9 Makanan Sumber Flavonoid yang Perlu Anda Tahu, Mulai dari Bawang hingga Cokelat

Merdeka.com - Flavonoid merupakan senyawa tanaman yang memiliki berbagai macam manfaat kesehatan. Ada enam jenis utama flavonoid yang masing-masingnya memiliki efek positif bagi kesehatan, yaitu Flavonol, Flavon, Flavan-3-ols, Flavanon, Antosianidin, dan Isoflavon.

Flavonoid kaya akan aktivitas antioksidan dan dapat membantu tubuh Anda menangkal racun sehari-hari. Memasukkan banyak makanan sumber flavonoid dalam menu sehari-hari Anda adalah cara yang bagus untuk membantu tubuh tetap sehat dan berpotensi mengurangi risiko beberapa kondisi kesehatan kronis.

Dan cara terbaik untuk mendapatkan flavonoid adalah dengan mengonsumsi beragam buah dan sayuran. Banyak makanan dan minuman nabati seperti teh dan anggur mengandung flavonoid.

Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan banyak manfaat dari fitonutrien ini. Para peneliti telah menemukan bahwa makan makanan yang kaya flavonoid mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan beberapa jenis kanker.

Ada banyak makanan nabati yang kaya akan flavonoid. Dilansir dari webmd.com, berikut kami rangkum beberapa makanan sumber flavonoid yang bisa Anda masukkan ke dalam menu makan sehari-hari.

Buah Beri

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Makanan sumber flavonoid yang pertama adalah beri. Semua buah beri mengandung flavonoid, tetapi varietas tertentu memiliki kandungan yang lebih kuat daripada yang lain. Blackberry contohnya, yang mencakup enam jenis flavonoid. Blueberry, ceri, dan raspberry juga mengandung semua flavonoid. Sedangkan stroberi memiliki antosianidin dalam jumlah yang sedang.

Kubis Merah

Makanan sumber flavonoid yang kedua yaitu kubis merah. Sumber makanan antosianidin lainnya adalah kubis merah. Antosianidin telah dipelajari untuk efek perlindungan mereka terhadap kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan kognitif yang berkaitan dengan usia.

Bawang

Makanan sumber flavonoid yang ketiga yakni bawang. Bawang merupakan bahan dasar untuk banyak masakan, dan itulah keuntungannya. Sayuran sederhana ini adalah sumber nutrisi dan akan menambah rasa pada hidangan apa pun. Bawang bombay merupakan sumber flavonol yang baik, yang dapat mengurangi risiko kanker prostat.

Kale

©shutterstock.com/Zeljko Radojko

Makanan sumber flavonoid yang keempat adalah kale. Sumber flavonol lainnya adalah kale. Daun kale menjadi bahan dasar biasa digunakan untuk salad dan dapat ditambahkan ke sup dan semur untuk meningkatkan nilai gizinya. Anda juga dapat menambahkan kale dalam smoothies dan protein shake untuk menyembunyikan rasanya.

Peterseli

Makanan sumber flavonoid yang kelima yaitu peterseli. Peterseli menyediakan lebih banyak flavonol dalam makanan daripada makanan lainnya. Peterseli mengandung lebih dari 130 miligram flavonol per gram. Tambahkan ke sup dan saus, atau taburkan di atas piring sebelum disajikan.

Teh

Makanan sumber flavonoid yang berikutnya yakni teh. Cara termudah untuk menambahkan flavonoid ke dalam diet Anda adalah dengan minum teh. Teh hijau, oolong, dan hitam semuanya mengandung flavanol tingkat tinggi, yang telah dipelajari manfaatnya bagi kesehatan kardiovaskular dan kognitif.

Kedelai

©2019 Merdeka.com/Pixabay

Kedelai datang dalam berbagai bentuk yang berbeda dan merupakan sumber isoflavon terbaik. Dengan mengonsumsi edamame, tahu, tempe, dan kecap bisa menjadi cara yang bagus untuk meningkatkan isoflavon dalam makanan Anda. Isoflavon telah dipelajari untuk efek perlindungannya terhadap kanker reproduksi seperti kanker payudara, ovarium, prostat, dan testis.

Buah Sitrus

Buah sitrus seperti jeruk, jeruk bali, jeruk keprok, lemon, dan limau mengandung flavanon. Membuat jus dari buah-buahan ini akan menghasilkan ketersediaan yang lebih terkonsentrasi dari senyawa tanaman sehat ini. Anda juga bisa memeras lemon segar atau air jeruk nipis ke dalam air es untuk menambah nilai gizinya.

Cokelat Hitam

Makanan sumber flavonoid yang terakhir yakni cokelat hitam. Cokelat dan kakao keduanya tinggi akan kandungan flavanolnya. Kakao, khususnya, telah dipelajari karena sifatnya yang dapat meningkatkan kognitif dan efek perlindungannya pada sistem kardiovaskular. (mdk/ank)