Imbas Abrasi Laut, Harga Garam Petani Cirebon Anjlok Jadi Rp500 per Kilo
Merdeka.com - Banjir rob terjadi di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Bencana ini mengakibatkan aktivitas petani garam tradisional terdampak. Harga garam anjlok di angka Rp500 per kilogram.
Menurut salah satu petambak, Ismail, banjir dari Laut Jawa itu sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Kejadian ini mengakibatkan lingkungan sekitar rusak dan daerah produksi garam terkena abrasi.
"Sudah dua tahun ini sebagian petani garam kita menangis. Sebab tempat produksi terganggu abrasi hingga sebagian lahan garam mereka sering kali terendam laut pasang, akibatnya petani tidak bisa mengolah lahan mereka,” terang Ismail, Minggu (10/10), melansir dari Antara.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
-
Apa yang terjadi akibat Banjir Rob di Demak? Banjir rob membuat jalan raya terendam dan menimbulkan kemacetan. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 20-30 cm.Sementara di Desa Timbulsloko, Demak, ketinggian air ada yang mencapai 1 meter.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Kenapa Banjir Rob di Demak terjadi? Banjir rob terjadi karena kondisi halaman sekolah yang cukup rendah. Sehingga saat musim hujan, atau saat pasang air laut tiba, kondisi sekolah tersebut pasti tergenang. Kondisi itupun sudah terjadi selama setahun terakhir.
-
Kenapa banjir rob Demak terjadi? Dia menilai, banjir rob di Demak akibat dari kebijakan pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan jangka panjang. Seperti penambangan pasir laut, reklamasi, hingga pengambilan air tanah secara berlebihan.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Harga Anjlok di Angka Rp500 Per Kilo
Area tambak garam di wilayah pesisir Utara Cirebon ©2021 Youtube Kamarudin Adventure/editorial Merdeka.com
Area produksi garam tergenang akibat banjir, membuat para petani kesulitan memproduksi garam. Akibatnya, harga jual garam menjadi anjlok, hingga berada di angka Rp500 per kilogram.
Para penambak mengharapkan perhatian dari pemerintah, terutama dalam mengatasi abrasi, agar para petani garam bisa kembali normal.
"Harga garam anjlok sekali hanya Rp500 per kilogram. Kami mohon Pemerintah bisa segera menetapkan Harga Eceran Terendah (HET)," ungkap Ismail
Manfaatkan Alat Produksi Seadanya
Ismail menambahkan, selain anjloknya harga garam, petani juga kesulitan menghasilkan garam dengan metode geomembran karena keterbatasan sumber daya.
Menurutnya, harga satu gulung geomembran mencapai Rp5 juta, sedangkan untuk menghasilkan garam dengan kualitas baik dibutuhkan sebanyak 10 sampai 12 gulung per satu hektarnya.
“Jadi untuk 1 hektar saja setidaknya bisa membutuhkan 10-12 gulung geomembran. Petani akhirnya menggunakan plastik busa yang menghasilkan garam tidak maksimal," kata Ismail lagi.
Sempat Tak Berpenghasilan karena Abrasi
Senada dengan Ismail, petani garam lainnya, Insyaf mengatakan jika tahun lalu para petani tidak berpenghasilan sama sekali, akibat terjadinya abrasi tersebut.
"Tahun lalu terjadi banjir rob dari utara dan selatan, petani gagal panen dan tidak memiliki penghasilan,” tutur Insyaf.
Berdasarkan pantauan di lapangan, banjir rob dan abrasi yang terjadi di sekitar kawasan Pangenan dikarenakan tidak ada tanggul alami untuk mencegah air laut masuk ke areal tambak. Kondisi itu menyebabkan bibir pantai, hingga area pengolahan garam mengalami kerusakan.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaSebelumnya pada awal tahun harga per kwintal gabah senilai Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaHarga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca Selengkapnya