Mitos di Balik Indahnya Curug Orok di Garut, Ternyata Hanya Rekayasa Belanda
Curug ini punya nama yang unik dan lekat dengan mitosnya.

Curug ini punya nama yang unik dan lekat dengan mitosnya.

Mitos di Balik Indahnya Curug Orok di Garut, Ternyata Hanya Rekayasa Belanda

Keindahan Curug Orok di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat sangat sayang untuk dilewatkan.
Rimbunnya pepohonan khas dataran tinggi serta sejuknya udara di sekitar, karib menemani siapapun yang datang.
Selain itu, aliran sungai di lokasi juga jernih, dengan arus yang tak begitu deras. Ini tentu memudahkan siapapun yang ingin bermain air di sana.
Tak sampai di situ, ternyata Curug Orok juga memiliki kisah menarik dari sejarahnya yang konon merupakan rekayasa Belanda di zaman penjajahan.
Penasaran? simak pesona Curug Orok yang penuh daya tarik di Kabupaten Garut berikut ini.
Satu tempat banyak air terjun
Mengutip YouTube Adrasa ID, Senin (28/8), Curug Orok sendiri memiliki air terjun yang lebih dari satu.
Di sana, terdapat air terjun utama dengan limpahan air yang cukup besar, serta beberapa air terjun kecil yang menghiasi tebing hijau di sana.
Keberadaan empat air terjun sendiri sukses mencuri perhatian para wisatawan yang sedang berlibur di sana.

Terdapat area rerumputan untuk piknik
Berwisata ke Curug Orok rasanya tak lengkap jika tidak melakukan aktivitas berpiknik. Sekitar sumber air terjun terdapat area rumput yang cukup luas dan nyaman untuk sekedar menggelar tikar sembari menikmati makanan.
Di sekelilingnya juga terdapat pepohonan kecil yang rimbun, dan meneduhkan.
Terdapat kolam renang
Sedikit turun ke bawah, pengunjung bisa mendapati adanya kolam renang buatan dengan lantai keramik.
Airnya sudah tentu langsung mengalir dari sungai yang bersumber dari air Curug Orok di sisi atas.
“Di sini terdapat kolam air untuk berenang,” kata sang kreator di kanal Adrasa ID, seperti dipantau Merdeka

Mitos Curug Orok
Mengutip Instagram Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia @asppijabar, penamaan Curug Orok sendiri disebut-sebut berdasarkan mitos yang berkembang di warga sekitar.
Konon, dikabarkan ada seorang wanita yang baru melahirkan dan membuang bayinya dari atas air terjun.
Orok sendiri dalam bahasa Sunda artinya bayi baru lahir, sehingga dalam bahasa Indonesia, Curug Orok berarti air terjun bayi.
Sesuai dengan cerita yang berkembang di masyarakat pada tahun 1968, air terjun ini pun diberi nama Curug Orok.
Ternyata sejarahnya merupakan rekayasa Belanda
Mitos ini kemudian terus berkembang dan dipercaya warga. Namun terdapat kisah di balik mitos tersebut.
Diketahui, cerita pembuangan bayi oleh seorang wanita di masa silam ternyata merupakan rekayasa dari tentara Belanda.
Para penjajah itu konon menjadikan kawasan hutan di dekat curug sebagai gudang senjata, sehingga agar kerahasiaannya tetap terjaga, mereka mengarang cerita sehingga tidak ada warga yang mendatangi lokasi.

Terbengkalai
Sayangnya keindahan curug ini tidak dibarengi dengan perawatan yang memadai. Curug Orok kini tampak terbengkalai dengan hilangnya beberapa atap gazebo dan tidak terawatnya fasilitas kolam renang, sampai penginapan. Namun, tak perlu khawatir, karena Curug Orok masih tidak kehilangan pesonanya seperti sebelum pandemi Covid-19.
Harga tiket masuk ke Curug Orok sendiri sangat ramah di kantong, yakni Rp17 ribu, dengan jam operasional mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Untuk lokasi persisnya, Curug Orok berada di Desa Cikandang, Cikajang, dengan jarak tempuh sekitar 1 jam, 15 menit dari pusat kota Kabupaten Garut.