Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Inspiratif Tatang, Pria Tunanetra Pendiri SLB di Bandung

Kisah Inspiratif Tatang, Pria Tunanetra Pendiri SLB di Bandung Tokoh Difabel pendidikan Tatang. Akun Youtube Tita Aprilianti ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar. Salah satunya dengan memberikan akses pendidikan kepada anak-anak yang membutuhkan, seperti yang dilakukan oleh Tatang (50).

Pria asal Bandung, Jawa Barat tersebut berupaya memberikan layanan pendidikan inklusif untuk kalangan disabilitas.

Meski mengalami gangguan penglihatan sejak kecil, Tatang berhasil menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Antropologi, Universitas Padjajaran pada tahun 1998. Saat kembali ke kampung halamannya di Caringin, Bandung, Jawa Barat, Ia merasa miris karena banyak anak disabilitas di wilayah tersebut yang tak mendapat akses pendidikan.

Mengalami Low Vision Sejak Kecil hingga Menjadi Tunanetra

difabel pendidikan tatang

Akun Youtube Tita Aprilianti 2020 Merdeka.com

Menurut video yang diunggah di akun Youtube Tita Aprilianti yang banyak memuat video inspiratif difabel, Tatang sudah mengalami gangguan penglihatan (low vision) sejak masuk sekolah dasar.

Dalam video tersebut Tatang juga menjelaskan jika dirinya pernah melakukan operasi mata, namun gagal sehingga Ia mengalami buta total. Saat ini Tatang pun menjadi seorang disabilitas tunanetra.

"Dalam usia 7 atau 8 lah Ketika saya masuk SD kondisi mata saya sudah kena, jadi pandangannya tidak 100 % sehingga Ketika guru menulis di papan tulis, tidak terlihat jelas oleh saya," paparnya.

Sempat Mengalami Frustasi

tokoh difabel pendidikan tatang

Akun Youtube Tita Aprilianti 2020 Merdeka.com

Tatang dengan lirih juga menceritakan pengalamannya menjadi seorang Tunanetra yang awalnya pernah mengalami frustasi, tidak bersemangat, dan hanya bisa duduk di dalam rumah.

Namun berkat nasihat dari kedua orang tuanya, Tatang pun akhirnya melanjutkan sekolah di sebuah SLB di Kota Bandung dan bisa beradaptasi.

"Awalnya saya sempat merasa tidak bersemangat dan frustasi, saya hanya duduk selama satu tahun di rumah terus sampai akhirnya saya dinasihati oleh orang tua saya dan dimasukan ke sekolah SLB di Bandung, awalnya saya sama sekali tidak mau masuk ke situ tapi lama kelamaan saya bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman lain," ungkapnya.

Mendirikan Sekolah ABCD

tokoh difabel pendidikan tatang

Akun Youtube Tita Aprilianti 2020 Merdeka.com

Pada tahun 2003, Tatang bersama almarhum kakaknya mendirikan SLB ABCD yang menyasar kalangan anak-anak dengan kebutuhan khusus di sekitar tempat tinggalnya karena Ia merasa anak-anak tersebut sama seperti dirinya.

"Pada awalnya saya merasa empati saya meningkat setelah mendengar anak-anak yang membutuhkan tersebut, kan mereka diciptakan oleh Allah sama seperti kita nah akhirnya kalu kita sayang kepada mereka bagaimana kita bisa membuat hidup layak untuk mereka, paling tidak hidup mandiri," jelas Tatang.

Menjadikan Rumahnya Sebagai Sekolah

tokoh difabel pendidikan tatang

Akun Youtube Tita Aprilianti 2020 Merdeka.com

Berbekal tekad yang kuat, Tatang bersama almarhum kakaknya menjadikan rumah mereka sebagai sekolah agar bisa menampung banyak siswa berkebutuhan khusus termasuk membuatkan asrama di lantai dua untuk siswa dan siswi yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah.

"Akhirnya saya bersama kakak menyediakan asrama bagi anak kurang mampu yang tinggal jauh dari SLB dan orangtuanya tak punya waktu untuk mengurus mereka. Saya berusaha menabung bersama kakak saya sedikit demi sedikit untuk memperluas ruang kelas 3x3m yang diisi 40 siswa dan memperbaiki ruangan untuk dijadikan asrama," tutur Tatang.

Memfasilitasi Kemandirian dan Pendidikan Anak Berkebutuhan

Tatang memiliki harapan yang kuat untuk membangun kemandirian kepada anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah tempat tinggalnya. Ia pun berkeyakinan jika Ia memudahkan hidup orang lain, maka Allah akan memberkahi semuanya.

"Saya ingin meraih mereka untuk sekolah, karena saya sendiri juga kan sama seperti mereka (difabel) sehingga anak yang memiliki kekurangan tentunya harus ditopang dengan ilmu untuk menunjang hidupnya," pungkas Tatang. (mdk/nrd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.

Baca Selengkapnya
Lahir dengan Fisik Tak Sempurna, Ini Kisah Perempuan Asal Trenggalek Habiskan Gaji PNS untuk Bantu Teman-teman Difabel
Lahir dengan Fisik Tak Sempurna, Ini Kisah Perempuan Asal Trenggalek Habiskan Gaji PNS untuk Bantu Teman-teman Difabel

Ia berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya

Baca Selengkapnya
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
Pramono Siap Bangun SLB di Jakarta Utara
Pramono Siap Bangun SLB di Jakarta Utara

Pramono mengatakan segera untuk membangun SLB, ia merasa prihatin dan meminta untuk jadi perhatian kepada anggota DPRD Jakarta dari fraksi PDI-P.

Baca Selengkapnya
SMK Gratis untuk Anak Yatim Piatu Berdiri Megah di Pasuruan, Muridnya Didorong Jadi Pengusaha
SMK Gratis untuk Anak Yatim Piatu Berdiri Megah di Pasuruan, Muridnya Didorong Jadi Pengusaha

Sekolah ini menargetkan 80% lulusannya bisa jadi wirausaha mandiri

Baca Selengkapnya
Peduli Pendidikan, Perempuan di Jakarta Timur Ini Dirikan Bimbel Gratis Bagi Pemulung
Peduli Pendidikan, Perempuan di Jakarta Timur Ini Dirikan Bimbel Gratis Bagi Pemulung

Perempuan asal Jakarta Timur ini rela memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak-anak pemulung di wilayah TPU Pondok Kelapa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bahagianya Siswi Pemulung di Bantar Gebang Dapatkan Bangunan Asrama Baru Saat Momen Hardiknas
FOTO: Bahagianya Siswi Pemulung di Bantar Gebang Dapatkan Bangunan Asrama Baru Saat Momen Hardiknas

Asrama baru bagi siswa dan siswi pemulung sampah di TPST Bantar Gebang ini menggantikan bangunan lama yang terbuat dari bambu.

Baca Selengkapnya
Sosok Iman Surahman Hadi, Mengasuh Ratusan Anak Telantar Kurang Kasih Sayang Melalui Dongeng
Sosok Iman Surahman Hadi, Mengasuh Ratusan Anak Telantar Kurang Kasih Sayang Melalui Dongeng

Kebahagiaan bagi Iman Surahman bukan saat dirinya memiliki banyak uang, tetapi saat bisa melihat senyum keceriaan di wajah anak-anak telantar

Baca Selengkapnya
Ganjar: Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Dapat Kesetaraan
Ganjar: Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Dapat Kesetaraan

Hal itu dikatakan Ganjar saat mengunjungi sekolah anak berkebutuhan khusus Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Sukoharjo.

Baca Selengkapnya
Janji Ganjar untuk Pendidikan: Sekolah Gratis Se-Indonesia bagi Warga Kurang Mampu
Janji Ganjar untuk Pendidikan: Sekolah Gratis Se-Indonesia bagi Warga Kurang Mampu

Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu.

Baca Selengkapnya
Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta
Mayjen Kunto Syok Lihat Sekolah Tak Layak Berdinding Bilik Bambu Berlantai Tanah, Langsung Diam dan Merenung, Ending-nya Bantu Rp100 Juta

kondisi bangunan ruang kelas sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlas Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Hendra Disabilitas Netra yang Jadi Guru di Sekolah Negeri Bandung, Berhasil Dobrak Stigma
Kisah Hendra Disabilitas Netra yang Jadi Guru di Sekolah Negeri Bandung, Berhasil Dobrak Stigma

Hendra berhasil mendobrak stigma bahwa guru penyandang disabilitas hanya bisa mengajar anak dengan kebutuhan khusus.

Baca Selengkapnya