Beratnya Pendidikan Militer PETA, Soeharto Sampai Minum Air Comberan
Merdeka.com - Presiden kedua Indonesia Soeharto adalah salah satu perwira didikan Pembela Tanah Air (PETA) di zaman Jepang. Sebelumnya Soeharto adalah seorang tentara Belanda. Bagaimana kisahnya hingga bisa menjadi tentara di dua kesatuan yang berlawanan?
Dari kecil hingga remaja, Soeharto hidup melarat. Karena itu pula dia hanya bisa sekolah sampai sekolah lanjutan rendah.
Setelah lulus, Soeharto pun bingung cari pekerjaan. Dia sempat kerja di bank desa tapi tidak lama. Tak ada kenalan yang bisa memberinya pekerjaan. Hidupnya sempat luntang-lantung.
-
Bagaimana Soeharto memulai karir militernya? Berakhirlah karir militernya di tubuh angkatan bersenjata Hindia Belanda. Namun menjadi serdadu KNIL menjadi langkah awal karir kemiliterannya yang panjang.
-
Apa pekerjaan Soeharto sebelum jadi tentara? Dia kemudian mengadu nasib ke Wuryantoro dan diterima bekerja menjadi pembantu klerek di sebuah Bank Desa atau Volks-Bank.
-
Apa nama sekolah dasar tempat Soekarno belajar? Bung Karno dulu menempuh pendidikan SD di Sekolah Ongko Loro (kini SDN Purwotengah) dan SMP di Europesche Lagere School (ELS) yang kini SMPN 2 Kota Mojokerto.
-
Siapa yang membiayai Soeharto sekolah? 'Saya masih ingin melanjutkan sekolah, tetapi baik ayah saya mau pun keluarga lainnya tidak ada yang sanggup membiayai saya sekolah. Keadaan ekonomi keluarga saya rendah sekali,' tulis Soeharto dalam otobiografinya Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G Dwipayana dan Ramadhan KH
-
Di mana Soekarno bersekolah di Mojokerto? Presiden Pertama RI, Soekarno menghabiskan masa SD hingga SMP di Mojokerto, Jawa Timur. Bangunan sekolahnya masih kokoh hingga sekarang dan kini dikenal sebagai SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.
-
Kapan Soeharto berangkat kerja? Pak Harto Terbiasa Berangkat ke Kantor Jam 09.00 Atau Jam 10.00 WIB Pagi harinya dia akan bekerja di Jl Cendana, seperti memanggil menteri atau memeriksa laporan dari para pejabat.
Maka akhirnya Soeharto mendaftar jadi tentara Belanda. Hal ini diakuinya dalam buku biografi Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya yang ditulis Ramadhan KH dan G Dwipayana serta diterbitkan Cipta Lamtoro Gung Persada.
Ada dua sistem penerimaan KNIL untuk serdadu rendahan. Dinas panjang (langverband) atau ikatan dinas pendek (kortverband). Soeharto memilih kortverband karena karirnya lebih menjanjikan.
Lulusan Terbaik
Soeharto lulus sebagai yang terbaik. Dia kemudian ditugaskan praktik menjadi wakil komandan regu di Batalion XIII di Rampal dekat Malang. Lalu menjaga pertahanan pantai di Gresik.
"Orang Belanda yang masih saya ingat ialah komandan kompi saya, Kapten Dryber, komandan peleton saya Letnan Hyneman dan komandan regu Sersan Jansen," beber Soeharto .
Saat itulah pecah perang dunia ke II di Pasifik. Tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Berakhir pulalah kiprah KNIL di Hindia Belanda.
Karena tak ingin ditangkap Jepang, Soeharto melepas atribut militernya. Saat itu jika ketahuan bekas tentara KNIL pasti ditangkap dan dipenjarakan Jepang. Soeharto kembali ke kampungnya di Wuryantoro.
Bosan menganggur, Soeharto mencoba mendaftar jadi Keibuho atau polisi Jepang. Dia mengaku sedikit takut jika identitasnya sebagai bekas tentara Belanda ketahuan. Tapi dia akhirnya memberanikan diri mendaftar dan diterima.
Soeharto lulus pendidikan polisi sebagai yang terbaik. Jelas saja, kalau sekadar baris berbaris dia sudah mahir karena pernah mengikuti pendidikan tentara Belanda.
Daftar PETA
Saat itulah atasan Soeharto di kepolisian memberi tahu ada pendaftaran Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Perwira Jepang itu menyarankan Soeharto mendaftar masuk PETA.
"Maka masuklah saya jadi PETA lewat saringan. Tentu saja saya tidak menyebutkan diri saya bekas KNIL waktu mendaftar untuk diterima. Saya tetap jaga-jaga, jangan sampai ditangkap oleh Jepang," beber Soeharto.
Lewat ujian Soeharto diterima menjadi calon Shodancho, atau komandan peleton. Dia harus mengikuti pendidikan yang berat selama empat bulan di Bogor. Bagi Soeharto yang sudah beberapa kali mendapat latihan militer pun, latihan ini diakui lebih berat.
"Kami mesti minum air kotor dari sungai di belakang pabrik karet di tengah-tengah latihan yang melelahkan. Sekali dua kali kami pernah disuruh berlutut berjam-jam lamanya karena seorang di antara kami membuang peci hancho," kenang Soeharto.
Setelah lulus, Soeharto dikembalikan ke Wates, Yogyakarta. Karirnya bagus, beberapa bulan kemudian dia dipilih untuk mengikuti pendidikan Chudancho atau komandan kompi. Dia kemudian ditugaskan di Yogyakarta, Solo dan Madiun sebelum ditarik ke Markas Besar PETA untuk mengurusi pendidikan.
Ketika Indonesia merdeka, Soeharto meneruskan karir militernya. Dia menjadi perwira TNI di awal kemerdekaan.
Namanya dikenal sebagai pemimpin serangan Oemom 1 Maret 1949 dan Panglima Mandala membebaskan Irian Barat. Selepas G30S tahun 1965, sebagai Panglima Kostrad dia mengambil alih kepemimpinan Angkatan Darat dan membubarkan PKI. Soeharto dilantik menjadi Presiden RI menggantikan Soekarno tahun 1967. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soeharto menjadi lulus terbaik pendidikan polisi. Kalau sekadar baris berbaris, dia sudah mahir lantaran pernah mengikuti pendidikan tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca SelengkapnyaKIsah Presiden ke-2 RI pernah ingin jadi sopir taksi dan berhenti dari militer.
Baca SelengkapnyaDalam pikiran pemuda sederhana ini, menjadi prajurit TNI adalah cara gratis mengubah nasib.
Baca SelengkapnyaRuang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Baca SelengkapnyaIni kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?
Baca SelengkapnyaSeperti lazimnya sunatan di Jawa, maka diikuti dengan syukuran. Namun karena keterbatasan dana, syukuran yang digelar sangat sederhana.
Baca SelengkapnyaSukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Kenapa Soeharto baru mengetahuinya dua hari kemudian?
Baca SelengkapnyaPendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca Selengkapnya