Kisah Brigjen Eddie Nalapraya Tolak Uang Suap Senilai Dua Mobil Mewah
Merdeka.com - Banyak pejabat terseret korupsi dan menerima sogokan. Sedikit yang berani menolaknya. Ini kisah Mayor Jenderal (Purn) Eddie Nalapraya yang berani menolak uang suap setara dua mobil mewah.
Ceritanya sekitar tahun 1980-an. Eddie masih berpangkat Brigadir Jenderal dan menjabat Kepala Staf Kodam Jaya. Suatu hari, ada seorang perwira menemuinya di kantor.
Ternyata orang itu mengantarkan uang hasil ruislag atau tukar guling tanah milik TNI. Jumlahnya tidak main-main. Ratusan juta rupiah kalau dihitung dengan nilai sekarang.
-
Siapa yang menolak uang suap ratusan juta? Jujurnya Jenderal TNI Tolak Uang Suap Ratusan Juta Banyak pejabat tersandung kasus korupsi, tapi Mayjen Eddie M Nalapraya justru tak tergiur uang suap.
-
Bagaimana Eddie menolak uang suap? “Waktu itu nilainya cukup untuk beli dua sedan mercedes,“ kata Eddie.
-
Kenapa Eddie menolak uang suap? “Kamu lapor sana, saya tidak mau ikut-ikutan!“
-
Kapan Eddie menolak uang suap? Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1980-an.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Bagaimana cara individu melawan korupsi? Setiap individu memiliki peran penting dalam memerangi korupsi melalui tindakan-tindakan yang sederhana. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah menolak untuk terlibat dalam praktik suap, melaporkan setiap tindakan korupsi yang terlihat, serta mendukung upaya transparansi dalam pemerintahan. Selain itu, menjalani kehidupan dengan prinsip integritas juga merupakan langkah yang sangat berarti.
"Waktu itu nilainya cukup untuk beli dua sedan mercedes," kata Eddie saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya, Senin (24/1) lalu.
"Saya tanya ini uang apa? Dia bilang ini uang untuk Bapak saja, bisa dipakai untuk dana taktis atau terserah Bapak," beber Eddie menirukan orang itu.
Eddie menolaknya. Dia meminta agar uang itu diserahkan ke komandan. Dia tak mau ikut-ikutan.
"Jangan kamu kasih ke saya, itu namanya suap," tegas Eddie.
Bersyukur Tak Menerima Sogokan
Waktu berlalu, Eddie sudah lupa pada peristiwa dan uang tersebut. Setahun kemudian ternyata kasus itu jadi perkara hukum. Banyak pejabat yang diperiksa dan kemudian dicopot dari jabatannya.
Eddie bersyukur tak mengambil uang itu. Kalau diambil, pasti dia sudah terseret kasus korupsi.
Walau Eddie tak menerima duit suap, tetap saja ada beberapa orang yang berbisik-bisik di belakangnya. Masak sekelas brigadir jenderal dan Kepala Staf Kodam Jaya tidak kebagian uang proyek?
Menurut Eddie saat itulah seolah pertolongan Tuhan datang. Di tengah ramainya kasus itu, dia malah dipromosikan naik pangkat jadi mayor jenderal.
"Ini buktinya saya tidak bersalah. Kalau saya bersalah dan ikut menikmati uang itu, pasti saya tidak akan naik pangkat, yang ada pangkat saya justru diturunkan," kata prajurit Kudjang Siliwangi yang sudah bertempur sejak berusia 16 tahun itu.
Mobil Tjakrabirawa
Ada kisah lain soal Eddie. Saat itu dia masih berpangkat Kapten dan menjadi ajudan Panglima Kodam Siliwangi. Tahun 1960-an. Eddie mengaku ditawari mobil Jeep Willys oleh seorang asisten panglima.
"Waktu itu kan kalau mau menghadap Panglima harus lewat saya sebagai ajudan. Ada yang minta tolong lalu menjanjikan. Eddie nanti kamu saya kasih Jeep," kenang Eddie.
Eddie kemudian mengetahui jika mobil yang akan diberikan itu ternyata mobil yang digunakan oleh seorang pembantu letnan. Dia menolak karena tidak tega jika harus mengambil hak orang lain.
"Masak mobil sudah dirawat dan dipakai oleh orang lain, tiba-tiba untuk saya. Saya tidak mau ambil yang bukan hak saya," kata Eddie.
Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965, Eddie mengikuti seleksi untuk menjadi perwira pengawal Jenderal Soeharto. Dia diterima karena pengalaman tempurnya di Sulawesi dan baru pulang mengikuti misi pasukan Garuda di Kongo.
Sebagai pengawal Jenderal Soeharto (kelak Presiden RI), Eddie malah akhirnya mendapat sebuah jip Toyota yang nyaris masih baru. Mobil itu milik Resimen Tjakrabirawa yang kemudian dibubarkan oleh Orde Baru.
"Dulu saya tolak Jeep Willys yang sudah tua, gantinya malah saya dapat Toyota eks Tjakrabirawa," kenang Eddie. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigadir Jenderal Eddie M Nalapraya Menolak Uang Suap Ratusan Juta Rupiah.
Baca SelengkapnyaNatsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaBidpropam Polda Aceh telah memeriksa sejumlah personel Polda Aceh yang menjadi terlapor dalam dugaan pemerasan ini.
Baca SelengkapnyaAda tiga pegawai Bea dan Cukai yang turut andil dalam penyelundupan mobil mewah skala besar.
Baca SelengkapnyaBripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaRupanya Rafael Alun juga mengajak sang anak Mario Dandy Satriyo dalam menyamarkan uang hasil korupsi.
Baca SelengkapnyaEdward dinyatakan terbukti bersalah dengan menerima uang senilai 1 juta USD.
Baca SelengkapnyaAmar putusan terhadap terdakwa Eko ini dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Tongani.
Baca SelengkapnyaTerdakwa kasus suap, AKBP Bambang Kayun Panji Sugiharto divonis 6 tahun penjara dipotong masa tahanan dengan denda 200 juta subsider 4 bulan.
Baca SelengkapnyaViral polisi pengawal tegur pengemudi sedan mewah bandel yang buntuti konvoi pejabat. Simak ulasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa pejabat negara juga adalah seorang pengusaha.
Baca Selengkapnya