Bacaan Doa Tahiyat Akhir dan Artinya, Ketahui Amalan yang Bisa Dilakukan Setelahnya
Ada dua versi bacaan tahiyat akhir di tengah masyarakat Indonesia. Namun, perbedaan keduanya tidak perlu dipermasalahkan.
Bacaan tahiyat merupakan salah satu bagian dari rukun sholat, jadi sudah seharusnya kita memahami bacaannya dengan baik.
Bacaan Doa Tahiyat Akhir dan Artinya, Ketahui Amalan yang Bisa Dilakukan Setelahnya
Dalam mengerjakan ibadah sholat, kita harus mengikuti ketentuan berupa rukun sholat, mulai dari niat hingga salam. Rukun sholat ini berguna untuk menjaga ibadah kita sah sesuai ajaran. Salah satu rukun sholat yang ada adalah tahiyat akhir. Memasuki tahiyat akhir adalah posisi kita ketika duduk setelah melakukan sujud terakhir pada rakaat terakhir. Dalam posisi ini, kita harus membaca doa tahiyat akhir yang sesuai dengan ajaran.Dalam masyarakat Indonesia, ada dua bacaan tahiyat akhir, yaitu versi NU dan versi Muhammadiyah. Meski sedikit berbeda, bacaan tahiyat akhir ini bukan sesuatu yang harus dipermasalahkan karena keduanya memiliki inti yang sama, yakni sebagai kesaksian akan iman dan juga pujian terhadap Allah SWT serta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
-
Apa itu doa tahiyat akhir? Doa tahiyat akhir sampai salam adalah bagian penting dalam sholat. Tahiyat akhir adalah rukun sholat yang wajib diketahui oleh umat Islam.
-
Doa tahiyat akhir itu apa? Tahiyat Akhir merupakan bagian terakhir dari sholat yang dilakukan setelah melakukan rukuk dan sujud terakhir.
-
Kapan doa tahiyat akhir dibaca? Setelah melafalkan doa tahiyat akhir, sholat kemudian dapat diakhiri dengan mengucap salam.
-
Bagaimana cara melakukan tahiyat akhir? Pada tahiyat akhir, umat muslim duduk dengan tata cara tertentu sambil membaca doa-doa kesyukuran dan memohon ampunan kepada Allah.
-
Apa yang dibaca setelah tahiyat akhir? Setelah melafalkan bacaan tahiyat akhir NU ataupun Muhammadiyah, Anda bisa melengkapinya dengan doa berikut ini:أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِAllahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabi jahannam, wa min ‘adzabil qobri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.
-
Bagaimana bacaan tahiyat akhir? Berikut bacaan tahiyat akhir NU yang bisa Anda amalkan:التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَآلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.
Posisi Doa Tahiyat Akhir
Bacaan tahiyat akhir dibaca setelah sujud kedua pada setiap rakaat terakhir dalam sholat. Duduk tahiyat akhir dan bacaannya adalah rukun sholat, yang didalamnya berisi penghormatan kepada Allah, salam kepada Nabi Muhammad, sholawat untuk keluarga Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.
Posisi duduk tahiyat akhir adalah dengan duduk tawarruk, yaitu duduk di lantai, kedua kaki diletakkan di sebelah kanan pinggang, kaki kiri dibentangkan, sedangkan kaki kanan ditegakkan. Sunahnya mengepal tangan kanan, ibu jari menyentuh jari tengah. Sementara jari telunjuk di kedepankan. Mengangkat jari telunjuk saat tahiyat (angkat jari sampai bacaan ‘asyhadu alla ilaha illallah’).
Bacaan Doa Tahiyat Akhir NU
Berikut bacaan doa tahiyat akhir NU yang bisa Anda amalkan: التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَآلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: “Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.”
Bacaan Doa Tahiyat Akhir Muhammadiyah
Berikut adalah bacaan doa tahiyat akhir Muhammadiyah yang bisa Anda amalkan اَلتَّحِيَّاتُ لِلّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّباَتُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهاَ النَّبِيُّوَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْناَ وَع وَعَلَى عِباَدِاللهِ الصَّالِحِيْنَأَشْهَدُ اَنْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُا.اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَللَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Attahiyyaatu lillaahi washsholawaatu waththoyyibaat. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu’alainaa wa’ala ‘ibaadillaahi shshoolihiin. Asyhadu anlaa ilaaha illallaah waasyhadu annamuhammadan ‘abduhu warosuuluh. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shollaita ‘ala Ibroohim wa ‘ala aali Ibrohim, innaka hamidun majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa baarokta ‘ala Ibrohim wa ‘ala aali Ibrohimm innaka hamidun majiid.
Artinya: “Segala kehormatan, kebahagiaan, dan kebagusan adalah kepunyaan Allah, Semoga keselamatan bagi Engkau, ya Nabi Muhammad, beserta rahmat dan kebahagiaan Allah. Mudah-mudahan keselamatan juga bagi kita sekalian dan hamba-hamba Allah yang baik-baik. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba Allah dan utusan-Nya utusan-Nya, Ya Allah, semoga shalawat tercurah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti rahmat yang tercurah pada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam,”
Bacaan Doa Tahiyat Akhir dalam Hadis
Lalu, bagaimana dengan bacaan tahiyat akhir yang sesuai dengan hadis? Dalam hadis dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling (menghadap) kepada kami kemudian bersabda, ‘Apabila seseorang di antara kalian shalat, hendaknya ia membaca:
AT-TAHIYYAATU LILLAAH, WASH SHOLAWAATU WATH THOYYIBAAT. ASSALAAMU ’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WA ROHMATULLAAHI WA BAROKAATUH. AS-SALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAAHISH SHOOLIHIIN. ASYHADU AL-LAA ILAAHA ILLALLAAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSUULUH
(Artinya: Segala ucapan selamat, semua shalat, dan kebaikan adalah milik Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya). Kemudian hendaknya ia memilih doa yang ia sukai lalu berdoa dengan doa itu.” (Muttafaqun ‘alaih. Lafaznya menurut Imam Bukhari) (HR. Bukhari dan Muslim)
Bacaan Doa setelah Tahiyat Akhir
Usai membaca doa tahiyat akhir, kita bisa melengkapinya dengan melafalkan bacaan doa berikut ini untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT: أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ Allahumma inni a’udzu bika min ‘adzaabi jahannam, wa min ‘adzabil qobri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal”
Bacaan doa tersebut didasarkan pada hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan, ‘ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAM, WA MIN ‘ADZABIL QOBRI, WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT, WA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAAL’ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim).