Mengenal iPusnas, Aplikasi Perpustakaan Nasional untuk Bantu Mahasiswa Kerjakan Tugas
Merdeka.com - Pemerintah menetapkan kebijakan Physical Distanching untukmencegah meluasnya virus Corona. Kebijakanpembatasan pertemuan fisik membuat beberapa kalangan mengalami kesulitan dalam mengakses informasi. Terutama bagi mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
Para mahasiswa mengalami kesulitan untuk mendapat sumber referensi dari buku guna menyelasaikan tugas akhirnya. Hal tersebut yang membuat Perpustakaan Nasional membuat sebuah aplikasi pintar untuk mempermudah mahasiswa dan masyarakat luar agar tetap bisa mendapatkan referensi dari seluruh koleksi buku di Perpusnas tersebut.
Melawan Praktik Buku Ilegal Secara Online
-
Dimana Perpustakaan Nasional berada? Mengutip laman resmi Perpustakaan Nasional, gedung Perpusnas sendiri berada di Jalan Medan Merdeka Selatan nomor 11, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Dimana teknologi informasi dipakai? Ada 3 contoh teknologi informasi yang paling sering digunakan. Bahkan salah satunya sudah seperti bagian dari hidup banyak orang karena fungsinya yang begitu luas.
-
Kenapa mahasiswa UNS membuat aplikasi Narajiwa? Pengembangan aplikasi ini bermula dari keresahan akan perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI) yang dilakukan oleh mahasiswa.
-
Apa manfaat utama perpustakaan? Perpustakaan yang buruk membangun koleksi, perpustakaan yang baik membangun layanan, perpustakaan yang hebat membangun komunitas. - R. David Lankes
-
Dimana teknologi dan media pembelajaran dapat membantu? Teknologi dan media pembelajaran dapat membantu guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, karakteristik, dan kebutuhan siswa.
-
Bagaimana IPTEK membantu perkembangan? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
Perpusnas.go.id 2020 Merdeka.com
Untuk mendapatkan referensi di dunia maya saat ini memang begitu mudah. Banyak situs online yang menawarkan beragam referensi dan jurnal di dunia maya.
Namun tujuan Perpusnas menciptakan aplikasi tersebut adalah untuk menyediakan beragam bacaan koleksi dari Perpustakaan Nasional yang legal dan resmi. Sehingga tidak merugikan beberapa pihak seperti penulis dan penerbit buku.
Belakangan ini, beredar tawaran buku digital di media sosial yang menimbulkan kontroversi karena dianggap merugikan penulis dan penerbit.
Lantas, bagaimana masyarakat bisa mendapatkan bahan bacaan legal tanpa harus meninggalkan rumah? iPusnas bisa menjadi pilihan.
"Mengacu pada UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, kita dilarang untuk menyebarluaskan/menambah buku tanpa seizin penerbit/penulis." tulis caption unggahan di akun Instagram Perpusnas.
Memiliki Fasilitas Layaknya Media Sosial
Perpusnas.go.id 2020 Merdeka.com
Menurut informasi dari https://www.perpusnas.go.id/ fitur Sosial Media di aplikasi iPusnas mirip dengan Facebook. Kita bisa menjalin relasi dengan sesama komunitas atau pencinta buku.
Selain itu fitur Sosial Media iPusnas tersebut dilengkapi dengan fasilitas pesan langsung, sehingga kita bisa berkomunikasi dengan para penulis buku maupun penerbit buku.
Memudahkan dalam Mencari Rekomendasi Referensi
Perpusnas.go.id 2020 Merdeka.com
Dalam iPusnas juga terdapat fitur rekomedasi, melalui Media Sosial tadi para pengguna iPusnas bisa membagikan dan mereview buku yang dirasa menarik kepada pengguna lainnya.
Fitur ini bisa sangat membantu para mahasiswa yang sedang skripsi dan mencari kategori pemcarian seputar bahan yang sedang dibutuhkan. Selain itu dalam iPusnas terdapat fitur untuk membooking peminjaman.
Melalui page rak buku para pengguna bisa mencari buku favorit dan membooking buku yang butuhkan. Yang menarik dari aplikasi ini para pengguna tidak perlu mengunggah aplikasi tambahan untuk membaca buku sehingga bisa langsung digunakan melalui gawai masing-masing. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi kios melalui aplikasi iPubers atau integrasi pupuk bersubsidi diharapkan dapat memudahkan proses administrasi pemilik kios.
Baca SelengkapnyaHari Pustakawan Nasional diperingati untuk menunjukkan pentingnya profesi pustakawan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPNM menuangkan kepedulian dengan menghadirkan Ruang Pintar di berbagai pelosok daerah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntegrasi ini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan dan mengajukan permohonan informasi. Juga, mengintegrasikan informasi dari berbagai Kementerian.
Baca SelengkapnyaCakupan layanan ini masih terbatas untuk dilakukan evaluasi terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaMPP Digital Banyuwangi diaplikasikan ke MPP Digital Nasional yang merupakan pelayanan publik berbasis elektronik.
Baca SelengkapnyaIlmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam kehidupan. Adanya IPTEK, semakin mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaPenyempurnaan ini untuk meningkatkan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaBagi petani yang memenuhi syarat penerima pupuk subsidi namun tidak memiliki KTP, dapat mengunjungi pemerintah daerah atau kelurahan setempat.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas upaya PNM dalam mempercepat transformasi digital, terutama melalui aplikasi PNM Digi.
Baca SelengkapnyaDalam upaya mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat program I-Pubers.
Baca Selengkapnya