Kini Jakarta Pakai Teknologi AI untuk Kurangi Kemacetan, Volume Kendaraan Diatur Lewat Lampu Merah
Lewat bantuan AI, volume kendaraan di Jakarta konon bisa dikurangi lewat lampu merah.
Lewat bantuan AI, volume kendaraan di Jakarta konon bisa dikurangi lewat lampu merah.
Kini Jakarta Pakai Teknologi AI untuk Kurangi Kemacetan, Volume Kendaraan Diatur Lewat Lampu Merah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) melalui dinas perhubungan setempat menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan. Disebut, kecerdasan buatan itu bisa membantu mengatur volume kendaraan yang melintas di titik yang dipasang. Penerapan AI ini memanfaatkan perantara lampu merah (traffic light), dan dipantau melalui ruang network operation center (NOC), Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Uji coba sendiri sudah berlangsung selama dua bulan belakangan. Berdasarkan data dari dishub, tercatat saat ini sudah 20 titik simpang ruas jalan yang menerapkan bantuan AI untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut. Berikut informasi selengkapnya.
Bisa Baca Kepadatan Arus Lalu Lintas
Dikutip dari YouTube Fokus Indosiar, Kamis (6/7) penerapan AI digunakan dishub setempat untuk membaca titik-titik yang terjadi kepadatan lalu lintas. Disebutkan bahwa AI dipasang di lampu merah, dan akan menangkap jumlah kendaraan yang melintas, yang disesuaikan dengan daya tampung jalan. “Sudah sampai 20 persen, efisiensi kemacetan di setiap titik yang dipasang AI ini. Jadi sistem ini akan menghitung kepadatan kendaraan yang melintas,” kata Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi beberapa waktu lalu.
Dipasang di Lampu Lalu Lintas
Kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Pemprov DKI saat ini telah terpasang di lampu-lampu lalu lintas ibu kota. Nantinya, AI bisa menangkap jumlah kepadatan kendaraan roda dua, roda empat maupun lebih di titik tersebut. Foto: Pixabay
Dari data yang masuk, pihak dishub akan menyesuaikan durasi lampu lalu lintas di titik yang padat itu. Jadi, saat titik tersebut ramai, lampu merah akan dinyalakan lebih cepat dibanding lampu hijau. Kendaraan tidak akan berlama-lama mengantre di simpang lampu merah, sehingga tidak terjadi pengularan kendaraan, secara real time.Mengetahui Kapasitas Jalan dengan Kepadatan Kendaraan
Disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Senin (3/7) lalu, teknologi AI bisa membantu pihaknya mengetahui kelayakan jalan secara daya tampung dan jumlah kendaraan yang melintas. Kemudian, AI juga bisa membantu prioritas melintas bagi rute kendaraan umum seperti bus Transjakarta. “Jadi ‘traffic light’ tersebut dapat melihat ‘kaki’ simpang mana yang padat, sehingga di titik itulah yang akan diberikan proritas lampu hiju yang lebih banyak, ” kata Syafrin Liputo, mengutip ANTARA.
Ada 20 Titik Simpang yang Dipasang AI
Sementara itu Dishub DKI Jakarta menyebut jika pihaknya telah memasang AI di sebanyak 20 titik ruas jalanan ibu kota. Jalan-jalan yang masuk kategori pemasangan AI adalah lokasi yang sehari-harinya mengalami kepadatan jumlah kendaraan. Foto: Pixabay
Beberapa Ruas Jalan yang Dipasangi AI:
1. Jl Jembatan 2 Raya - Jl. Tubagus Angke 2. Jl. Kyai Tapa- Jl. Daan Mogot (Grogol) 3. Jl.S Parman - Jl. Tomang Raya 4. Jl.S.Parman-Jl.KS.Tubun-Jl Gatot Subroto (Slipi) 5. Jl Gatot Subroto - Jl Rasuna Said (kuningan) 6. Jl.Gatot Subroto - Jl.Supomo (Pancoran) 7. Jl.MT haryono - Jl. sutoyo (Cawang Uki) 8. Jl. DI Panjaitan - Jl. kalimalang 9. Jl. Ahmad yani - Jl.Utan Kayu (Rawamangun) 10. Jl. Ahmad Yani- Jl.Pemuda - Jl. Pramuka
Selain jalan di atas, ada beberapa titik lain, di antaranya: 11. Jl. Ahmad Yani - Jl.H.Ten 12. Jl. Perintis Kemerdekaan - Jl. Letjen Suprapto 13. Jl. Senen Raya - Jl. Kwitang (Senen) 14. Jl. Gunung Sahari - Jl Wahidin 15. Jl. Gunung Sahari - Jl. Dokter Sutomo (MBAL) 16. Jl. Gunung Sahari - Jl Angkasa - jl Samanhudi 17. Jl. Gunung Sahari - Jl. Mangga Besar (kartini) 18. Jl. Gunung Sahari - Jl. Pangeran Jayakarta 19. Jl. Gunung Sahari – Jl. Mangga Dua 20. Jl. Perniagaan Raya - Jl.Pasar pagi flyover (Jembatan Lima)
Siap Menambah 40 Titik
Syafrin menambahkan jika pihaknya berencana menambah pemasangan teknologi AI di sebanyak 40 titik ruas jalan lainnya. Ini merupakan cara pihaknya untuk mengurangi kemacetan yang selalu terjadi di jalanan ibu kota. “Sistem terus belajar dari bulan April. Menurut pengamatan kami, ini sudah memberikan efek yang positif di 20 simpang yang sudah diatur," tutup Syafrin.