Makna di Balik Tradisi Unik Buka Pintu di Cilegon, Simbol Dimulainya Kehidupan Rumah Tangga
Tradisi ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan baru yaitu kehidupan rumah tangga.
Tradisi ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan baru yaitu kehidupan rumah tangga.
Makna di Balik Tradisi Unik Buka Pintu di Cilegon, Simbol Dimulainya Kehidupan Rumah Tangga
Tradisi Perkawinan di Indonesia
Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin yang dimiliki antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan langgeng.
Perkawinan di Indonesia sendiri memiliki beragam tradisi yang dijalankan.
Tiap daerah atau kepercayaan bisa jadi memiliki tradisi mereka tersendiri dalam menangani persoalan perkawinan.
-
Bagaimana tradisi lamaran berkembang? Sekitar tahun 1930-an, prosesi laki-laki melamar kekasihnya banyak dilakukan oleh masyarakat Eropa yang kemudian berkembang ke daerah lain.
-
Mengapa Ritual Laluhan diadakan? Damang Kepala Adat Kecamatan Selat, Manli, mengatakan bahwa acara itu menggambarkan kegigihan masyarakat adat Dayak dalam mempertahankan wilayah dari gangguan musuh. Lemparan tombak juga diartikan sebagai menombak segala macam kesialan dan hal yang tidak baik lainnya.
-
Apa yang dimaksud dengan Ritual Laluhan? Upacara Laluhan sendiri merupakan sebuah ritual adat yang menggambarkan kegigihan Suku Dayak Ngaju dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh.
-
Kapan tradisi ini dimulai? Tradisi undangan berhadiah kopi saset hingga bumbu masak telah lama digunakan masyarakat Majalengka sebelum melangsungkan hajatan.
-
Bagaimana Ritual Laluhan dilaksanakan? Acara tersebut diawali dengan sejumlah kapal yang salah satunya ditumpangi Pejabat Bupati Kapuas, berlayar mengarungi Sungai Kapuas dari Dermaga Sei Pasah menuju Dermaga Danumare. Sementara pejabat dan masyarakat lainnya menunggu di Dermaga Danumare dengan batang suli yang siap dilemparkan. Saat kapal melintas, perangpun dimulai. Penumpang kapal dan masyarakat yang berada di dermaga saling melempar tombak dari batang suli. Ujung dari batang suli itu telah ditumpulkan sehingga tidak membahayakan.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
Tradisi Ya Lail Masyarakat Cilegon
Seperti halnya dengan tradisi perkawinan Yalil atau Ya Lail atau buka pintu yang dimiliki oleh masyarakat Cilegon.
Tradisi Yalil atau Ya Lail merupakan sebuah tradisi yang masuk ke dalam tahapan pesta perkawinan yang dipraktikkan oleh Masyarakat di Kampung Pakuncen, Cilegon, Serang, Provinsi Banten.
Tradisi ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan baru yaitu kehidupan rumah tangga bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan yang diadakan setelah akad nikah berlangsung.
(Foto : istockphoto.com)
Tradisi Yalil/Ya Lail/Buka Pintu
Mengutip dari jurnal Tradisi Buka Pintu dalam Perkawinan Masyarakat Banten Studi terhadap Tradisi Ya Lail di Kampung Pakuncen Ciwedus, Cilegon yang ditulis oleh Dayan Fithoroini, tradisi yalil merupakan tanda kedatangan mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan untuk pertama kalinya dan simbol penerimaan keluarga mempelai perempuan terhadap mempelai laki-laki.
Tradisi ini dinamakan tradisi yalil karena ketika acara berlangsung, terdapat pembacaaan yang dilakukan oleh fakih di sana dengan lafadz awal berbunyi “Yalil”.
Bagi Masyarakat setempat sendiri, “Yalil” memiliki makna saling menyambut, saling pasrah, dan menerima dari keluarga laki-laki maupun perempuan.
Tradisi Yalil atau Ya Lail atau Buka Pintu yang dilakukan oleh masyarakat Pakuncen ini memiliki dua fungsi penting yang terkandung di dalamnya, yaitu :
1. Nasihat
Tradisi Buka Pintu mengandung makna sebagai nasihat dan simbol bagi mempelai laki-laki dan perempuan dalam memulai serta menjalani kehidupan bersama.
Dalam pelaksanaannya, tradisi ini menandakan kedatangan mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan untuk pertama kalinya sebagai tanda keinginan untuk menjalin hubungan keluarga.
2. Dimulainya Kehidupan Baru
Tradisi Buka Pintu juga berfungsi sebagai simbol dimulainya kehidupan bersama sebagai pasangan.
Jika dalam proses perkawinan tidak ada tradisi buka pintu, hal ini diartikan bahwa pengantin pria tidak sungguh-sungguh masuk menjadi bagian dari keluarga mempelai perempuan.
(Foto : istockphoto.com)
Ketika tradisi dilakukan, pengantin perempuan akan duduk terbalik dengan pengantin laki-laki.
Keduanya dihalingi oleh kain penghalang yang menjadi syarat sekaligus ciri khas adat tersebut. Keduanya dipisahkan oleh kain penutup.
Setelah fakih menyelesaikan bacaannya selama kurang lebih 15 menit, di sini lah kain penghalang yang digunakan dapat dilepas.
Pelepasan ini menjadi tanda bahwa kedua mempelai sudah benar-benar resmi menjadi pasangan suami-istri dan siap untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
(Foto : istockphoto.com)