Kisah Lagu Halo-Halo Bandung, Berawal dari Ungkapan Rindu Ismail Marzuki Bersama Istri Kini Diduga Dibajak Malaysia
Lagu ini diduga dijiplak oleh salah satu tayangan kartun di Malaysia.
Lagu ini diduga dijiplak oleh salah satu tayangan kartun di Malaysia.
Halo-Halo Bandung jadi lagu sejarah terbaik yang diciptakan tokoh seni Ismail Marzuki pada 1946.
Lagu ini menggambarkan sisi perjuangan warga Bandung ketika mengusir penjajah yang berbuat sewenang-wenang.
Menariknya, lagu ini diketahui lebih dari sekedar bentuk perjuangan, melainkan sebuah ungkapan romantisme dari sang pencipta.
Namun belakangan, lagu ini tampil di sebuah kartun anak-anak milik negara Malaysia dengan lirik dan judul yang diduga diubah. Berikut informasinya.
Mengutip laman Pemkot Bandung, Selasa (12/9), lagu ini rupanya lebih dari semangat perjuangan karena dibuat khusus oleh Ismail Marzuki untuk sang istri, Euis Zuraidah.
Disebutkan bahwa lagu Halo-Halo Bandung ini menunjukkan rasa rindu yang sentimental dari Ismail Marzuki kepada sang istri saat keduanya berada di kota kembang itu.
Lagu ini mengindikasikan bahwa Bandung ketika itu penuh kenangan, di tengah situasi darurat perang kemerdekaan.
Lirik Halo-Halo Bandung diketahui berangkat dari keadaan Ismail Marzuki bersama sang istri yang terpaksa mengungsi ke Bandung untuk menghindari pendudukan Inggris dan Belanda di Jakarta.
Namun saat di Bandung, muncul ultimatum dari pihak Inggris agar pejuang Indonesia segera meninggalkan Bandung.
Sebagai balasannya, para pejuang membakar banyak gedung dan rumah di seluruh penjuru Bandung selatan pada 24 Maret 1946. Peristiwa itu yang kemudian dikenal sebagai “Bandung Lautan Api”.
Kondisi itu membuat Ismail Marzuki dan Euis kembali ke Jakarta serta mencari tempat berlindung yang aman. Setelahnya, Ismail Marzuki selalu mengenang keadaan darurat itu bersama istrinya hingga mendorongnya membuat lagu Halo-Halo Bandung.
Menurut informasi, saat itu lagu Halo-Halo Bandung versi awal masih menggunakan bahasa Sunda dan belum memuat unsur patriotis.
Selain Halo-Halo Bandung, Ismail Marzuki juga menciptakan lagu lainnya bertemakan seputar Bandung yakni, Bandung Selatan di Waktu Malam dan Saputangan dari Bandung Selatan.
Besarnya dampak peristiwa Bandung Lautan Api menginspirasi Ismail Marzuki untuk mengubah liriknya menjadi lebih patriotis.
Ia kemudian mengganti dua bait terakhir liriknya menjadi “Sekarang Telah Menjadi Lautan Api, Mari Bung Rebut Kembali”.
(Foto: Pemkot Bandung)
Sampai saat ini lagu tersebut menjadi lambang perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kekuasaan dari tangan penjajah.
Belakangan lagu Halo-Halo Bandung diduga dijiplak oleh Malaysia melalui sebuah tayangan kartun anak.
Mengutip Instagram Info Jawa Barat, terdapat sejumlah bait yang diganti oleh si pembuat video menjadi Halo-Halo Kuala Lumpur. Video ini sebelumnya diunggah di akun YouTube Lagu Kanak TV.
“Hello Kuala Lumpur-Ibu kota keriangan. Hello Kuala Lumpur- Kota Kenang-kenangan. Sudah lama aku-Tidak berjumpa denganmu. Sekarang sudah semakin maju- Aku suka sekali.”
Kondisi ini membuat warganet meradang dan menganggap kreator video dari Malaysia menjiplak lagu Halo-Halo Bandung karena nada dan baitnya sangat mirip.
(Foto: YouTube Lagu Kanak TV)
Dia menyarankan agar hak paten dan hak cipta didaftarkan guna memberi kepastian secara hukum.
Baca SelengkapnyaViral lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki diduga dijiplak oleh Malaysia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Malaysia datang jauh-jauh ke Garut untuk kunjungi rumah keluarga janda cantik dan membawa banyak oleh-oleh untuk keluarga.
Baca SelengkapnyaBeredar video animasi dari Malaysia berisi lagu Hello Kuala Lumpur yang diduga menjiplak lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan Selamat Hari Kebangsaan Malaysia ke-66.
Baca SelengkapnyaTiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu merupakan warga Kota Lhokseumawe, masing-masing berinisial RM (50), HU (41) dan DA (25).
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan asal Malaysia yang kaget saat mendengar lagu sedih Malaysia malah diubah aransemennya jadi dangdut koplo.
Baca SelengkapnyaViral lagu anak-anak Malaysia dituding memiliki kemiripan dengan Halo-Halo Bandung. Lagu ini mendapatkan kecaman warganet.
Baca SelengkapnyaDubes Indonesia untuk Malaysia, Hermono menyatakan bahwa isu perlindungan PMI dan penyelesaian tapal batas menjadi prioritas utama Anwar.
Baca Selengkapnya