Mengenal Tardive Dyskinesia, Efek Samping Obat yang Sebabkan Gerakan Tak Terkendali
Tardive dyskinesia adalah gangguan yang menyebabkan gerakan tak terkendali pada wajah atau bagian tubuh lainnya.


Mengenal Tardive Dyskinesia, Efek Samping Obat yang Sebabkan Gerakan Tak Terkendali
Tardive dyskinesia (TD) adalah gangguan gerakan yang menyebabkan gerakan tidak terkendali, seperti gerakan lidah yang berulang, mengunyah atau menghisap, hingga menggerakkan kepala tanpa sadar. Kondisi ini mungkin juga melibatkan gerakan pada anggota badan atau batang tubuh.

Tardive dyskinesia disebabkan oleh penggunaan obat neuroleptik jangka panjang serta obat lain yang meningkatkan kepekaan otak terhadap neurotransmitter dopamin. Obat neuroleptik adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati psikosis pada skizofrenia, gangguan bipolar, dan jenis gangguan psikotik lainnya.
Gejala Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia menyebabkan gerakan dan tics yang berulang, tidak disengaja dan tanpa tujuan. Gerakan-gerakan ini sering terjadi di bagian wajah, seperti: • Gerakan mengunyah atau menghisap • Meringis • Mengecap bibir • Mengerucutkan bibir • Mata berkedip cepat • Memainkan lidah Orang dengan tardive dyskinesia juga dapat melakukan gerakan yang tidak terkendali di lengan, kaki dan dada, termasuk gerakan jari kaki, goyangan pinggul dan gerakan jari yang tidak terkendali yang terlihat seolah-olah orang tersebut sedang memainkan gitar atau piano yang tidak terlihat.
Penyebab Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia adalah efek samping yang sangat serius dari obat antipsikotik, terutama karena penggunaan antipsikotik tipikal. Meskipun lebih kecil kemungkinannya, antipsikotik yang lebih baru dan atipikal juga dapat menyebabkan gangguan tersebut.

Siapa saja yang berisiko?
Siapa pun yang menggunakan obat neuroleptik untuk waktu yang lama dapat mengembangkan tardive dyskinesia, tetapi beberapa individu memiliki risiko yang lebih besar, seperti: • Wanita (ya, wanita berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini disbanding pria.) • Orang di atas usia 55 tahun • Orang dengan diabetes • Orang dengan gangguan mood • Orang dengan kondisi neurologis lainnya
Pengobatan dan Perawatan Tardive Dyskinesia
Jika Anda didiagnosis menderita tardive dyskinesia, mengurangi dosis atau menghentikan pengobatan yang menyebabkan kondisi tersebut dapat menyelesaikan masalah Anda. Namun, pendekatan ini juga dapat menyebabkan gejala memburuk. Jika gejalanya memburuk, gejala tersebut pada akhirnya akan hilang atau dapat berlanjut tanpa batas waktu. Untuk hasil terbaik, penting untuk didiagnosis dan mendiskusikan pengobatan sedini mungkin.
Obat-obatan Sejumlah obat telah digunakan untuk mencoba mengendalikan gejala tardive dyskinesia termasuk: • Austedo (deutetrabenazine) • Botox (toksin botulinum) • Clozaril (clozapine) • Ingrezza (valbenazine) • Klonopin (clonazepam) Perawatan Lainnya Bagi mereka yang memiliki gejala parah, stimulasi otak dalam juga dapat dicoba. Meski umumnya digunakan untuk penderita Parkinson, stimulasi otak dalam melibatkan penanaman elektroda di area tertentu di otak untuk menghasilkan stimulasi listrik yang mengatur impuls abnormal. Para peneliti sedang mempelajari cara baru untuk mengobati tardive dyskinesia, yang mungkin termasuk antioksidan seperti vitamin E, minyak dedak beras merah dan kurkumin.