Bacaan di Antara Takbir Salat Idul Fitri, Jangan Sampai Salah
Merdeka.com - Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam di seluruh dunia akan menyambut hari kemenangan pada 1 Syawal. Malam hari menjelang momen tersebut, takbir terus digemakan hingga keesokan pagi saat salat Ied dimulai.
Pelaksanaan salat Ied juga cukup berbeda dibanding salat berjemaah lainnya. Salat Idul Fitri, biasanya akan diselenggarakan di tanah lapang, sesuai dengan anjuran Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis Abu Sa'id Al Khudri,
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
-
Bagaimana cara membaca takbir pada sholat Idul Fitri? Sebagaimana sholat pada umumnya, sholat Idul Fitri juga terdapat takbiratul ihram. Setelah membaca doa Iftitah, disunnahkan takbir kembali sebanyak 7 kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela takbir, umat Islam dianjurkan membaca bacaan berikut: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila Artinya:'Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.' Atau membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar Artinya:'Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.'
-
Apa jenis takbir yang dilakukan saat Idul Adha? Sementara itu, takbir Idul Adha termasuk dalam jenis takbir muqayyad. Takbir muqayyad adalah jenis takbir yang dilakukan dengan aturan waktu khusus. Takbir ini dilakukan setiap mengiringi salat, dibaca setelah melaksanakan salat, baik salat fardhu dan sunah.
-
Apa perbedaan utama takbir Idul Adha dan Idul Fitri? Secara umum, takbir hari raya dibagi menjadi dua macam yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah takbir yang tidak memiliki aturan waktu kumandang. Jenis takbir ini pelaksanaannya tidak mengacu pada waktu salat, atau tidak harus dibaca setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunah. Dengan kata lain, dapat dibaca setiap waktu, kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun. Dalam hal ini, takbir Idul Fitri termasuk jenis takbir mursal yang dilakukan mulai dari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat Id. Sementara takbir Idul Adha termasuk jenis takbir muqayyad, yaitu takbir yang pelaksanaannya memiliki aturan waktu khusus. Takbir ini dibaca saat mengiringi salat, setelah melaksanakan salat, baik fardu maupun sunah.
-
Bagaimana cara membaca takbir Idul Fitri? Melansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), berikut bacaan takbir Idul Fitri lengkap :
-
Bagaimana cara melaksanakan takbiran Idul Adha? Bacaan takbir Idul Adha dikumandangkan di malam sebelum perayaan Idul Adha. Ini juga disebut sebagai takbir mursal, karena dilakukan di malam sebelumnya.
-
Bagaimana cara membedakan takbir Idul Adha dan Idul Fitri? Perbedaan takbir Idul Adha dan Idul Fitri juga terletak pada makna di dalamnya. Takbir yang dibaca saat menjelang dan saat perayaan Idul Fitri sebagai simbol keadaan kembali bersih. Setelah menjalankan ibadah puasa, menahan haus, lapar, dan hawa nafsu lainnya, umat muslim kembali dalam keadaan fitrah. Sementara takbir yang dibaca saat perayaan Idul Adha sebagai simbol kembali dalam keadaan bersih bagi orang-orang yang menjalankan ibadah haji. Meski begitu, orang yang tidak menjalankan haji juga dianjurkan untuk membaca takbir guna menghidupkan malam hari raya.
Baca juga: Doa Sholat Idul Fitri Lengkap Dengan Sunnah Dan Tata Cara
Selain itu, tata cara salat Idul Fitri juga memiliki perbedaan dibandingkan dengan salat pada umumnya. Dikerjakan dalam dua rakaat, terdapat takbir tambahan, atau takbir zawaid, ketika kita mengerjakan salat Idul Fitri.
Takbir tambahan ini juga berbeda jumlahnya di setiap rakaat. Pada rakaat pertama terdapat 7 takbir tambahan, dan 5 takbir tambahan di rakaat keduanya.
Dengan adanya takbir zawaid, atau takbir tambahan, menimbulkan pertanyaan pada sebagian orang, yaitu apa yang harus dibaca di antara takbir atau bacaan di antara takbir. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan menyampaikan tentang bacaan di antara takbir saat salat Idul Fitri yang perlu diketahui.
Bacaan di Antara Takbir
Dalam salat Idul Fitri, terdapat tujuh kali takbir zawaid di rakaat pertama dan lima kali takbir saat rakaat kedua. Dilansir dari rumaysho.com, di antara takbir-takbir tersebut sebenarnya tidak ada bacaan di antara takbir tertentu.
Namun, riwayat dari Ibnu Mas'ud mengatakan tentang bacaan di antara takbir zawaid ini, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.”
Salah satu contoh bentuk pujian untuk Allah SWT atau bacaan di antara takbir, yang juga banyak dilafalkan oleh masyarakat, adalah sebagai berikut,
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii
Artinya: "Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku."
Itu adalah salah satu bacaan di antara takbir yang Anda baca saat salat Idul Fitri. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak ada ketentuan dalam bacaan di antara takbir tambahan dalam salat Ied, jadi Anda bisa membaca bacaan lainnya yang di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.
Mengangkat Tangan di Takbir Zawaid
Meski para ulama telah sepakat akan perintah mengangkat tangan saat takbiratul ihram, yaitu takbir pertama dari salat Ied, namun ada perbedaan pendapat dalam takbir tambahan, atau zawaid.
Pendapat yang lebih kuat dari masalah ini yaitu tetap disunnahkan untuk mengangkat tangan ketika melakukan takbir zawaid dalam salat Ied. Pendapat ini dipegang oleh Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah dan dua pendapat dari Imam Malik. Hal ini berdasarkan hadis dari Wail bin Hujr, ia berkata,
“Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tangan saat takbir.” (HR. Ahmad. Hadits ini shahih lighoirihi kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).
Kemudian ada riwayat lainnya dari Wail bin Hujr,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bertakbir ketika mau merunduk. Jika beliau mengangkat badannnya, beliau pun bertakbir. Beliau mengangkat tangannya ketika mau bertakbir. Lalu beliau mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.” (HR. Ath Thoyalisi).
Kemudian ada keterangan dari Ibnul Qayim dalam Zaadul Ma'ad tentang permasalahan ini yang isinya,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai shalat sebelum berkhutbah. Beliau melaksanakan shalat dua raka’at. Di raka’at pertama beliau melakukan takbir zawaid (tambahan) sebanyak tujuh kali di luar takbiratul ihram. Di antara takbir yang ada, beliau diam sebentar. Di antara takbir-takbir tersebut, tidak ada bacaan khusus di antara takbir-takbir tadi. Akan tetapi disebutkan dari Ibnu Mas’ud bahwa para sahabat biasa disanjung dan dipuji. Bisa pula di antara selang takbir tadi membaca shalawat. Ibnu ‘Umar yang sudah ma’ruf sangat mengikuti ajaran Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- biasa mengangkat tangan saat takbir (zawaid, takbir tambahan).
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut tata cara sholat Idul Fitri beserta bacaannya.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat sholat Idul Fitri berjamaah dan sendirian yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara untuk memperoleh kesempurnaan ibadah bulan ramadan adalah dengan solat Idul Fitri, baik berjamaah di masjid.
Baca SelengkapnyaUmat muslim wajib tahu bagaimana doa dan cara melaksanakan sholat Idul Adha.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan doa takbiran Idul Fitri beserta tata cara pelaksanaannya.
Baca SelengkapnyaDoa ini mengandung ungkapan syukur, permohonan ampun, dan doa untuk kebaikan bagi diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Muslim.
Baca SelengkapnyaMembaca takbir hari raya merupakan salah satu anjuran dalam agama Islam.
Baca Selengkapnya