Cara Menghitung Dosis Obat Tablet hingga Serbuk
Merdeka.com - Ketika merasa sakit, hal pertama yang akan kita pikirkan adalah obat untuk menyembuhkan rasa sakit tersebut. Kita bisa pergi ke apotek atau mungkin langsung menemui dokter untuk mendapatkan obat tersebut sekaligus dosis yang sesuai.
Namun, pernahkah Anda berpikir bagaimana cara menghitung dosis obat?
Dikutip dari situs caramenghitung.com, dosis merupakan takaran dari suatu obat yang dapat memberikan efek farmakologis, atau khasiat, yang diinginkan.
-
Kenapa penting hitung dosis obat dengan tepat? Yang perlu diperhatikan dalam menangani obat-obatan adalah menghitung dosis secara akurat. Karena jika salah dalam menghitung dosis, maka akan berdampak pada kondisi kesehatan kita. Keracunan obat atau penyakit yang semakin parah menjadi salah satu akibat dari overdosis.
-
Kenapa penting mengetahui cara melihat dosis obat? Terdapat beberapa cara melihat dosis obat yang benar berdasarkan masing-masing jenisnya. Mulai dari dosis untuk obat tablet, sirup, hingga serbuk. Masing-masing jenis obat ini memiliki aturan dosis yang berbeda, sehingga perlu diperhatikan dengan tepat agar aman dikonsumsi.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam melihat dosis obat? Dalam menghitung dosis obat tablet, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Seperti faktor usia, berat badan, dan kondisi medis pasien.
-
Bagaimana menghitung dosis obat serbuk? Pertama, patuhi petunjuk yang tertera pada kemasan obat serbuk untuk mengetahui dosis yang direkomendasikan. Biasanya, dosis ini diberikan dalam bentuk miligram (mg) per kilogram (kg) berat badan pasien.Kedua, perhatikan kekuatan (strength) obat serbuk yang biasanya tertera pada kemasan. Kekuatan ini menunjukkan jumlah zat aktif dalam setiap satuan berat obat serbuk, misalnya 500 mg dalam 1 gram.
-
Bagaimana penyalahgunaan obat bisa membahayakan? Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang.
Cara menghitung dosis obat ini sangat penting karena jika salah perhitungan, maka akan berdampak pada kondisi kesehatan pasien. Keracunan obat atau penyakit yang semakin parah menjadi salah satu akibat dari overdosis.
Mengingat betapa pentingnya memberi dosis yang tepat, berikut kami paparkan bagaimana cara menghitung dosis obat, mulai dari obat berbentuk tablet, sirup, hingga serbuk.
Macam Dosis Obat
Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada pasien dalam satuan berat (seperti gram, milligram, mikrogram) atau satuan isi (seperti liter, mililiter), atau unit-unit lainnya (seperti unit internasional). Ada beberapa macam dosis, seperti:
Dosis Pencegahan
Dosis pencegahan adalah jumlah obat yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit atau kondisi tertentu. Contohnya, dosis pencegahan untuk obat Azithromycin yang diberikan kepada pasien COVID-19 adalah 500 mg, 1 kali sehari, selama 5 hari untuk mencegah infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi.
Dosis Lazim
Dosis lazim adalah dosis yang umumnya digunakan dan dianggap aman untuk kebanyakan orang tanpa menimbulkan efek samping yang serius. Misalnya, dosis lazim untuk Amoxicillin pada dewasa adalah 500–2.000 mg, dikonsumsi setiap 8 jam.
Dosis Maksimal
Dosis maksimal adalah dosis terbesar yang dapat diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari tanpa membahayakan. Sebagai contoh, dosis maksimal untuk obat seperti Acetaminophen (Paracetamol) bagi orang dewasa adalah 4 gram per hari.
Dosis Terapi
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan untuk mencapai efek pengobatan yang diinginkan. Dosis ini ditentukan berdasarkan efektivitas obat tersebut dalam menyembuhkan penyakit atau kondisi yang dialami pasien. Sebagai contoh, dosis terapi untuk obat Cefixime pada dewasa adalah 200–400 mg dibagi dalam 1–2 jadwal konsumsi.
Dosis Letal
Dosis letal adalah jumlah obat yang dapat menyebabkan kematian jika dikonsumsi. Dosis letal terbagi menjadi dua, yaitu LD50 dan LD100. LD50 adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 50% hewan uji, sedangkan LD100 adalah dosis yang menyebabkan kematian pada 100% hewan uji. Contoh, LD50 untuk Ethanol pada mencit adalah 10.000 mg/kg.
Cara Menghitung Dosis Obat
Cara Menghitung Dosis Obat Tablet
Obat tablet, pil, atau kaplet adalah obat bubuk yang terdiri dari satu ataupun lebih macam obat yang dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan. Obat ini hanya dapat digunakan dengan cara oral, mulut atau bawah lidah (subligual).
Cara menghitung dosis obat berbentuk tablet, pil, atau kaplet ini bisa menggunakan rumus berikut:
(Order Dokter)/(Sediaan Obat)
Sediaan obat adalah jumlah dari total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul. Contoh, ketika dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500 mg.
Maka cara menghitungnya:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Cara Menghitung Dosis Obat Sirup
Cara menghitung dosis obat yang kedua adalah ketika hendak menghitung dosis obat sirup. Sebagian orang, khususnya anak-anak, mungkin lebih menyukai jenis obat yang satu ini.
Obat sirup merupakan salah satu obat yang dilarutkan di dalam air yang sudah diberikan tambahan eliksir (pemanis). Jenis obat ini hanya dapat diberikan melalui mulut atau oral.
Beberapa jenis obat yang termasuk obat sirup yaitu obat drop, obat suspensi, dan tentunya obat sirup. Untuk cara menghitung dosis obat sirup, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
(Order Dokter)/(Sediaan Obat) ×Pelarut
Contoh, ketika dokter membuat resep Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup adalah 240 mg tiap 5 mL.
Maka cara menghitungnya:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Cara Menghitung Dosis Obat Serbuk
Obat serbuk adalah salah satu jenis obat yang berbentuk bubuk dan harus dilarutkan dengan air. Berbeda dengan jenis obat sebelumnya yang digunakan dengan oral atau mulut, obat serbuk hanya bisa diberikan melalui intravena.
Anda bisa menjumpai jenis obat serbuk ini dalam bentuk obat-obatan antbiotik seperti cefitriaxone, cefotaxim dan sebagainya. Cara menghitung dosis obat serbuk ini membutuhkan kreativitas ketika menambahkan pelarutnya. Meskipun pada umumnya jenis obat antibiotik serbuk juga telah dilarutkan dengan 10c aquabides sebelum diberikan untuk pasien, atau sebelum dicampur dengan menggunakan cairan pelarut.
Untuk cara menghitung dosis obat serbuk, Anda bisa menggunakan kembali rumus untuk menghitung dosis obat sirup. Anda mempunyai kebebasan dalam melarutkan obat serbuk.
Namun, yang perlu diingat ketika memberikan pelarut adalah jumlah pelarut jangan sampai terlalu pekat ataupun terlalu sedikit. Jika jumlah pelarut terlalu sedikit, maka akan terasa sakit pada saat diberikan. Namun, jangan pula terlalu banyak ketika memberikan pelarut ini.
Cara Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat
Cara menghitung dosis obat yang terakhir adalah untuk menghitung jenis obat yang perlu menggunakan alat. Ketika memberikan obat, ada kalanya jenis obat-obat yang diberikan melalui intravena memerlukan waktu yang lama dan berkesinambungan, atau jumlahnya juga sangat sedikit.
Dalam pemberiannya pun juga membutuhkan alat seperti infus pump atau syringe pump. Untuk menghitung dosis obat menggunakan alat ini, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
(Order Dokter)/Jam×(60 mgtt)/CC×(kg/BB)×Pelarut/(Sediaan Obat)
atau,
(Order Dokter)/Menit×(60 mgtt)/CC×(kg/BB)×Pelarut/(Sediaan Obat)
Contohnya:
Heparin 1000 IU/jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, jumlah pelarut 100 cc.
Maka cara menghitungnya:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam
Yang perlu diperhatikan ketika menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat adalah kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misalnya ketika order dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka Anda harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg.
Kemudian hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ketika waktu pemberian. Misalnya, dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/menit, maka menit adalah 1 menit. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak boleh sembarangan dalam menentukan dosis obat untuk dikonsumsi, pelajari caranya.
Baca SelengkapnyaMemperhatikan dosis obat adalah hal penting yang harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaTujuan utama dari peringatan ini adalah untuk mengenang mereka yang meninggal akibat overdosis, serta untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya kondisi ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa obat kerap disalahgunakan dan dikonsumsi bukan untuk tujuan pengobatan.
Baca SelengkapnyaZat tersebut sudah pasti membahayakan kehidupan organisme akuatik
Baca SelengkapnyaJelajahi konsep pembagian pecahan dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam berbagai situasi.
Baca SelengkapnyaDemi kesehatan dan penyesuaian dengan waktu, konsumsi obat perlu diatur kembali saat menjalani puasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaDokter Menjawab Keresahan Banyak Orang Apakah Obat Pereda Nyeri, seperti Paracetamol dan Ibuprofen, Bisa Merusak Ginjal? Simak Selengkapnya di Sini.
Baca Selengkapnya