Pemkot Tangerang Berencana Bangun Pusat Penanganan Stunting, Begini Kata Wali Kota
Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya memutus mata rantai stunting di kalangan masyarakat. Demi memfokuskan penyelesaian masalah tersebut, pihak pemkot berencana membuat pusat penanganan stunting yang berlokasi di rumah sakit.
Disampaikan Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, penanganan yang terfokus di rumah sakit akan mempermudah pemantauan upaya pengentasan masalah stunting di wilayahnya.
"Kalau perlu kita buatkan pusat penanganan stunting, bisa di RSUD atau di Ar-Rahmah Sari Asih, tolong Dinkes dan Bappeda hal itu dikaji," kata Arief R Wismansyah, Rabu (29/5), dilansir dari ANTARA.
-
Apa tujuan Kemenkes dalam mengatasi stunting? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Bagaimana Pemkot Bandung menurunkan angka stunting? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Bagaimana cara Kota Bandung menurunkan angka stunting? Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk menurunkan kasus stunting. Salah satu langkahnya adalah melalui kolaborasi pentahelix dan rembug stunting.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Apa target penurunan stunting di Bandung? Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
-
Siapa yang terlibat dalam penanganan stunting? Hasto berbagi strategi penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh.
Orang Tua akan Diberikan Pendampingan
Ilustrasi pertumbuhan anak
©Shutterstock
Arief menilai, masalah kurang gizi kronis itu perlu penanganan khusus sehingga pihaknya meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar mengkaji anggaran dalam penanganan stunting di Kota Tangerang.
"Anak-anak stunting itu kan tentunya pasti butuh perhatian dan penanganan khusus ya, karena itu perlu kita bantu, semua perlu kita kasih makan dengan gizi seimbang, makanya harus dikaji anggarannya," jelasnya.
Menurut Arief, upaya penanganan stunting perlu keterlibatan semua pihak. Itu sebabnya penanganan stunting di wilayahnya akan melibatkan pendampingan dari orang tua.
"Masalahnya kita tahu kok, masalahnya ada di pola asuh. Karena anak yang baru lahir itu kan polos, mereka dari lahir sampai balita sangat berharap kepada kemampuan orang tuanya. Jadi harus kita berikan pendampingan dan pelatihan agar tidak salah dalam memberikan gizi kepada anak," katanya.
Angka Stunting di Kota Tangerang Terus Turun
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang, angka stunting di wilayah ini terus menunjukkan penurunan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni, pada tahun 2018 angka stunting sebesar 19,1 persen, dan turun menjadi 15,3 persen pada tahun 2021.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka stunting Provinsi Banten sebesar 24,5 persen, bahkan juga lebih rendah dari angka nasional sebesar 24,4 persen. “Namun, upaya percepatan penurunan stunting masih perlu terus dilakukan oleh Kota Tangerang, khususnya untuk mencapai target nasional yaitu sebesar 14 persen pada tahun 2024. Dengan Rembuk Stunting kita menyatukan persepsi dan membangun komitmen bersama, untuk sama-sama bergerak menyelesaikan kasus kurang gizi kronis pada anak,” katanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPanelis bertanya kepada Cawagub Ade Sumardi tentang cara menurunkan prevalensi anak stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Banten.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga mengapresiasi langkah-langkah Pemkot Semarang dalam upaya pemenuhan kebutuhan sumber pangan.
Baca SelengkapnyaSalah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah mengunjungi kepada berisiko stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca Selengkapnya