Sumur Ci Garut, Titik Awal Sejarah Nama Garut
Merdeka.com - Kabupaten Garut adalah salah satu wilayah yang ada di Priangan Timur, Jawa Barat. Letaknya berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung, Sumedang, Tasikmalaya dan Cianjur yang dikelilingi pegunungan.
Kota yang mendapat julukan Swiss van Java ini merupakan salah satu tujuan wisatawan dalam dan luar negeri, karena daya tarik alam yang eksotis.
Saat mendengar nama Garut, kebanyakan dari masyarakat pasti memikirkan tentang dodol, domba atau bahkan Cipanasnya. Dipastikan sedikit sekali ketika mendengar kata Garut, terbesit akan sejarah penamaannya.
-
Dimana letak Garut? Garut adalah sebuah wilayah Kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tarogong Kidul.
-
Di mana pusat gempa bumi di Garut? Pusat gempa berada di Samudera Hindia bagian selatan wilayah Kabupaten Garut.
-
Bagaimana wisata di Garut? Garut menawarkan berbagai macam wisata alam, seperti wisata gunung, wisata pantai, wisata air terjun, wisata kebun teh, wisata hutan, dan wisata air panas.
-
Dimana Kampung Sunda Galunggung berada? Permukiman itu diketahui bernama Galunggung, yang masuk di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
-
Dimana Kampung Turis Pangandaran berada? Kampung Turis menjadi sentra kuliner andalan usai berwisata di kawasan Pantai Pangandaran, Jawa Barat.
-
Dimana letak Gunungkidul? Gunungkidul merupakan sebuah wilayah kabupaten yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Wilayah selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Nama Garut sendiri diyakini oleh sebagai orang sebagai singkatan, mulai dari Garuda Utama yang diartikan sebagai poros Indonesia hingga 'Gagah Rongkah Unggul Tarung' atau yang bila diartikan secara harfiah berarti gagah luar biasa dan unggul dalam pertarungan.
Namun bila mengacu pada kutipan sejarah resmi yang dituliskan oleh Pemerintah Kabupaten Garut, kata Garut tidak terlepas dari perjalanan pembubaran Kabupaten Limbangan di tahun 1811 oleh Daendels. Saat itu, pemindahan dilakukan dengan alasan produksi kopi dari Limbangan mengalami penurunan drastis hingga ke titik paling rendah dan bupatinya menolak perintah menanam Nila atau Indigo.
Hingga kemudian pada 16 Februari 1813, Letnan Gubernur Indonesia yang dijabat Raffles mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan kembali Kabupaten Limbangan yang ibu kotanya di wilayah Suci. Namun untuk sebuah Kota Kabupaten, lokasi wilayah Suci dinilai tidak memenuhi persyaratan karena kawasannya yang cukup sempit.
Bupati Limbangan Adipati Adiwijaya pun kemudian membentuk panitia untuk mencari tempat yang cocok bagi Ibu Kota Kabupaten. Panitia kemudian menemukan lokasi Cimurah yang berada di sebelah timur Suci, namun ternyata di wilayah itu sulit mendapatkan air bersih sehingga tidak terpilih.
Panitia kemudian mencari di lokasi barat Suci dan mendapat tempat yang dinilai cocok. Selain itu juga, lokasi itu tanahnya subur, dan memiliki mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk dan pemandangannya dikelilingi gunung, mulai Cikuray, Papandayan, Guntur, Galunggung, Talaga Bodas dan Karacak.
saat panitia menemukan mata air yang berupa telaga kecil yang tertutup semak belukar berduri, seorang panitia diketahui 'kakarut' atau tergores di bagian tangannya hingga berdarah. Kebetulan dalam rombongan panitia diketahui ikut seorang warga Eropa yang ikut terlibat dalam kegiatan pembenahan mata air tersebut.
Ketika melihat tangan salah seorang panitia pencarian Ibu Kota Kabupaten itu berdarah, warga Eropa itu bertanya terkait penyebabnya. Panitia yang tergores itu pun menjawab bahwa tangannya kakarut oleh semak belukar berduri.
©2022 Merdeka.com
Atas jawaban yang diterima oleh warga Eropa itu, ia menirukannya. Karena lidahnya yang tidak fasih berbahasa sunda, yang seharusnya dilafalkan kakarut menjadi 'gagarut'.
Sejak saat itu, para pekerja dalam rombongan panitia menamai tanaman tersebut dengan sebutan 'Ki Garut' dan telaganya dinamai 'Ci Garut'. Cetusan nama Garut pun kemudian direstui oleh Bupati Kabupaten Limbangan, Adipati Adiwijaya untuk dijadikan Ibu Kota Kabupaten Limbangan. Saat ini lokasi telaga ditempati oleh bangunan SMPN 1 Garut dan sudah berwujud menjadi Sumur yang dinamai Ci Garut.
Lokasi sumur Ci Garut berada di belakang sekolah, berdekatan dengan tempat wudu dan kantin sekolah. Namun walau begitu, air tempat wudu tersebut bukan berasal dari sumur Ci Garut.
Merdeka.com mendatangi lokasi Ci Garut yang berada di area SMPN 1 Garut, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota. Saat datang, disambut oleh pegawai bagian TU, Asep Mulyadi (51) yang sudah bekerja di sekolah tersebut sejak tahun 1996.
Dia sudah bekerja di sekolah tersebut sejak 1996. Asep yang merupakan alumni SMPN 1 itu bercerita, dahulu ayahnya adalah kepala sekolah di sana, sehingga cukup banyak mengenal sumur Ci Garut, baik secara sejarah maupun hal-hal lainnya.
Asep mengatakan bahwa saat ini sumur Ci Garut airnya tidak digunakan untuk kepentingan sehari-hari di sekolah. Hal itu karena air sumur tersebut mengeluarkan sedikit bau yang diduga karena tercampur air serapan dari sungai yang berada di sekitarnya.
"Airnya bersih sebetulnya, tapi memang agak sedikit berbau sehingga tidak digunakan. Dulu sempat dibersihkan sumurnya dengan mencoba menguras, dan memang mata airnya keluar sangat besar sekali dan bening. Begitu dibersihkan tidak ada bau, namun kemudian berbau lagi," kata Asep kepada merdeka.com, Sabtu (22/10).
Keberadaan sumur Ci Garut, diakui Asep tidak bisa dilepaskan dengan hal-hal mistis. Saat hendak masuk ke are sumur tersebut, menurutnya disarankan untuk mengucapkan salam karena diyakini ditunggui oleh sesuatu yang disebut Centring Manik, yang berwujud belut putih namun bisa berubah wujud menjadi laki-laki atau perempuan.
Ada cerita menarik saat merdeka.com mengambil gambar sumur Ci Garut bersama rekan jurnalis dari salah satu media online.
Penulis dan rekan pun mengambil gambar dan juga video di sekitar area sumur. Setelahnya kami kembali ke ruang tunggu ditemani Asep sambil menceritakan perjalanannya selama bertugas di SMPN 1 Garut, termasuk hal-hal mistis yang sempat dialaminya berkaitan dengan sumur.
Rekan penulis yang saat itu tengah melihat kembali foto-foto dan video kaget, karena ternyata file hilang tidak tersisa satupun. Saat Asep bertanya apakah mengucapkan salam atau tidak, dia lantas menjawab tidak.
Dia sempat kaget, antara percaya tidak percaya. Sempat dicoba memfoto barang yang ada di atas meja saat itu juga, dan fotonya langsung tersimpan sehingga disimpulkan tidak ada masalah dengan alat miliknya itu.
Penulis pun sempat mengecek foto yang diambil, dan seluruhnya masih tersimpan. Rekan penulis pun kembali mengambil foto dan video sumur Ci Garut ditemani Asep, dan mengucapkan salam. Saat selesai, untuk memastikan, dia mengecek kembali dan foto juga videonya masih ada.
Diakui Asep, sumur Ci Garut memang tidak sedikit dikeramatkan oleh sejumlah orang. "Ada warga yang sengaja datang hanya untuk mengambil airnya saja, katanya untuk obat. Pernah juga ada yang malam-malam datang untuk minta nomor, namun malah kemudian melarikan diri karena merasa tidak kuat," ungkapnya.
Sebelum pandemi Covid-19, air dari sumur Ci Garut selalu diambil oleh pemerintah untuk dihadirkan dalam tradisi 'Kawin Cai'. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan tersebut diketahui tidak dilaksanakan. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain nama wilayah permukiman, toponimi ini rupanya juga dikenal di tempat-tempat dengan nuansa alam seperti gunung, lembah, dan sungai.
Baca SelengkapnyaDari puncak gunung yang menawarkan pemandangan alam yang luas, hingga air terjun yang menyegarkan, Sumedang memiliki segalanya untuk memikat hati para wisatawan
Baca SelengkapnyaDahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi
Baca SelengkapnyaPurwakarta, sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Barat, Indonesia, adalah permata tersembunyi yang menawarkan berbagai keajaiban alam dan budaya yang memikat.
Baca SelengkapnyaWisata Kuningan Jawa Barat menawarkan berbagai tujuan rekreasi keluarga yang sempurna.
Baca SelengkapnyaEksplorasi keindahan air terjun, pantai, dan geopark di Sukabumi! Temukan tempat wisata yang masih tersembunyi dan menunggu untuk dijelajahi.
Baca SelengkapnyaDari pegunungan, pantai, hingga kampung adat, Garut menawarkan berbagai macam destinasi yang cocok untuk berbagai kalangan.
Baca SelengkapnyaMulai dari wisata alam, budaya, sejarah, hingga kuliner, Cianjur menawarkan berbagai pengalaman liburan yang seru dan menarik.
Baca SelengkapnyaDengan latar belakang pegunungan yang megah dan udara yang sejuk, Jatinangor menarik kita untuk menjelajahi keindahan alam dan tempat wisatanya yang memikat.
Baca SelengkapnyaDilihat dari sejarahnya, ternyata kota ini memiliki banyak keunikan yang jarang diketahui
Baca SelengkapnyaDengan beragam destinasi yang disediakan, wisata Sukabumi menawarkan keindahan alam yang siap manjakan mata Anda.
Baca SelengkapnyaKeindahan Swiss van Java Garut terlihat dari stadion ini.
Baca Selengkapnya