Faktor Risiko Stroke yang Wajib Diwaspadai, Segera Cegah dan Hindari
Merdeka.com - Pembuluh darah yang kita miliki berguna untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Pembuluh darah ini membantu mengantarkan oksigen ke organ dan jaringan vital, seperti otak, dan juga membuang produk limbah.
Ketika pembuluh darah di otak pecah dan terjadi pendarahan, atau ketika ada penyumbatan dalam suplai darah ke otak, saat itulah stroke dapat terjadi. Penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah ini dapat mencegah darah dan oksigen mencapai jaringan otak.
Otak adalah organ yang membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang konstan agar dapat bekerja dengan baik. Jika suplai darah berhenti, bahkan hanya dalam waktu yang singkat, dapat menyebabkan masalah. Sel-sel otak mulai mati setelah hanya beberapa menit tanpa darah atau oksigen.
-
Apa penyebab stroke? Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terhalang, baik oleh pembekuan darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini menyebabkan sel-sel otak mati sehingga sejumlah bagian tubuh kehilangan fungsinya.
-
Apa saja gejala stroke yang perlu diwaspadai? Menurut dr. Anastasia, gejala stroke umumnya tidak berbeda antara orang tua dan muda. Keduanya memiliki kemungkinan mengalami gangguan fungsi otak secara mendadak. 1. Kelumpuhan Sisi Tubuh dr. Anastasia menjelaskan bahwa salah satu gejala stroke adalah hilangnya kemampuan motorik. Ia menyatakan bahwa bagian tertentu dari otak bertugas mengirimkan sinyal ke saraf motorik untuk mengontrol gerakan anggota tubuh. 'Fungsi ini dapat terganggu saat pusat motorik di otak kekurangan suplai oksigen, sehingga menyebabkan sebagian anggota tubuh tidak dapat digerakkan,' ungkapnya.
-
Mengapa Stroke bisa berbahaya? Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari aliran darah, sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.
-
Siapa saja yang berisiko terkena stroke? Individu yang memiliki berat badan berlebih berisiko 22 persen lebih tinggi untuk mengalami stroke, sedangkan risiko tersebut meningkat menjadi 64 persen bagi mereka yang mengalami obesitas.
-
Kenapa stroke penting untuk dicegah? Meskipun risikonya sangat tinggi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa sekitar 90 persen kasus stroke sebenarnya dapat dicegah.
Ketika sel-sel otak mati, fungsi otak akan ikut menghilang. Anda mungkin tidak dapat melakukan hal-hal yang dikendalikan oleh bagian otak tersebut. Misalnya, stroke dapat memengaruhi kemampuan kita untuk bergerak, berbicara, berpikir dan mengingat, serta kontrol fungsi tubuh vital lainnya.
Siapapun bisa terkena stroke pada usia berapa pun. Tetapi, peluang terkena stroke akan meningkat jika Anda memiliki faktor risiko stroke tertentu. Beberapa faktor risiko stroke ada yang dapat diubah atau dikelola, sementara yang lain tidak. Berikut ini kami sampaikan beberapa faktor risiko stroke yang wajib diwaspadai dilansir dari laman hopkinsmedicine.org.
Faktor Risiko Stroke yang Dapat Dikelola
Faktor risiko stroke yang dapat diubah, diobati, atau dikelola secara medis antara lain:
1. Tekanan darah tinggi. Tekanan darah 140/90 atau yang lebih tinggi dapat merusak pembuluh darah (arteri) yang mensuplai darah ke otak.
2. Penyakit jantung. Penyakit jantung adalah faktor risiko stroke terpenting kedua, dan penyebab utama kematian di antara mereka yang selamat dari stroke. Penyakit jantung dan stroke memiliki banyak faktor risiko yang sama.
3. Diabetes. Orang yang menderita diabetes memiliki risiko lebih besar untuk terkena stroke daripada seseorang tanpa diabetes.
4. Merokok. Merokok dapat meningkatkan dan hampir menggandakan risiko Anda terkena stroke iskemik.
©Shutterstock.com/ Ehab Edward
5. Pil KB (kontrasepsi oral)
6. Riwayat TIA (serangan iskemik transien). TIA sering disebut mini-stroke. Mereka memiliki gejala yang sama dengan stroke, meski tidak bertahan lama. Jika Anda pernah mengalami satu atau lebih TIA, berarti Anda hampir 10 kali lebih rentan terkena stroke daripada seseorang dengan usia dan jenis kelamin yang sama yang tidak pernah mengalami TIA.
7. Jumlah sel darah merah tinggi. Peningkatan yang signifikan dalam jumlah sel darah merah dapat mengentalkan darah dan membuat pembekuan lebih mungkin terjadi. Hal ini dapat meningkatkan risiko stroke.
Risiko Stroke Lainnya
8. Kolesterol dan lipid darah tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dapat berkontribusi pada penebalan atau pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) yang disebabkan oleh penumpukan plak. Plak merupakan endapan zat lemak, kolesterol, dan kalsium. Penumpukan plak di bagian dalam dinding arteri dapat menurunkan jumlah aliran darah ke otak. Stroke terjadi jika suplai darah ke otak terputus.
9. Kurang olahraga
10. Kegemukan
©2018 Merdeka.com/Pixabay
11. Penggunaan alkohol. Lebih dari 2 minuman per hari dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Pesta minuman keras merupakan salah satu penyebab stroke.
12. Obat-obatan ilegal. Penyalahgunaan obat IV (intravena) membawa risiko tinggi stroke akibat pembekuan darah (emboli serebral). Kokain dan obat-obatan lain juga berkaitan erat dengan stroke, serangan jantung, dan banyak masalah kardiovaskular lainnya.
13. Irama jantung yang tidak normal. Beberapa jenis penyakit jantung dapat meningkatkan risiko stroke. Memiliki detak jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium) adalah faktor risiko jantung yang paling kuat dan dapat diobati dari stroke.
14. Kelainan struktur jantung. Katup jantung yang rusak (penyakit jantung katup) dapat menyebabkan kerusakan jantung jangka panjang (kronis). Seiring waktu, ini dapat meningkatkan risiko stroke.
Faktor Risiko Stroke yang Tidak Dapat Dihindari
Berikut ini beberapa faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah dan dihindari:
1. Usia tua. Untuk setiap dekade kehidupan setelah usia 55 tahun, peluang Anda terkena stroke meningkat lebih dari dua kali lipat.
2. Jenis kelamin. Stroke lebih sering terjadi pada pria, namun kasus meninggal karena stroke lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria.
3. Riwayat stroke. Anda berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stroke kedua jika Anda pernah mengalami stroke sebelumnya.
4. Keturunan atau genetik. Kemungkinan stroke lebih besar terjadi pada orang yang keluarganya memiliki riwayat stroke. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengurangi risiko stroke, penting untuk mengontrol tekanan darah, kadar gula, kolesterol, dan melakukan kebiasaan dibawah ini!
Baca SelengkapnyaAnak muda wajib mengetahui berbagai faktor penyebab stroke, gejala, hingga cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaStroke pada anak adalah kejadian yang relatif jarang terjadi, tetapi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak.
Baca SelengkapnyaStroke dapat terjadi pada orang-orang muda, termasuk mereka yang masih dalam masa produktif.
Baca SelengkapnyaMengadopsi gaya hidup sehat dapat menurunkan kemungkinan terjadinya stroke. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah stroke melalui gaya hidup sehat!
Baca Selengkapnyadr. Harley Septian, Sp.Rad, Subsp.RI (K) menerangkan pentingnya mengenali tanda-tandanya.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Stroke Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit stroke.
Baca SelengkapnyaSejumlah faktor risiko terjadinya stroke di usia muda kerap tidak kita sadari sehingga terlanjur terjadi.
Baca SelengkapnyaStroke adalah ancaman serius bagi kesehatan, tetapi ada harapan karena 90 persen kasusnya dapat dicegah.
Baca SelengkapnyaKondisi kelainan irama jantung atau atrial fibrilasi (AF) bisa menyebabkan risiko terjadinya stroke.
Baca SelengkapnyaWaspada stroke dini yang siap menyerang kaum muda. Ketahui gejala dan cara menanganinya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah stroke pada usia muda, Dodik menganjurkan penerapan slogan 3O + 1D.
Baca Selengkapnya