangkaian tradisi unik yang memperkaya kehamilan.
Tradisi Unik Ibu Hamil Dari Berbagai Negara, Mempertahankan Kebudayaan Leluhur
Meskipun adat dan ritualnya berbeda di setiap negara, tujuannya tetap satu: menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta memastikan kelahirannya dengan lancar.
-
Dimana perayaan Hari Ibu Hamil digelar? Dalam acara penghargaan sekaligus perayaan Hari Ibu Hamil ke-19 yang dihadiri sekitar 150 ibu hamil dan anggota keluarga mereka di Glad Hotel, Yeouido, Seoul, seperti dilansir the Straits Times, Minggu (13/10).
-
Mengapa tradisi ini dilestarikan? Tradisi itu dilestarikan untuk mengenang penyebar agama Islam di Jatinom, Ki Ageng Gribig.
-
Gimana mitos ini mempengaruhi kehamilan? Kepercayaan ini menyarankan bahwa mencukur bulu kemaluan selama masa kehamilan bisa membawa dampak negatif bagi kesehatan ibu dan bayi.
-
Apa yang sedang tren di kalangan ibu hamil? Ada begitu banyak resep makanan bumil atau ibu hamil yang patut dikonsumsi.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
-
Siapa yang mewariskan mitos potong rambut saat hamil di Jawa? Masyarakat Jawa sangat percaya dengan mitos-mitos yang dikembangkan oleh para pendahulunya.
Mari kita telusuri beberapa tradisi menarik dari berbagai belahan dunia yang tetap mempertahankan kebudayaan leluhur.
1. Indonesia: Nujuhbulanan dan Upacara Khas
Di Indonesia, setiap daerah memiliki tradisi unik dalam menyambut kehamilan. Sebagai contoh, Jawa memiliki upacara "Tingkeban" yang melibatkan angka 7 dalam berbagai aspek, seperti 7 kerabat dekat yang memandikan ibu.
Di Bali, upacara "Magedong-gedongan" dilakukan untuk menyucikan janin dan menghindari kesulitan saat persalinan. Nujuhbulanan di Bali disebut Magedong-gedongan. Upacara ini dilaksanakan pada saat bayi berumur 5-6 bulan Bali untuk menyucikan janin dalam kandungan.
2. Korea Selatan: Ketabahan dan Metode Alternatif
Tradisi di Korea Selatan mirip dengan tetangganya. Wanita diharapkan untuk menahan rasa nyeri melahirkan dan menggunakan metode alternatif seperti aromaterapi dan akupresur.
Setelah melahirkan, ibu memiliki masa "libur" disebut San-ho-Jori, di mana mereka dimanjakan dan dilarang melakukan pekerjaan rumah.
Wanita di Korea Selatan dipaksa untuk menerima episiotomi, karena mereka tidak tahu bahwa mereka dapat meminta dokter untuk tidak melakukannya.
Selain itu, tradisi melibatkan pandangan terhadap keindahan dan kecantikan selama kehamilan. Makanan tertentu dihindari karena diyakini dapat membuat bayi sakit.
Wanita juga diharapkan bisa menahan rasa nyeri melahirkan dan menggunakan metode alternatif seperti aromaterapi.
Orang Korea percaya bahwa pikiran dan pengalaman ibu hamil memiliki efek langsung pada bayi, sehingga mereka perlu memandang sebanyak-banyaknya keindahan.
3. Jepang: Pantangan dan Kepercayaan Positif
Orang Jepang memiliki pandangan khusus terkait kehamilan. Ibu hamil dihindari untuk makan makanan asin atau pedas, dan mereka juga diingatkan untuk tidak melihat api.
Selama kehamilan, ibu menerima hadiah shirasu, ikan kecil tinggi kalsium. Selain itu, kepercayaan bahwa ibu harus tetap tenang selama persalinan sangat ditekankan. Orang Jepang percaya bahwa rasa sakit persalinan membantu mempersiapkan wanita untuk menjadi seorang ibu yang baik.
Di Cina, kehamilan dipandang sebagai periode krusial yang memengaruhi kepribadian dan sifat bayi. Wanita hamil diminta untuk mengendalikan pikiran dan tindakan mereka serta menghindari hal-hal seperti berat fisik, berhubungan seks, dan melihat warna yang berbenturan. Makanan yang dikonsumsi juga diyakini mempengaruhi penampilan bayi.
4. Cina: Larangan dan Kepercayaan Pangan
Masyarakat Cina meyakini bahwa makanan yang dikonsumsi ibu hamil memiliki pengaruh pada penampilan bayi. Ibu diharuskan hanya makan makanan berwarna terang atau pucat.
5. Bangladesh: Kepercayaan dan Pantangan
Di Bangladesh, kehamilan tidak diumumkan secara resmi hingga bulan ketujuh untuk menghindari niat jahat. Wanita hamil diharapkan untuk menghindari makanan tertentu dan tindakan seperti duduk di sudut ruangan.
Setelah melahirkan, mereka disarankan untuk tidak meninggalkan rumah selama 40 hari. Kehamilan tidak diumumkan secara resmi di Bangladesh sampai bulan ketujuh untuk menghindari semacam maksud jahat dari orang-orang di sekitarnya.
6. India: Keseimbangan Suhu Tubuh dan Berkat Positif
Di India, kehamilan dianggap sebagai keadaan 'panas,' dan ibu hamil diharapkan menghindari makanan 'panas.' Setelah melahirkan, wanita dianggap dalam keadaan 'dingin,' dan mereka didorong untuk makan 'makanan panas.'
Benang merah tradisi di India adalah untuk memberkati ibu dan mendoakan kesejahteraan ibu dan bayi, membawakan segala macam berkat dan karunia.
Tradisi memberikan berkat positif pada ibu hamil, dan memberikan hadiah untuk bayi hanya setelah kelahirannya.
7. Turki: Ramalan Jenis Kelamin dan Hindaran Dingin
Di Turki, ramalan jenis kelamin bayi dilakukan dengan cara unik, seperti memilih duduk di sofa dengan pisau atau gunting di bawah bantal. Wanita hamil dihindari berjalan tanpa alas kaki untuk menghindari masalah infertilitas. Setelah lahir, suhu tubuh ibu harus tetap hangat saat menyusui.
Wanita hamil di Turki harus menghindari berjalan tanpa alas kaki untuk menghindari infertilitas, keguguran, dan buang-buang gas.
8. Portugal: Jauhkan Hewan Peliharaan dan Tradisi Pemakaian Pakaian Lama
Di Portugal, wanita hamil diharapkan menjauhkan hewan peliharaan terutama yang berbulu. Mereka percaya bahwa hewan peliharaan seperti kucing atau anjing harus dijauhkan dari wanita hamil untuk menghindari bayi lahir berbulu.
Selain itu, ada kepercayaan bahwa makanan yang dikonsumsi ibu hamil dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi. Setelah bayi lahir, pakaian lama dari anggota keluarga lain digunakan sebagai tradisi.
9. Meksiko: Ngidam dan Kepercayaan Khusus
Kepercayaan di Meksiko menyatakan bahwa ngidam yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan cacat lahir.
Mereka juga meyakini bahwa minum susu membuat bayi tumbuh lebih besar, dan minum teh chamomile membantu proses persalinan. Selama kelahiran, pintu dan jendela ditutup rapat untuk melindungi ibu dan bayi.
Kepercayaan Meksiko yakin bahwa tubuh ibu hamil akan mengidamkan suatu makanan yang spesifik dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi yang sehat.
Meskipun berbeda-beda, tradisi dari berbagai negara ini memberikan gambaran kekayaan kebudayaan dan keunikan dalam menyambut kehadiran bayi.