Skin Fasting, Menjaga Kesehatan Kulit dengan Berpuasa dari Skincare
Alih-alih membanjiri wajah dengan beragam produk skincare, tren skin fasting mengajak Anda untuk 'berpuasa' dari perawatan kulit selama periode tertentu.
Tren baru dalam dunia kecantikan, dikenal dengan sebutan skin fasting, menjadi pembicaraan hangat. Alih-alih membanjiri wajah dengan beragam produk skincare, tren ini mengajak Anda untuk 'berpuasa' dari perawatan kulit selama periode tertentu.
Skin Fasting, Menjaga Kesehatan Kulit dengan Berpuasa dari Skincare
Konsep dasarnya sederhana: dengan tidak menggunakan produk skincare, kulit dapat kembali ke keseimbangannya yang mungkin terganggu oleh bahan kimia.
Skin fasting bukan hanya tren sebentar yang muncul begitu saja. Dr. Deanne Robinson, seorang dokter kulit asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa setiap kali kita menggunakan skincare, seakan-akan kita sedang 'melatih' kulit. Bahan kimia dalam produk skincare dapat mendorong kulit untuk melakukan hal-hal di luar fungsinya yang alami.
-
Bagaimana menjaga kesehatan kulit menurut islam? Menjaga kesehatan tubuh termasuk menjaga kebersihan kulit dan menjalani gaya hidup sehat.
-
Gimana cara menjaga kesehatan saat puasa? Selain itu, waktu sahur juga perlu diperhatikan. Disarankan untuk sahur sesuai dengan waktu yang ditentukan agar puasa dapat berjalan lancar hingga waktu berbuka. 'Kalau sahur jam 12 malam artinya waktu puasanya lebih dari 16 jam. Itu pasti lemas di siang hari karena puasa melebihi waktu seharusnya sekitar 14 jam,' katanya.
Mengapa Skin Fasting Penting?
Contohnya, penggunaan pelembap pada kulit berminyak memberi sinyal pada kulit bahwa produksi minyak berlebih tidak diperlukan karena kulit sudah cukup lembap.
Hal serupa terjadi saat menggunakan produk eksfoliasi, di mana bahan kimia seperti AHA dan BHA merangsang pergantian sel-sel kulit lebih cepat dari biasanya.
Proses Alami dengan Skin Fasting
Skin fasting, pada dasarnya, merupakan cara alami untuk mengembalikan keseimbangan kulit seperti semula. Dengan tidak menggunakan skincare, Anda memberikan kesempatan pada kulit untuk menghilangkan bekas-bekas bahan kimia penyebab iritasi.
Dengan kata lain, kulit Anda dapat 'terlahir kembali' dengan fungsi alaminya.
"Skin fasting membantu kulit untuk beristirahat dan pulih dari dampak bahan kimia yang terkandung dalam skincare sehari-hari," ungkap Dr. Robinson.
Kapan Anda Memerlukan Skin Fasting?
Dalam era perawatan wajah yang semakin canggih, mungkin kita tergoda untuk mengikuti semua langkah perawatan kulit yang populer.
Namun, lebih banyak produk tidak selalu berarti lebih baik. Kebiasaan ini dapat menjadi kesalahan umum dalam merawat kulit.
Penggunaan produk skincare yang berlebihan dapat mengganggu fungsi satu sama lain.
Misalnya, eksfoliasi berlebihan dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, atau bahkan pengelupasan kulit. Bahan-bahan bermanfaat seperti retinoid dan asam hialuronat juga dapat merusak kulit jika digunakan secara berlebihan.
Jika produk skincare Anda malah menyebabkan masalah kulit baru, mungkin saatnya untuk mencoba skin fasting. Hentikan penggunaan produk satu per satu hingga Anda menemukan skincare yang tidak cocok.
Bagaimana Cara Melakukan Skin Fasting?
Skin fasting bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada preferensi dan kebutuhan kulit Anda. Salah satu cara adalah berhenti menggunakan produk secara bertahap.
Mulailah dengan menghentikan satu produk terlebih dahulu, lalu amati perubahan pada kulit Anda. Teruskan hingga hanya menyisakan tabir surya, yang sebaiknya tidak dilewatkan selama skin fasting.
Dalam periode skin fasting, kulit Anda mungkin mengalami perubahan. Jika Anda memiliki kulit kering, perlu diingat untuk minum cukup air agar kulit tetap terhidrasi.
Lihat hasilnya beberapa hari kemudian dan bandingkan dengan kondisi kulit sebelumnya. Jika skin fasting membuat kulit lebih baik, Anda dapat mengulanginya beberapa bulan sekali.
Manfaat Positif dari Skin Fasting
Skin fasting bukan hanya tren kecantikan semata. Metode perawatan kulit ini membawa sejumlah manfaat yang dapat membantu menyembuhkan masalah kulit. Tradisi skin fasting dari Jepang dipercaya dapat membantu mendetoksifikasi kulit, menghilangkan racun dan kotoran yang menumpuk.
Selain itu, skin fasting dapat melembabkan kulit secara alami. Dengan tidak tergantung pada produk skincare, kulit mampu menghasilkan zat minyak alami untuk merawat kulit kering. Skin fasting juga berperan dalam menangkal radikal bebas, mencegah penuaan dini, dan membuat kulit terlihat lebih sehat.
Waktu yang Tepat untuk Skin Fasting
Skin fasting bukanlah langkah yang harus diambil dengan gegabah.
Saat Anda mencoba produk skincare baru atau saat pergantian musim adalah waktu yang tepat untuk melakukan skin fasting.
Ini membantu Anda mengetahui reaksi kulit terhadap produk baru dan mengidentifikasi penyebab masalah kulit.
Dalam proses skin fasting, penting untuk mendukung kulit dari dalam. Konsumsi makanan sehat dengan kandungan nutrisi yang sesuai dapat memberikan dukungan tambahan untuk kesehatan kulit. Selain itu, berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan peredaran darah, membantu menjaga kelembaban kulit, dan mencegah stres.
Meskipun skin fasting membawa berbagai manfaat, ada beberapa hal yang perlu dihindari. Jika Anda memiliki masalah kulit berjerawat atau sedang menjalani perawatan dengan dokter kulit, sebaiknya hindari skin fasting. Selalu konsultasikan dengan dokter kulit sebelum memutuskan untuk melakukan skin fasting, agar tidak menimbulkan masalah kulit baru.
Hal-hal yang Perlu Dihindari saat Skin Fasting
"Skin fasting adalah langkah positif untuk kulit, namun, tidak selalu cocok untuk setiap kondisi kulit. Konsultasi dengan dokter kulit adalah kunci untuk memastikan bahwa skin fasting sesuai dengan kebutuhan kulit Anda," saran Dr. Robinson.
Lakukan skin fasting dengan bijak, dan nikmati hasilnya pada kulit yang lebih sehat dan segar.