Polres Sukabumi Beri Perhatian Dua Jalur Ini Jelang Ramadan, Rawan Gangguan Keamanan

Merdeka.com - Pihak kepolisian dari Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat melakukan pemantauan ruas-ruas jalur di wilayahnya menjelang bulan Ramadan. Menurut polisi, jalanan yang dipantau itu dinilai rawan gangguan keamanan, kemacetan sampai kecelakaan.

Disampaikan Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin, Kamis, (16/3) pemantauan ini sekaligus untuk persiapan penempatan pos agar lalu lintas kondusif termasuk saat lebaran tahun ini.

"Pemantauan yang kami lakukan ini sebagai kesiapan pengamanan, salah satunya melakukan pengecekan terhadap jalur maupun lokasi pos pengamanan pada Operasi Ketupat Lodaya 2023," kata Zainal, mengutip ANTARA.

Dua Jalur yang Jadi Perhatian Polisi

Ilustrasi pengamanan jalur mudik ©2020 Merdeka.com/Arie Basuki

Berdasarkan pemantauan polisi, setidaknya terdapat dua titik yang menjadi perhatian pihaknya untuk dijadikan sebagai pos pengamanan.

Menurut Zainal, letaknya berada di daerah perbatasan antara Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, yakni di jalur yang masuk Kecamatan Sukalarang Sukabumi dan dekat Terminal KH A Sanusi, yang merupakan tempat transit kendaraan umum tipe A di Kota Sukabumi.

Senada, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih kegiatan pemantauan ini merupakan upaya kesiapan pihaknya untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di bulan suci Ramadan. Ini sekaligus mempersiapkan Operasi Ketupat Lodaya 2023 mendatang.

Persiapan Agar Ramadan Kondusif

Astuti menambahkan bahwa pihaknya ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga di wilayah hukumnya saat menjalankan ibadah puasa yang dimulai pekan depan.

Pihak kepolisian akan diterjunkan di daerah-daerah yang berpotensi terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) seperti rawan kecelakaan hingga kriminalitas dan kemacetan.

"Kami berharap pada pelaksanaan Ramadhan tahun ini tidak ternoda oleh kegiatan negatif yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," katanya lagi.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, pihaknya juga menggandeng tokoh agama, masyarakat sekitar dan para pemuda di wilayahnya masing-masing. Mereka juga diminta untuk melaporkan setiap kejadian atau aktivitas yang mengarah ke gangguan di masyarakat. (mdk/nrd)