Atasi Zona Merah Covid-19, Pemprov Jabar Siapkan 25 Ribu Botol Suplemen untuk Nakes

Merdeka.com - Rabu (23/6) lalu Pemerintah Provinsi Jawa Barat menerima bantuan sebanyak 25 ribu botol suplemen kesehatan untuk membantu mengatasi zona merah Covid-19 di wilayah jabar.

Menurut Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil, puluhan ribu botol suplemen tersebut didatangkan dari Rhea Health Tone (RHT), senilai Rp6,8 miliar.

"Alhamdulillah kami terima bantuan untuk pemerintah provinsi Jawa Barat dari Rhea kerja sama dengan berbagai pihak sebanyak 25 ribu botol RHT senilai Rp6,8 miliar," ujar pria yg akrab dipanggil Kang Emil itu di Gedung Pakuan Bandung, dikutip dari humas.jabarprov.go.id, Senin (28/6).

Adapun botol-botol suplemen kesehatan tersebut nantinya akan diprioritaskan bagi para nakes dan pasien Covid-19 di wilayah zona merah.

Menguatkan Imun Nakes yang Menangani Covid-19

Menurutnya, ia memiliki strategi tersendiri untuk menyalurkan suplemen untuk imunitas tersebut. Pertama, suplemen dibagikan kepada tenaga kesehatan terutama yang berjibaku di zona merah.

Kemudian suplemen juga akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang berada di Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives atau CISDI, yang merupakan organisasi nirlaba dan tengah bekerja sama dengan Pemda Provinsi Jabar dalam merekrut ribuan nakes di program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa).

"Karena Jawa Barat, mohon maaf sama Jakarta agak sedikit beda. 70 persen kasus kami ada di bodebek Bandung raya. Maka urusan pembagian itu kami tidak akan rata tapi proposional. Untuk itu mohon perbanyak ke bodebek, perbanyak ke Bandung raya baru sisanya ke daerah yang terdata secara kasus harian tidak setinggi dua metropolitan tadi," jelasnya, Rabu (23/6) lalu.

Dibagikan ke Puskesmas hingga RS dengan Zona Kasus Tinggi

©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Emil juga turut mengatakan jika suplemen ini akan disalurkan juga ke wilayah dengan zona resiko tinggi Covid-19, melalui Puskesmas dan Rumah Sakitnya.

Ia terus meminta agar proses edukasi kepada masyarakat terus dilakukan, mengingat pandemi ini diprediksi tidak akan berakhir dalam jangka waktu dekat.

"Atas nama masyarakat dan Pemda Provinsi Jabar saya menghaturkan terima kasih. Saya titip bagikan ke puskesmas rumah sakit yang kasusnya tinggi," jelasnya.

Membentuk Kekebalan Tubuh Frontliner

Sementara itu, penggagas RHT di Indonesia Rudiantara menjelaskan, 25.000 botol RHT akan didonasikan pada jaringan yang sudah terbentuk oleh Program Puspa yang sudah siap dan juga melalui jaringan Pemprov Jabar.

Suplemen tersebut disebutnya juga disediakan untuk membantu membentuk kekebalan para frontliner kesehatan, serta pasien yang tengah berjuang di masa pandemi Covid-19. “RHT akan mendonasikan produknya kepada front liner kesehatan untuk memperkuat daya tahan front liner kesehatan di Jawa Barat, mengingat situasi pandemi Covid yang menunjukkan kenaikan. Selain itu untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh front liner kesehatan yang terdampak virus Covid-19,"kata pria yang juga mantan Menteri Kominfo itu.

Menurut dia, dengan pemberian RHT sesuai tata cara uji klinik dapat memberi manfaat untuk percepatan perbaikan kondisi pasien.

Percepatan Penyembuhan 5-7 Hari

Hal senada juga dijelaskan oleh Mantan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, menurut dia suplemen tersebut direkomendasikan sebagai pembantu terapi pasien Covid-19 di Armenia. Namun pihaknya tidak akan mengklaim suplemen dari RHT tersebut sebagai obat Covid-19 karena masih harus melalui uji klinis

Dijelaskan Eko, pihaknya juga menggandeng BPPOM dan RSUP dr Hasan Sadikin juga RS Wisma Atlet Jakarta untuk melakukan ujicoba obat. Dan untuk pencegahannya sendiri dilakukan di RS Persahabatan Jakarta.

“Banyak yang sudah terbantu, percepatan penyembuhan bisa 5-7 hari mereka rata-rata PCR negatif. Tapi ini bukan suara akademik jadi harus on trial,” kata pria yang juga penggagas RHT itu.

  (mdk/nrd)