Jumlah Penduduk Capai 50 Juta, Ridwan Kamil Sebut Jabar Masih Kekurangan Puskesmas
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil mengakui jika wilayahnya masih membutuhkan banyak puskesmas untuk membantu pelayanan kesehatan di sana. Ia mengatakan jika fasilitas kesehatan terdekat terpantau masih kurang jika mengacu pada rasio pertumbuhan penduduk yang kini mencapai 50 juta jiwa.
Disampaikan Ridwan Kamil, dalam acara Satu Dekade Pencerah Nusantara yang digelar daring, Sabtu (5/11). Setidaknya saat ini Jawa Barat masih membutuhkan ribuan puskesmas baru untuk mengatasi ketimpangan rasio kebutuhan kesehatan.
"Kalau pakai teori jumlah, kita hanya punya seribu puskesmas, jadi rasionya terlalu kecil untuk 50 juta (penduduk). Jadi masih terlalu sedikit, maka Jawa Barat butuh beribu-ribu puskesmas baru," katanya, dikutip dari ANTARA, Minggu (6/11).
-
Apa fokus Pemkab Kutim di sektor kesehatan? Sementara itu, di sektor kesehatan, Kepala Dinas Kabupaten Kutai Timur, dr. Bahrani Hasanal menyampaikan pihaknya focus pada pencegahan dan screening stunting.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Apa yang diungkap oleh Ombudsman RI tentang puskesmas di Indonesia? Ombudsman RI mengungkapkan 4.770 puskesmas di Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang lengkap. Jumlah tersebut setara dengan 45,64 persen dari 10.454 puskesmas yang ada di Indonesia.
-
Kenapa Jokowi ingin segera melengkapi dokter spesialis di rumah sakit daerah? 'Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi,' kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
-
Bagaimana cara Jokowi ingin mengatasi kekurangan dokter spesialis? '2 mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yamg sebanyak-banyaknya dengan standar internasional,' tutur Jokowi.
-
Kenapa akses layanan kesehatan bagi peserta JKN di Maluku perlu ditingkatkan? Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh menyoroti peningkatan akses layanan bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi peserta JKN di Provinsi Maluku. Dirinya mengingatkan kepada seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Maluku untuk berinvestasi Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesehatan untuk wilayah kepulauan yang membutuhkan penanganan khusus.
Bantu Masyarakat Jaga Kesehatan
Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Akun Facebook Puskesmas Garuda ©2020 Merdeka.com
Dari penambahan fasilitas puskesmas itu, nantinya akan membantu meyakinkan masyarakat agar bisa tetap menjaga kesehatan. Hal ini tentunya harus ditunjang dengan pelayanan yang komprehensif dan terdepan.
"Itulah kami bertekad memperbanyak puskesmas seluas-luasnya dan meyakinkan masyarakat untuk mari jaga kesehatan. Kemudian, kita cukup dilayani dengan puskesmas yang sudah kita transformasi menjadi sebuah layanan terdepan dan komprehensif kepada masyarakat di seluruh pelosok negeri," lanjut dia.
Kendati demikian, Ridwan Kamil menyebut jika sejumlah kendala masih ditemui, terutama dari sisi anggaran. Untuk mengendalikan kekurangan itu, pihaknya akan terus menggencarkan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Sesuai dengan Transformasi Kesehatan Kemenkes
Selanjutnya, penambahan puskesmas ini juga sesuai dengan enam pilar transformasi kesehatan yang disampaikan Menteri Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Budi Gunadi Sadikin.
Pilar-pilar itu yakni: transformasi pelayanan secara primer, transformasi pelayanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi biaya kesehatan, transformasi sumber daya manusia bidang kesehatan serta transformasi teknologi dan kesehatan. "Saya dengar langsung dari Pak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa ada enam transformasi kesehatan di Tanah Air. Posyandu akan dijadikan puskesmas skala kecil dan puskesmas sendiri diperbanyak dan diperbesar," kata Ridwan.
Ditambahkan Ridwan Kamil, KPBU yang dilakukan Jabar adalah penyediaan bidang tanah yang fasilitasnya dibangun oleh swasta. Jabar sendiri saat ini masih fokus membangun empat RS baru, namun tetap terbuka bagi swasta untuk berinvestasi di bidang puskesmas.
"Sekarang sedang banyak KPBU, alhamdulillah, yaitu tanahnya dari pemerintah tapi membangunnya dari swasta. Ini sedang kita gencarkan," ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaGanjar Bicara Peningkatan Sektor Kesehatan: Butuh Peralatan Canggih, Dokter Harus Update Ilmu
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca SelengkapnyaMenkes menyebut idealnya per 1.000 penduduk di Indonesia ada satu dokter yang menangani
Baca SelengkapnyaRSUD Tamiang Layang harus memiliki dokter sepesialis untuk penyakit-penyakit kritikal.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.
Baca SelengkapnyaKurangnya dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meminta agar problem tersebut segera dicarikan solusinya.
Baca SelengkapnyaJokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menilai komentar tersebut menunjukkan tipikal netizen yang enggan mencari tahu informasi di internet.
Baca SelengkapnyaPembangunan puskesmas di 15 kelurahan telah masuk dalam perencanaan strategis (renstra) Dinkes DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat.
Baca Selengkapnya