Mengenal Tardive Dyskinesia, Efek Samping Obat yang Sebabkan Gerakan Tak Terkendali
Tardive dyskinesia adalah gangguan yang menyebabkan gerakan tak terkendali pada wajah atau bagian tubuh lainnya.
istockphoto.comMengenal Tardive Dyskinesia, Efek Samping Obat yang Sebabkan Gerakan Tak Terkendali
Tardive dyskinesia (TD) adalah gangguan gerakan yang menyebabkan gerakan tidak terkendali, seperti gerakan lidah yang berulang, mengunyah atau menghisap, hingga menggerakkan kepala tanpa sadar. Kondisi ini mungkin juga melibatkan gerakan pada anggota badan atau batang tubuh.
Tardive dyskinesia disebabkan oleh penggunaan obat neuroleptik jangka panjang serta obat lain yang meningkatkan kepekaan otak terhadap neurotransmitter dopamin. Obat neuroleptik adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati psikosis pada skizofrenia, gangguan bipolar, dan jenis gangguan psikotik lainnya.
-
Apa itu gangguan kontrol impuls? Kontrol impuls adalah jenis gangguan mental yang menyebabkan penderitanya sering melakukan tindakan di luar norma.
-
Mengapa gangguan kontrol impuls berbahaya? Gangguan kontrol impuls jika tidak segera diatasi bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
-
Mengapa misokinesia membuat seseorang merasa terganggu? 'Ketika Anda melihat seseorang terluka, Anda mungkin merasa meringis karena rasa sakit mereka tercermin di otak Anda,' kata Jaswal. Dengan kata lain, orang yang rentan terhadap misokinesia mungkin secara tidak sadar berempati dengan fidgeter, namun dengan cara yang negatif.
-
Bagaimana Parkinson memengaruhi gerakan? Penyakit ini ditandai dengan penurunan bertahap fungsi saraf yang mempengaruhi pergerakan tubuh.
-
Bagaimana penyalahgunaan obat bisa membahayakan? Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang.
-
Kenapa hiperaktif ADHD bisa terjadi? Dijelaskan bahwa para ahli masih belum mengetahui secara pasti penyebab hiperaktif ADHD sampai saat ini. Akan tetapi, masalah kesehatan mental dapat muncul akibat adanya ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) dalam otak.
Gejala Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia menyebabkan gerakan dan tics yang berulang, tidak disengaja dan tanpa tujuan. Gerakan-gerakan ini sering terjadi di bagian wajah, seperti: • Gerakan mengunyah atau menghisap • Meringis • Mengecap bibir • Mengerucutkan bibir • Mata berkedip cepat • Memainkan lidah Orang dengan tardive dyskinesia juga dapat melakukan gerakan yang tidak terkendali di lengan, kaki dan dada, termasuk gerakan jari kaki, goyangan pinggul dan gerakan jari yang tidak terkendali yang terlihat seolah-olah orang tersebut sedang memainkan gitar atau piano yang tidak terlihat.
Penyebab Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia adalah efek samping yang sangat serius dari obat antipsikotik, terutama karena penggunaan antipsikotik tipikal. Meskipun lebih kecil kemungkinannya, antipsikotik yang lebih baru dan atipikal juga dapat menyebabkan gangguan tersebut.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan tardive dyskinesia meliputi: • Klorpromazin • Haloperidol • Tioridazin Kondisi ini juga dapat terjadi sebagai efek samping dari beberapa obat antiepilepsi, antidepresan, antiemetik, dan antikolinergik. Sebagian besar kasus tardive dyskinesia disebabkan oleh penggunaan antipsikotik (neuroleptik), namun kategori obat lain seperti obat antimual tertentu dan obat psikiatri lainnya, juga dikaitkan dengan perkembangan tardive dyskinesia.Siapa saja yang berisiko?
Siapa pun yang menggunakan obat neuroleptik untuk waktu yang lama dapat mengembangkan tardive dyskinesia, tetapi beberapa individu memiliki risiko yang lebih besar, seperti: • Wanita (ya, wanita berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini disbanding pria.) • Orang di atas usia 55 tahun • Orang dengan diabetes • Orang dengan gangguan mood • Orang dengan kondisi neurologis lainnya
Pengobatan dan Perawatan Tardive Dyskinesia
Jika Anda didiagnosis menderita tardive dyskinesia, mengurangi dosis atau menghentikan pengobatan yang menyebabkan kondisi tersebut dapat menyelesaikan masalah Anda. Namun, pendekatan ini juga dapat menyebabkan gejala memburuk. Jika gejalanya memburuk, gejala tersebut pada akhirnya akan hilang atau dapat berlanjut tanpa batas waktu. Untuk hasil terbaik, penting untuk didiagnosis dan mendiskusikan pengobatan sedini mungkin.
Obat-obatan Sejumlah obat telah digunakan untuk mencoba mengendalikan gejala tardive dyskinesia termasuk: • Austedo (deutetrabenazine) • Botox (toksin botulinum) • Clozaril (clozapine) • Ingrezza (valbenazine) • Klonopin (clonazepam) Perawatan Lainnya Bagi mereka yang memiliki gejala parah, stimulasi otak dalam juga dapat dicoba. Meski umumnya digunakan untuk penderita Parkinson, stimulasi otak dalam melibatkan penanaman elektroda di area tertentu di otak untuk menghasilkan stimulasi listrik yang mengatur impuls abnormal. Para peneliti sedang mempelajari cara baru untuk mengobati tardive dyskinesia, yang mungkin termasuk antioksidan seperti vitamin E, minyak dedak beras merah dan kurkumin.