Puisi Berantai 3 Orang Lucu Anak SD, Jadi Hiburan bersama Teman
Puisi berantai 3 orang yang lucu mengandung unsur humor dan candaan yang cerdas, dengan karakter atau situasi yang berbeda yang dijalin bersama.
Jika bosan dengan puisi yang biasa, coba baca puisi berantai 3 orang lucu anak SD ini bersama teman.
Puisi Berantai 3 Orang Lucu Anak SD, Jadi Hiburan bersama Teman
Puisi berantai adalah sebuah bentuk puisi yang melibatkan beberapa orang dalam proses penulisannya. Setiap orang menulis bagian dari puisi tersebut secara bergantian, dengan setiap penulis melanjutkan bait dari penulis sebelumnya.
Hal ini menciptakan sebuah karya yang koheren dan serasi, meskipun setiap bagian mungkin memiliki gaya atau nada yang berbeda karena perbedaan penulisnya.
-
Apa itu puisi berantai 4 orang lucu? Puisi berantai didefinisikan sebagai gabungan dari beberapa puisi dan dibacakan orang dengan tema atau peran yang berbeda. Setiap orang akan bergantian membaca puisi berantai tiap satu baitnya.
-
Kenapa puisi berantai 4 orang lucu bisa jadi hiburan? Meski hanya berbentuk kalimat sederhana, akan tetapi puisi berantai bisa mengundang gelak tawa hingga membuat pikiran menjadi tenang kembali.
-
Bagaimana cara puisi berantai islami lucu 3 orang disampaikan? Dibawakan oleh beberapa orang, puisi berantai dapat menyuguhkan penampilan yang variatif dan tidak monoton.
-
Bagaimana cara membaca puisi berantai 4 orang lucu? Setiap orang akan bergantian membaca puisi berantai tiap satu baitnya.
-
Kenapa puisi berantai islami lucu 3 orang bisa menghibur? Jika penasaran, terdapat beberapa contoh puisi berantai Islami lucu 3 orang yang menghibur dan penuh makna.
-
Siapa saja yang berperan dalam puisi berantai 4 orang lucu? Pujangga cinta : Dikeheningan malam… Terdiam ku sendiri melihat bayanganmu bak sang rembulan yang mengintip malu di balik jendela kamarku. Oh kekasihku dirimu yang cantik manis dan lembut seperti…….Tukang Sate : Kambing yang montok…. berbulu tebal dan gemuk segemuk badak… Kan ku jadikan sate dank u bakar dengan….Panglima Perang : Granat dan bom yang meledak-ledak, ku lihat musuh di balik benteng nan jauh disana. Aku siap, musuh datang dengan membawa…. Bintang Sepak Bola : Bola, dank u tending dengan sekuat tenaga. Ku oper pada kawanku. Bola semakin kencang dan siap ku tendang pada….
Biasanya, puisi berantai ini ditulis dengan tema yang sama dan seringkali mengandung dialog atau bantahan antar penulis untuk memperkaya karya tersebut. Puisi berantai bisa serius, penuh emosi, atau bahkan lucu dan menghibur.
Contoh puisi berantai 3 orang yang lucu biasanya mengandung unsur humor dan candaan yang cerdas, seringkali dengan karakter atau situasi yang berbeda yang dijalin menjadi satu cerita yang koheren.
Dalam artikel ini, kami akan sampaikan beberapa contoh puisi berantai 3 orang lucu anak SD yang siap menghibur Anda.
Puisi Berantai 3 Orang Lucu antara Caleg, Petani, Maling
Caleg : Kan aku cerdaskan bangsa, untuk Indonesia tercinta. Namun, semuanya bisa kita lakukan jika bersama sama. Karena …..
Petani : Karena uang sudah di lipat di bawah meja, hingga meja pun tak bisa melihatnya. Sudah letih menggarap sawah, hasil tak ada, pajak pun hanya mengenyangkan perut pejabat yang seperti …..
Maling : Monyet, aku terbiasa disebut monyet, panjang tangan dan sebutan indah lainnya. Nyawa menjadi pertaruhan, demi sesuap nasi untuk mengenyangkan…..
Petani : Perut pejabat gendut – gendut, dalam perutnya ada emas rakyat, ada beras petani ada pajak para pedagang kecil… Lihat kami, sengsara merasakan…..
Caleg : Kebahagiaan besar untuk kami, mampu memperjuangkan hak – hak para petani, hak – hak kaum buruh yang terinjak-injak, hak – hak para anak – anak generasi bangsa, untuk para koruptor, akan ku …….
Maling : Biarkan. Walau aku disebut monyet, maling atau apalah. Anak – anakku butuh sesuap nasi, butuh lembaran bergambar soekarno untuk pendidikan nya, hanya sebatas ayam tetangga, aku bisa di…….
Caleg : Hukum mati. Hukum mati. Hukum mati. Untuk mereka yang sudah menggelapkan uang rakyat, mari kita….
Petani : Potong. lalu tinggal di cangkul dan terus seperti itu. Akan tetapi pupuk kain naik harganya, adakah para pejabat memikirkan nasib kami para petani, di sini kami terseok – seok di antara tanaman padi di sana mereka….
Caleg : Mencuri uang rakyat.
Puisi Berantai 3 Orang Lucu antara Kuli Bangunan, Penjual Burung, dan Pemuja Wanita
Kuli Bangunan : Aku adalah seorang kuli bangunan,,,
Penjual Burung : Aku adalah seorang penjual burung,,,
Pemuja Wanita : Aku adalah seorang yang sedang jatuh cinta,,,
Kuli Bangunan : Dalam hamparan tanah yang kosong itu ku buat sebuah bangunan untuk,,,
Penjual Burung : Burungku dia lucu sekali setiap pagi pagi aku kasih makan dan tiap pagi juga aku masukan,,,
Pemuja Wanita : Celana pacar ku ketat sekali seperti satlantaz briptu norman, yang body nya kekar seperti,,,
Kuli Bangunan : Linggis, martil, cetok, seperti alat bangunan untuk,,,
Penjual Burung : Sangkar burung ku, dan jelek sekali. akan aku ganti dengan, sehingga dibutuhkan besi dan seng untuk,,,
Pemuja Wanita : Calon mertua ku. kerjaannya marah – marah saja, tiap pagi minum kopi dan sarapannya,,,
Kuli Bangunan : Pasir, semen aku campur dgn air, kan aku aduk untuk,,,
Penjual Burung : Memoles burung ku, sangat indah sekali, sehingga semua terpesona pada burung ku, dan sering kali kau mengelus – elus,,,
Pemuja Wanita : Hidung pacar ku, mancung seperti pinokio, lesung di pipi nya menambah ketampanan nya, aku berat untuk,,,
Kuli Bangunan : Menemplok adukan pasir, dan jadilah bangunan untuk,,,
Penjual Burung : Burung ku, sangat indah dan lucu itu, akhirnya terlepas dari,,,
Pemuja Wanita : Hidung pacar ku, terkena,,,
Kuli Bangunan : Besi pondasi, yang aku rangkai amat panjang, sepangang,,,
Penjual Burung : Burung ku, warna nya sangat indah, seperti,,
Pemuja Wanita : Mata pacar ku, yang bundar bagaikan,,,
Kuli Bangunan : Ban truk boz aku, karena tertutup,,,
Penjual Burung : Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali ingin aku menangis,,,,
Pemuja Wanita : Bapa ku, org nya bijaksana dia sangat baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin aku beri hadiah,,,
Kuli Bangunan : Dua sax semen, akan aku aduk tapi aku sudah lelah, karena dari pagiku belum makan,,,,
Penjual Burung : Kroto, belalang, ulat itu makanan burung aku dan sedikit aku beri vitamin C agar cepat,,,
Pemuja Wanita : Mati aku, ketika melihat pacar aku, memakai baju,,,
Kuli Bangunan : Batu bata, kutumpuk samping rumah aku hingga aku lelah mengejar,,
Penjual Burung : Burung ku, yang terlepas dari sangkar nya
Pemuja Wanita : Pacar ku, aku semakin cinta padanya karena kemarin datang ke rumah membawa oleh – oleh,,,
Kuli Bangunan : Batu bata, akan ku buat pelindung,,,
Penjual Burung : Burung ku, akhir nya tertangkap juga, ternyata
Pemuja Wanita :Tersangkut di resleting pacar aku,,,
Kuli Bangunan : Warna nya ke biru2an menyilau kan seperti,,,
Penjual Burung : Sangkar burung ku, dia berpenghuni kembali untuk,,,
Pemuja Wanita : Melihat burung-burung aku yg ceria,,,
Puisi Berantai 3 Orang Lucu antara Pengamen, Preman, dan Seorang Ustaz
Pengemen: Dengarkan laguku, lagu tak merdu dari suara yang sayu, di antara batas kota yang terpuruk kudendangkan lagu untuk menemani ……
Preman: Diriku mabuk. Mabuk oleh miras yang tak karuan rasanya. Nikmat sekali….
Ustadz: Dosa–dosa kita seperti pasir. Amat banyak hingga tak terhitung, Hanya Allah lah yang maha pengampun. Pun seperti saya belum tentu masuk syurga, bahkan bisa menjadi penghuni neraka seperti anjing–anjing yang penuh dosa. Mari kita….
Preman: Minum bersama–sama. Aku tak mau sendirian mengecap minuman syurga. Inilah syurga dunia. Inilah….
Pengamen: Lagu yang indah tentangku yang miskin. Yang makan dengan menyanyikan lagu, tanpa masa depan, tanpa….
Ustadz: Iman di dada. Maka kita hanya akan menjadi orang–orang kafir. Sekarang banyak sekali manusia – manusia yang jatuh dalam lubang kenistaan. terseret arus kemunafikan, sehingga mereka lupa bahwa...
Preman: Preman juga manusia, kami tersesat tapi kami dibiarkan. Bahkan para ustadz mengatakan kami…..
Pengamen: Hanya pengamen jalanan. Hidup tanpa kehormatan. Tak sealim ustadz, tapi dihina serendah bajingan. Kami hanyalah,,,
Ustadz: Pendosa yang ingin bertaubat. Mari kita bertaubat bersama–sama. Agar tidak sampai….
Preman: Mabuk. Mabuk. Mabuk.